Lompat ke isi

Siklus Cori

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 September 2011 11.20 oleh ESCa (bicara | kontrib) (dev)
Siklus Cori.

Siklus Cori, yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori, adalah lintasan metabolisme antara jaringan otot dan hati yang membentuk siklus. Asam laktat yang disintesis oleh sel otot di lintasan glikolisis akan diserap oleh hati dan diubah menjadi glukosa. Sekresi glukosa oleh hati pada lintasan glukoneogenesis kemudian diserap oleh sel otot untuk diubah kembali menjadi asam laktat.

Umumnya, asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai sumber energi bagi organ lain.[1] Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti saat berolahraga, laju lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan lebih cepat daripada laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam tersebut. Dalam kondisi ini, terjadi peningkatan kadar NADH oleh karena perbedaan kecepatan dua lintasan tersebut. Oleh karena kelangsungan lintasan glikolisis bergantung pada tersedianya molekul NAD+ untuk mengoksidasi gliseraldehida 3-fosfat, akumulasi asam piruvat dan NADH akan dikatalisis oleh enzim dehidrogenase laktat dalam reaksi redoks yang mengoksidasi NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam piruvat menjadi asam laktat. Keberadaan enzim LD akan menjaga kelangsungan proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh karena eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga tidak dapat mengoksidasi glukosa dengan sempurna.

Dalam tiap sel, kedua lintasan, glukoneogenesis dan glikolisis berada dalam koordinasi sedemikian rupa sehingga salah satu lintasan akan relatif tidak aktif pada saat lintasan yang lain menjadi sangat aktif. Jika kedua lintasan melakukan aktivitas tinggi pada saat yang bersamaan, hasil akhir akan berupa hidrolisis terhadap 2 ATP dan 2 GTP untuk tiap siklus reaksi. Namun sejumlah enzim dengan kadar dan aktivitas yang berbeda dari tiap lintasan dikendalikan agar hal tersebut tidak terjadi. Lagipula, laju lintasan glikolisis juga ditentukan oleh kadar gula darah, sedangkan laju lintasan glukoneogenesis ditentukan oleh asam laktat dan beberapa senyawa prekursor glukosa. Sehingga lintasan glikolisis dalam satu sel akan berpasangan dengan lintasan glukoneogenesis dalam sel lain melalui mediasi plasma darah membentuk satu siklus yang disebut siklus Cori. Siklus Cori biasa terjadi antara sel otot lurik dan organ hati, oleh karena otot lurik, pada saat berkontraksi, akan mendifusikan asam laktat dan asam piruvat keluar menjadi sirkulasi darah. Asam laktat lebih banyak disekresi oleh karena rasio NADH:NAD+ saat kontraksi otot akan mengubah sebagian asam piruvat menjadi asam laktat. Asam laktat akan terdifusi masuk ke dalam hati oleh karena rasio NADH:NAD+ yang rendah, untuk dioksidasi menjadi asam piruvat dan kemudian dikonversi menjadi glukosa.

Rujukan

  1. ^ (Inggris)Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer (2002). Biochemistry. Johns Hopkins University School of Medicine, Carleton College, Stanford University (edisi ke-5). W. H. Freeman. hlm. Section 16.4 Gluconeogenesis and Glycolysis Are Reciprocally Regulated. ISBN 0-7167-3051-0. Diakses tanggal 2011-09-09.