Lompat ke isi

Adhyaksa Dault

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 November 2004 04.21 oleh 202.152.18.250 (bicara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Adyaksa Dault

Janji Prioritaskan Olahraga


Tokoh pemuda ini merupakan orang keempat yang dipanggil SBY dalam rangka dialog calon menteri. Mantan Ketua KNPI Adyaksa Dault, ini kemudian diangkat menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga kabinet Indonesia Bersatu. Meski mengaku kurang memahami persoalan olahraga, dia berjanji memprioritaskan olahraga dalam kepemimpinannya.


Pada tahap pertama dia akan duduk bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Direktorat Jenderal Olahraga untuk membuat cetak biru program. Setelah itu, dia baru akan melaksanakan program tersebut secara bersama-sama.

Kandidat doktor program Sosial Ekonomi IPB ini berjanji akan datang kepada Ketua KONI Agum Gumelar dan kepada Dirjen Olahraga Toho Cholik Mutohir. Dia akan membangun komunikasi dengan mereka dan stakeholder olahraga yang lain. "Tanpa komunikasi akan sulit," ujar Adhiyaksa dalam perbincangannya dengan wartawan seusai acara buka bersama di kediamannya di seputaran Kalibata, Jakarta, Kamis (21/10/2004).

Adhiyaksa mengatakan, Menpora akan memiliki garis kerja berbeda dengan KONI maupun Direktorat Jenderal (Ditjen) Olahraga.

Menurutnya, KONI merupakan sebuah badan yang mengurusi olahraga prestasi, sedangkan Menpora lebih difokuskan pada koordinasi kebijakan serta aturan peralihan dana. Sementara Ditjen Olahraga lebih diarahkan pada olahraga pendidikan.

Menteri kelahiran Donggala, 7 Juni 1963, itu juga berjanji mempelajari kembali Rancangan Undang-Undang Olahraga yang mengendap di Sekretariat Negara. Bila ada kekurangannya, dia akan memperbaikinya agar dapat disahkan.

Pada hari-hari pertama menjadi menteri, dia akan membenahi persoalan internal terlebih dahulu. Misalnya, mengurusi persoalan kantor yang belum jelas, mengisi staf-staf yang membantunya mengerjakan tugas tanpa diisi dengan unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Saya perlu bantuan orang- orang yang tepat. Saya tidak asal memilih dari unsur teman. Di pemuda, saya sudah punya dasar sebagai Ketua KNPI, namun di olahraga saya harus belajar. Namun, saya jamin akan memprioritaskan olahraga, karena saya juga cinta olahraga," katanya.

"Saya tak mau memberi janji. Saya tak mau seperti orang bangun pagi melihat langit buram lalu mengatakan hari ini jelek. Tunggulah sampai senja, mana tahu siang hari terang. Artinya, biarlah saya bekerja dahulu, baru kemudian Anda lihat dan nilai," ujarnya

Adyaksa adalah putra pengacara terkenal HM. Dault. Selain itu, dia termasuk famili mantan Menhankam/Pangab Wiranto. ►tsl

      • TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)