Bank Risjad Salim Internasional
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Bank Risjad Salim Internasional adalah bank yang pernah ada di Indonesia hingga 1999,setelah itu merger dengan 7 Bank BTO dengan Bank Danamon,sebelumnya merger dengan PDFCI.Bank ini berdiri pada 1989.Bank milik Ibrahim Risjad dan Liem Sioe Liong ini cukup bersih. Kredit macetnya tak sampai 1 persen dari total kredit. Dalam hal likuiditas, RSI juga tergolong oke. Untuk membeking kredit yang tak sampai Rp 2 triliun, RSI berhasil menghimpun dana publik hingga Rp 2,5 triliun. Mungkin karena itu pula, RSI bisa hidup tanpa bantuan likuiditas dari BI. Bahkan, RSI tercatat sebagai net lender, peminjam di pasar uang antarbank. Dengan kualitas aset yang terbilang apik dan dukungan likuiditas yang lumayan, sebenarnya tak sulit bagi RSI untuk terus bertahan. Yang membuatnya cacat, hampir separuh kredit RSI masuk ke kantong pemiliknya. Untunglah, para pemilik ini rupanya lancar membayar pinjamannya sehingga tingkat kredit macet di RSI tak meledak. Agar bertahan hidup, RSI sebenarnya cuma membutuhkan injeksi modal sekitar Rp 460 miliar. Para pemilik ini sebenarnya sanggup menggalang suntikan dana sebesar itu, dan ingin memelihara RSI sendiri.
Pada 1999,bank ini merger dengan Bank Duta,Bank Nusa Nasional,Jayabank International,Bank Rama,Bank Tiara,Bank PDFCI(dalam barisan sendiri),Bank Pos Nusantara,dan Bank Tamara bersama Bank Danamon.