Kitab Yoël
Perjanjian Lama (Kristen) | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Tanakh (Ibrani) | |||||
|
|||||
Perjanjian Baru | |||||
Kitab Yoël adalah salah satu dari kumpulan kitab kedua belas nabi.[1] Kitab Yoel menceritakan tentang bencana yang menimpa umat Israel dan ajakan nabi Yoel kepada para imam dan seluruh umat untuk bertobat.[2] Bencana alam merupakan pendahuluan sebelum datangnya Hari Tuhan atau akhir zaman.[2] Pemberitaan tentang Hari Tuhan oleh nabi Yoel bukanlah baru pertama kalinya diberitakan, sebelumnya sudah pernah diberitakan oleh nabi-nabi terdahulu seperti nabi Amos.[2]
Tentang Nabi Yoel
Nabi Yoel adalah seorang nabi yang bernubuat di tanah Yehuda tepatnya di pusat kota Yerusalem.[1] Nama Yoel sendiri adalah nama yang umum di Israel yang artinya Tuhan adalah Allah.[1] Tidak banyak keterangan yang bisa diketahui tentang sejarah kehidupan pribadi nabi Yoel.[3] Hanya disebutkan bahwa ia anak Petuel.[3] Yoel dikenal sebagai nabi kultis oleh karena ia bertugas di sekitar Bait Allah.[1] Ia banyak menekankan pada upacara imamat dan berbagai perayaan keagamaan.[3]
Waktu Penulisan
Tidak ada keterangan apapun mengenai waktu penulisan kitab Yoel sehingga untuk menetapkan waktu harus dengan memperhatikan isi kitab Yoel.[1] Kitab Yoel diduga kuat dituliskan sesudah masa pembuangan tetapi sulit untuk menetapkan tanggal yang pasti.[1] Berikut beberapa pertimbangan yang dipakai untuk memperkuat dugaan ini:[1]
- Peristiwa penyerakan yang disebutkan dalam Yoel 3:1-3 menandakan bahwa zaman pembuangan telah terjadi.
- Keadaan umat yang digambarkkan lebih menunjukkan umat pada masa setelah pembuangan. Tidak disebutkan sama sekali tentang raja-raja. Umat dipimpin oleh para tua-tua (Yoel 1:2; 1:14) dan para imam.
- Pokok-pokok eskatologis yang disampaikan sangat khas dari zaman setelah pembuangan.
Struktur Kitab Yoel
Struktur dari Kitab Yoel terbagi sebagai berikut:[4]
- Bagian pertama: Tulah Belalang (Yoel 1:1-2:17)
- Pasal 1:1-4, tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
- Pasal 1:5-20, berisi seruan nabi Yoel untuk meratap.
- Pasal 2:1-11, tentang tanda akan bahaya besar.
- Pasal 2:12-17, berisi ajakan kepada umat agar bertobat.
- Bagian kedua: Jawaban Tuhan kepada Israel dan segala bangsa (Yoel 2:18-3:21)
- Pasal 2:18-27, tentang belas kasih Tuhan pada umat.
- Pasal 2:28-32, tentang berkat bagi umat.
- Pasal 3:1-17, berisi tentang penghakiman segala bangsa.
- Pasal 3:18-21, tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.
Isi Pemberitaan dalam Kitab Yoel
Tentang Bencana di Israel
Nabi Yoel menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri.[2] Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban (Yoel 1:2-5; 2:1-11).[2] Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan (Yoel 1:9-12; 16-20).[2] Bagi nabi Yoel, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah.[3] Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi Amos (Amos 5:18-20) dan Zefanya (Zefanya 1:7; 14-18).[3]
Tentang Hari Tuhan
Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda.[1] Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan sungguh-sungguh.[1] Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat dan seluruh kota berada di ambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga.[5] Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum.[5] Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.[1] Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k P.K Pilon. 2009. Tafsiran Alkitab: Kitab Yoel. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 2.
- ^ a b c d e f C.Groenen. 1992. Pengantar ke dalam Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 303.
- ^ a b c d e W.S LaSor, Hubbard, F.W Bush. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 354.
- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
- ^ a b {en} Douglas Stuart. 1987. Word Bbiblical Commentary vol 31:Hosea-Jonah. Texas: Word Book Publisher. Hlm 271.
Lihat pula
Bagian dari Alkitab Kristen | |||||
Perjanjian Lama | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||