Bonari Nabonenar
Bonari Nabonenar, nama aslinya Bonari, lahir di Trenggalek 1964. Menempuh pendidikannya di SDN Cakul I (Desa Cakul, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur}, lalu melanjutkan ke SMP Berbantuan di Kecamatan Panggul,Kabupaten Trenggalek, dan mampir di SPG (Sekolah Pendidikan Guru) Sore sebelum kemudian melanjutkan ke Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Surabaya (lulus sarjana tahun 1987).
Pertama-tama menulis puisi berbahasa Indonesia, beberapa kali dimuat majalah Taman Siswa (Jogjakarta) pada awal tahun 80-an. Saat itu tulisannya juga hampir selalu memenuhi majalah dinding di sekolahnya (SPG Sore). Di IKIP, semangat menulisnya makin tinggi. Puiai atau cerpen dan/atau esainya dimuat Mingguan Guru, Harian KArya Darma, Harian Suara Indonesia, majalah Jurusan dan koran kampus. Ia juga kemudian menyoba menulis dengan bahasa Jawa, dan berhasil. Puisi, cerpen, dan esai berbahasa Jawanya bermunculan di majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat, Jaya Baya, Mekar Sari, Djaka Lodang.
Lulus dari IKIP sempat magang sebagai guru, tetapi kemudian diajak Tamsir AS (alm) yang ketika itu mengetuai Sanggar Sastra Jawa Triwida untuk boyong ke Solo, menjadi awak redaksi tabloid berbahasa Jawa "Jawa Anyar" (di bawah naungan grup Jawa Pos). Tapi tabloid ini tak berumur panjang. Segeralah Bonari melompat ke JPNN (Jawa Pos News Network), dan pada tahun 2000 bergabung dengan tabloid x-file (yang juga tidak berumur panjang). Sekian kali berhanti majikan, tetapi hobi menulis terus jalan.
Tahun 2001 memprakarsai pelaksanaan Kongres Sastra Jawa I (Taman Budaya Surakarta 7-9 Juli). September 2006 ia dicekal oleh Panitia Kongres Bahasa Jawa IV di Semarang karena sepekan sebelumnya ikut meramaikan Kongres Sastra Jawa II (Sanggar Paramesthi, Semarang) yang dianggap sebagai tandingan Kongres Bahasa Jawa.
Berkesempatan menjadi narasumber dalam workshop kilat tentang penulisan yang digelar para domestic woker asal Indonesia di City University of Hong Kong (Kowloon Tong, 14 Juli 2005) dan pada kesempatan itu bertemu pula dengan seorang pemilik media yang memberinya pekerjaan untuk menjadi pimred majalah Peduli (yang dicetak dan diedarkan di Hong Kong dan sekitarnya bagi komunitas buruh migran asal Indonesia).
Byku kumpulan cerpennya, Cinta Merah Jambu diterbitkan JP-BOOKS (2005), novel pendek Mimpi dan Badai (yang sebelumnya dimuat secara bersambung di Jawa Pos (1995) diterbitkan KLogung Pustaka (Jogjakarta 2005) dan satu kumpulan cerpennya lagi, Semar Super diterbitkan Alfina (Surabaya 2006).