Lompat ke isi

Nursultan Nazarbayev

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 September 2011 04.49 oleh MystBot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Membuang: mn:Нурсултан Назарваев)
Nursultan Abishuly Nazarbayev
Нұрсұлтан Әбішұлы Назарбаев
Presiden Kazakhstan
Masa jabatan
24 April 1990 – 22 Agustus 2009
Perdana MenteriSergey Tereshchenko
Akezhan Kazhegeldin
Nurlan Balgimbayev
Kasymzhomart Tokayev
Imangali Tasmagambetov
Daniyal Akhmetov
Karim Masimov
Sekretaris pertama Partai Komunis RSS Kazakhstan
Masa jabatan
22 Juni 1989 – 14 Desember 1991
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Dewan Soviet Tertinggi RSS Kazakhstan
Masa jabatan
22 Februari 1990 – 24 April 1990
Ketua Dewan Menteri RSS Kazakhstan
Masa jabatan
22 Maret 1984 – 27 Juli 1989
Informasi pribadi
Lahir06 Juli 1940 (umur 84)
Chemolgan, RSS Kazakhstan, Uni Soviet
KebangsaanKazakhstani
Partai politikNur-Otan
Suami/istriSara Nazarbayeva
IMDB: nm8617683 X: Aidos_Ukibay Instagram: elbasy_nazarbayev Youtube: UCLhfqG-1oHMqm2l6h4Rh6Lg Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Nursultan Abishuly Nazarbayev (bahasa Kazakh: Нұрсұлтан Әбішұлы Назарбаев; bahasa Rusia: Нурсултан Абишевич Назарбаев; lahir 6 Juli 1940) adalah presiden pertama Kazakhstan sejak bubarnya Uni Soviet dan kemerdekaan negara itu pada tahun 1991.

Ia memimpin wilayah itu sejak tahun 1989 dan berlanjut hingga setelah Kazakhstan memisahkan diri dari Uni Soviet tahun 1990. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Menteri RSS Kazakhstan (1984-1989) dan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kazakhstan (1989-1991).

Di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, status Kazakhstan diubah menjadi Republik Soviet Sosialis Kazakh. Pernikahannya dengan Sara Alpysovna Nazarbayeva membuahkan tiga anak perempuan, yaitu Dariga, Dinara, dan Aliya. Ia memindahkan ibu kota administrasi pemerintahan dari Almaty ke Astana.

Semula, ia dipilih hanya untuk menjabat selama empat tahun. Pada tahun 1998, ia mengeluarkan dekrit yang membuatnya tetap berkuasa hingga sekurang-kurangnya 7 tahun ke depan. Ia mengambil kebijakan jalur seimbang, yaitu pro-barat sambil berupaya mempertahankan dukungan dari Rusia.

Di bawah kepemimpinannya, Kazakhstan dikenal sebagai pemilik cadangan minyak terbesar di luar Timur Tengah yang mencapai 29 miliar barrel. Cadangan tersebut diperkirakan berlipat ganda pada dasawarsa berikutnya sehingga mendatangkan pebisnis-pebisnis dari luar negeri. Chevron dan Exxon Mobil dari Amerika Serikat, Total dari Perancis, Gazprom dan Lukoil dari Rusia, serta Chinese National Petroleum Company dari Republik Rakyat Cina sudah mengantre untuk mengeksploitasi minyak. Ladang minyak yang dibuka olehnya di Tengiz dan Kazhagan banyak menghasilkan keuntungan bagi Kazakhstan.

Cina bahkan merancang jalur pipa sepanjang 1.000 km untuk mengalirkan minyak dari Atasu di Kazakhstan ke Daerah Otonomi Xinjiang di Cina. Dengan posisi tersebut, Barat seakan-akan menutup mata atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), kediktatoran, dan praktik KKN yang terjadi. Ia mendukung Amerika Serikat dengan membebaskan wilayah udara Kazakhstan untuk dilalui pesawat-pesawat militer Amerika Serikat yang menuju medan perang di Afghanistan. Padahal di saat yang sama, Kazakhstan menjadi anggota Shanghai Cooperation Organisation (SCO) bersama Cina, Rusia, dan beberapa negara Asia Tengah lain yang menginginkan Amerika Serikat keluar dari wilayah itu.

Di dalam negeri, ia mengadopsi kebijakan yang mirip dengan Cina. Ia mengambil jalur pembangunan ekonomi kapitalisme tanpa liberalisasi politik. Ia berhasil mengubah Kazakhstan yang terpencil di wilayah Asia Tengah menjadi sebuah negara berkekuatan minyak dunia. Ketika masih bergabung dengan Uni Soviet, Kazakhstan hanya dikenal karena masakan khasnya hasil olahan dari daging kuda dan kerusakan lingkungan. Kazakhstan kemudian menjadi negara paling makmur di antara negara-negara Asia Tengah. Dengan cadangan minyak sebesar 29 miliar barel, ia menjadi negara pemilik cadangan minyak terbesar di luar kawasan Timur Tengah.

Seiring meningkatnya kesejahteraan ekonomi, Nazarbayev juga menerapkan kebijakan-kebijakan politik terpusat. Ada orang-orang yang terbuka wawasannya dalam berpolitik dan menginginkan perubahan kepemimpinan serta terilhami kesuksesan revolusi di Ukraina, Georgia, dan Kirgistan.

Salah seorang putrinya, Dariga, menjadi anggota parlemen yang kuat serta memiliki kerajaan bisnis media. Suami Dariga juga menjabat sebagai Deputi Menteri Luar Negeri. Anak keduanya yang bernama Dinara menguasai Halyk Bank (Bank Rakyat) dan suaminya, Kulibayev, adalah Wakil Pemimpin Perusahaan Energi Kazmunaigaz milik negara, sedangkan Aliya adalah pemilik perusahaan properti mewah. Adapun saudara ipar Nazarbayev menguasai perusahaan percetakan surat kabar dan berupaya mempreteli surat kabar yang terlalu kritis.

Pemilihan Umum 2005

Isu yang diangkat Presiden Nazarbayev pada pemilu presiden 4 Desember 2005 adalah "ekonomi dulu, politik belakangan". Sementara, calon oposisi Zharmakhan Tuyakbai mengangkat masalah KKN dan pelanggaran HAM serta mengantisipasi adanya kecurangan. Ia dinyatakan menang dengan perolehan suara mencapai 91,01%. Sedangkan calon lainnya, Zharmakan Tuyakbai hanya meraih 6,64%, Alikhan Abilkasymov dari Partai Komunis Rakyat memperoleh 0,38%, dan Mels Yeleusizov yang mewakili gerakan lingkungan hidup mendapat 9,32% suara pemilih.

Pengumuman kemenangan yang disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Onalsyn Zhumabekov disambut protes oleh kubu oposisi dengan tuduhan kecurangan dalam proses pemungutan suara. Para pemantau asing menyatakan terjadi pengisian kotak suara dengan surat suara yang tidak sah serta aksi intimidasi terhadap para petugas pemantau pemilu dari kubu oposisi.

Dalam sebuah pernyataan keras, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) menyatakan, ke-460 orang staf pemantau mencatat ada beberapa perbaikan. Akan tetapi, ada banyak kecurangan yang mengakibatkan kecil kemungkinan terjadi kompetisi yang berarti. Pengamat asing juga menyatakan bahwa pemilu presiden tidak memenuhi standar internasional bagi sebuah pemilu yang demokratis. Para pengamat asing pun sepakat bahwa proses pemilu semakin memburuk pada saat dilakukan penghitungan suara.

Pada 22 Agustus 2009, dia akan mengundurkan diri, namun bagaimanapun juga ia tetap dipilih sebagai presiden Kazakhstan

Amandemen Konstitusional

Pada bulan Mei 2007, Nazarbayev menandatangani amandemen konstitusional yang memungkinkannya menjadi presiden seumur hidup.[2]

Referensi

  1. ^ Ideology and National Identity in Post-Communist Foreign Policies By Rick Fawn, pg. 147
  2. ^ "Kazakh president signs office-for-life amendments", Reuters, diakses 22 Mei 2007
Didahului oleh:
Tidak ada
Presiden Kazakhstan
1990-2009
Diteruskan oleh:
Masih menjabat