Lompat ke isi

Virtualisasi mejantara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang. Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer meja yang dipakai untuk kerja sehari – hari dalam satu lokasi bisa di rumah maupun di kantor. Dan lebih diperuntukkan kepada perusahaan dengan karyawan yang menggunakan komputer, sehingga desktop (komputer kerja) tidak lagi harus wujud fisik komputer yang besar tetapi sudah dalam bentuk virtual yang akan dapat diakses dengan model klien-server.

Pendahuluan

Saat ini setiap orang dan pekerja kantoran mempunyai komputer atau laptop / komputer jinjing untuk melakukan perkerjaan sehari – hari. Dengan berbagai jenis dan tipe tergantung dari kebijakkan perusahaan, spesifikasi perangkat keras, model atau design dan loyalitas kepada brand atau merek.

Penyebab Virtualisasi Desktop

Penelitian baru – baru ini melakukan layanan studi yang menggambarkan bagaimana IT Profesional menderita dari kompleksitas mereka menangani lingkungan IT sehari – hari. Dan lebih dari 200 IT Profesional yang di survey mengatakan bahwa mereka begitu rumit melayani kebutuhan IT di perusahaan untuk mencapai kebutuhan dan tujuan bisnis strategis. Dan permasalahan bahwa kita atau karyawan hanya bisa berkerja menggunakan desktop di rumah maupun di kantor sehingga masih terbatas secara akses dan tempat,dan untuk masa sekarang mulai tidak memenuhi kebutuhan pengguna pribadi maupun kantoran. Beberapa permasalahan perusahaan disebabkan keterbatasan dari desktop sebagai berikut:

  1. Keterbatasan dimana data masih dalam hardisk atau cakram keras komputer juga laptop atau komputer jinjing. Bayangkan apabila kita tidak dekat dengan komputer ataupun hardisk tersebut maka kita tidak bisa berkerja dengan data atau file yang ada. Dengan virtualisasi desktop yang sentralisasi baik secara layanan hos web (hosting) pribadi maupun perusahaan, semua data dan file berada terpusat dan dapat diakses menggunakan virtual desktop tersebut.
  2. Banyaknya perangkat baru sebagai perangkat klien yang lebih nyaman untuk digunakan secara mobile. Seperti iPad, Galaxi Tab, Motorola Xoom dan lain-lain adalah perangkat (endpoint) yang lebih portable dibandingkan personal Komputer / laptop untuk digunakan sebagai media kerja maupun personal hiburan. Dengan menggunakan perangkat ini tetap bisa berkerja dengan data-data terpusat yang ada di lingkungan virtualisasi dan server kantor. Dengan endpoint ini bisa mengakses virtual desktop hanya dengan membutuhkan jaringan dan internet yang cukup. Skema seperti ini akan menguntungkan perusahaan yang berharap kedepannya karyawan bisa berkerja secara mobil dan tanpa harus di kantor.
  3. Perusahaan mengalami dilema yang mengharuskan berinvestasi besar tiap 2 – 3 tahun untuk mengganti komputer kantor dikarenakan sudah habis masa garansi atau tidak cukup performance menjalankan sistem operasi dan aplikasi. Dan proses perubahan ini mengganggu kinerja karyawan dan akan berimpact produksi perusahaan. Dengan menggunakan virtualisasi desktop maka akan minimalisasikan perubahan ini dan kerugian dalam masa transisi dikarenakan penggantian atau perubahan di virtualisasi desktop dilakukan secara masal dan cepat tentu dengan uji fungsi terlebih dahulu. Biaya perubahan dipastikan lebih terkendali di virtualisasi yaitu pergantian dan penambahan server dan minimal di end user.
  4. Security dan management lebih mudah. Dengan data terpusat maka IT Divisi akan lebih mudah secara global untuk mengatur IT Infrastukturnya.

Tantangan

Ini menjadi fokus perusahaan untuk mulai bisa menyerdehanakan komputasi dengan memberikan IT sebagai layanan on-demand. Dan salah satu teknologi yang secara dramatis dapat mengurangin IT kompleksitas adalah melakukan virtualisasi desktop. Dengan virtualisasi desktop, IT dapat mengelola lebih sederhana, aman, mengurangin kompleksitas dari patch dan update sistem, memperbaharui desktop dengan menyeluruh dan tentunya pengelolaan semuanya secara terpusat. Virtualisai desktop juga menyederhanakan konektifitas jaringan bagi karyawan, membuat mereka lebih produktif. Dengan virtualisasi desktop pengguna tidak lagi ditambatkan ke perangkat tertentu, tetapi bisa menggunakan komputer apapun, Mac, laptop bahkan smartphone dengan akses yang aman. Sehingga secara keseluruhan teknologi virtualisasi desktop telah secara signifikan meringankan dukungan beban IT dan meningkatkan aplikasi akses dan kinerja bagi pengguna desktop terutama pekerja di perusahaan.

Definisi Teknikal

Konsepnya adalah lingkungan server yang secara hardware memory dan processors besar akan dibuat dalam menjadi lingkungan virtualisasi. Sehingga memungkinkan untuk membentuk virtualisasi desktop yang jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pengguna. Melibatkan proses encapsulasi dan memberikan hak akses ke lingkungan sistem informasi keseluruhan ke perangkan klien menggunakan fungsi remote. Perangkat klien bisa menggunakan komputer yang sudah ada ataupun menggunakan gadget mobile yang sekarang ramai digunakan seperti [iPad], Galaxi Tab dan lain-lain. Model virtualisasi desktop memungkinkan penggunaan mesin virtual untuk membiarkan pelanggan mengakses baik secara jaringan wilayah local / Local Area Network [LAN], jaringan area luas / Wide Area Network [WAN] ataupun Internet. Sehingga tidak ada batasan secara geografis.

Komponen IT untuk VDI

Komponen – komponen yang diperlukan perusahaan untuk membuat virtualisasi desktop adalah memahami persyaratan Teknologi Informasi. Teknologi informasi untuk virtualisasi yang diperlukan adalah perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan biasanya menyediakan ukuran pedoman dan referensi arsitektur, bersama dengan total biaya kepemilikan dan kalkulator alat-alat lain untuk membantu memutuskan apa implikasi biaya akan untuk menyebarkan infrastruktur virtual desktop. Saat ini perkembangan teknologi dari perangkat keras sudah sangat mendukung untuk masuk ke dalam virtualisasi desktop. Kemampuan mengadopsi pengenalan hardware yang jumlah besar dan besar pipa jaringan untuk akses dan perubahan yang terjadi di infrastruktur. Berikut yang dibutuhkan dari implementasi virtualisasi desktop :

  1. Server untuk kebutuhan VDI (Virtual Desktop Infrastructure)
    Server – server dengan sistem CPU atau Unit Pemroses Sentral dan Memory dengan arsitektur Virtualisasi perangkat keras. Dengan speksifikasi yang besar bisa mengalokasikan menjadi 30 sampai dengan 40 virtual desktop dalam 1 server tentu dengan perhitungan kebutuhan perusahaan. Umumnya dalam 1 virtual desktop dialokasikan 1 GB Virtual Memory yang khusus untuk pengguna yang tidak menggunakan banyak aplikasi bersamaan. Pengalokasian virtual memory tergantung kepada pengguna dan aplikasi yang berjalan di virtual desktop, tentunya berbeda bagi pengguna kantor lingkungan marketing dengan pengguna design grafis yang lebih membutuhkan kinerja perangkat keras lebih besar.
  2. Network untuk kebutuhan VDI
    Dibutuhkan jaringan antara server – server, storage, sistem infra dan klien. Komunikasi jaringan untuk VDI ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang memanfaatkan 1 atau 10GB/s ethernet dan 8GB/s untuk koneksi storage. Sedangkan dari sisi klien bisa dalam LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) dan Publik (Internet). Biasanya akses virtual desktop dari luar menggunakan internet minimal dibutuhkan 20 - 30 kbps dan ini juga tergantung dari pemakaian, seperti bila digunakan untuk menjalankan multimedia dibutuhkan bandwidth yang lebih besar.
  3. Storage untuk kebutuhan VDI
    Fokus utama kepada arsitektur dalam penyebaran dan penyimpanan virtual desktop dan data. Bagaimana menghitung kapasitas dan perkembangan data sehari – hari per user / pengguna. Dan tentu perhitungan kecepatan disk untuk menopang kebutuhan virtual desktop yang banyak. Dibutuhkan jumlah kapasitas yang besar untuk membangun virtual desktop yang banyak termasuk dengan aplikasi yang berjalan di virtual desktop tersebut.
  4. Hypervisor dan Perangkat lunak Virtualisasi
    Saat ini ada beberapa pemain besar yang fokus dalam dunia bisnis virtualisasi desktop dan berperan dalam kemajuan teknologi virtualisasi desktop. Mereka memiliki teknologi yang hampir sama hanya membedakan adalah kemampuan – kemampuan tambahan yang membuat pengolahan perangkat keras lebih hemat dan mengurangi kompleksitas perangkat keras itu sendiri. Cara pandang dan hasil yang baik adalah mengurangi kompleksitas dari sisi desktop dan user juga tentunya dari kebutuhan perangkat keras itu sendiri. Sebagai contoh adalah Citrix Systems yang memiliki produk XenDesktop dan XenApp, yang saat ini menjadi market leader dalam virtualisasi desktop. Citrix Systems menyempurnakan komputasi awan sampai lever virtualisasi desktop dan aplikasi. Dan yang lain adalah VMware dengan produk View dan Workstation. Saya tidak membahas lebih jauh keunggulan dari produk – produk mereka.

Uses atau cara penggunaan

Secara pengguna cukup memiliki klien, jaringan (LAN, WAN, Internet) dan memiliki hak akses ke virtual desktop. Secara teknis adalah menggunakan fungsi remote yang sudah ada di setiap sistem operasi ataupun aplikasi tambahan. Dengan mengakses virtualisasi desktop akan bias berkerja seperti layaknya di kantor kerena data sudah terpusat dan bias melakukan proses seperti printing maupun fungsi kerja lainnya. Pengguna untuk kantoran atau karyawan bias dikembangkan dengan menggunakan “thin client” yang diskless dan kecil, sangat mudah dalam pengoperasian dan IT divisi bisa control dan lebih tahan lama secara sistem dikarenakan tidak ada perubahan atau proses installasi disini. Bila rusak tinggal ganti dan tidak ada proses installasi sistem operasi.

Keunggulan dan Kekurangan

Dengan penerapan teknologi virtualisasi desktop dilingkungan perusahaan ataupun penyedia komputasi awan tentu ada pertimbangan – pertimbangan yang harus diperhatikan. Berikut adalah keuntungan – keuntungan penerapan virtualisasi desktop:

  1. Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
  2. Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
  3. Mengurangi downtime apabila:
    1. kegagalan hardware
    2. proses migrasi data
  4. Mobile akses dengan data terpusat
  5. Dari pengguna bisa menggunakan platform apapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote saja.

Sedangkan kekurangannya adalah:

  1. Potensi resiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
  2. Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
  3. Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berimpact ke kesemua user atau pengguna
  4. Ketergantungan konektifitas jaringan publik

Ekstensi manusia di Virtualisasi desktop

Virtualisasi desktop sebagai produk Teknologi komunikasi digital merupakan ekstensi manusia terutama perusahaan terhadap karyawannya agar berkerja dengan slogan “any device, anywhere, anytime”. Maksudnya adalah karyawan tidak lagi terbatas dengan satu device atau gadget. Artinya dengan perangkat seperti Ipad dan smartphone bisa menggantikan dan menjadi alat untuk berkerja dengan membuka virtual desktop dan kemudian berkerja seperti biasa. Sedangkan anywhere maksudnya adalah dengan rutinitas di rumah ataupun sedang travel masih bisa tetap berkerja normal dengan membuka virtual desktop untuk mengakses file ataupun email. Terakhir, anytime adalah karyawan tetap bisa berkerja tiap saat karena virtual desktop dan fungsi SaaS berjalan sehingga kebutuhan bisa tercapai. Ada beberapa contoh seperti perusahaan IBM yang sudah menjalankan dan memperbolehkan untuk karyawannya berkerja dari rumah dan melakukan aktifitas kantor dari luar kantor. Dan sales atau team marketing bisa langsung ke kustomer atau pelanggan sedangkan kebutuhan absen dan reporting bisa dilakukan secara online menggunakan virtual desktop ataupun aplikasi. Dengan kata lain virtualisasi desktop adalah solusi tepat untuk pengguna komputer dalam berkerja untuk memenuhi kebutuhan batas ruang, waktu dan jarak. Sehingga alasan – alasan seperti macet di kota – kota besar, report terlambat, kompatible perangkat keras dan perangkat lunak tidak berlaku lagi setelah penerapan virtualisasi desktop ini. Karena semua ini bisa dilakukan dari any device, anywhere dan anytime.

Referensi

  • John Lamb. (2009)

The greening of IT: how companies can make a difference for the environment

  • Bernard Golden. (2010)

Virtualization for Dummies

Pranala Luar