Lompat ke isi

Marie dari Bourgogne

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 September 2011 09.08 oleh Adesio2010 (bicara | kontrib)
Mary yang Kaya
Adipati Wanita Brabant, Limburg, Lothier,
Luksemburg dan Guelders; Margravine Namur; Pangeran Wanita Palatine dari Burgundia; Pangeran Wanita Artois, Flandria, Charolais, Hainaut, Holland, Zeeland dan Zutphen
Berkuasa5 Januari 1477–27 Maret 1482
PendahuluCharles yang Berani
PenerusPhilip yang Tampan
Pemakaman
Bruges, Flandria
PasanganMaximilian I, Kaisar Romawi Suci
KeturunanPhilip I dari Kastilia
Margaret, Adipati Wanita Savoia
WangsaWangsa Valois-Burgundia
AyahCharles yang Berani
IbuIsabella dari Bourbon
AgamaKatolik Roma

Mary, disebut Mary yang Kaya (13 Februari 1457 – 27 Maret 1482), merupakan Adipati Wanita Burgundia suo jure dari tahun 1477 – 1482. Sebagai putri tunggal Charles yang Berani, Adipati Burgundia, dan istrinya Isabella dari Bourbon, ia adalah pewaris wilayah Burgundia yang luas di Perancis dan negara-negara Bawah setelah kematian ayahnya di dalam Pertempuran Nancy pada tanggal 5 Januari 1477.[1] Ibunya meninggal di tahun 1465, namun Mary berhubungan baik dengan ibu tirinya Margaret dari York, yang dinikahi oleh Charles pada tahun 1468.

Sejarah

Pewaris Burgundia

Mary dari Burgundia dilahirkan di Brussel, di puri keadipatian Coudenberg. Kelahirannya, menurut penulis riwayat istana, Georges Chastellain, disambut oleh gemuruh guntur di langit yang cerah. Ayah angkatnya adalah Louis yang Dauphin, di pengasingannya di Burgundia pada saat itu; ia memberikan nama yang sama seperti ibunya, Marie dari Anjou. Reaksi terhadap bayi itu bermacam-macam: eyang bayi, Philip yang Baik, tidak berkesan, dan "memilih untuk tidak menghadiri [pembaptisan] karena hanya untuk seorang bayi perempuan"; istrinya, Isabella, hanya senang dengan kelahiran seorang cucu perempuan.[2]

Sebagai putri tunggal Charles yang Berani, Mary adalah pewaris wilayah yang luas dan kaya, membangun Wilayah Adipati Burgundia, Propinsi Bebas Burgundia, dan mayoritas Negara-negara Bawah, dan sejumlah pangeran sangat mendambakan untuk memperistrinya. Pinangan pertama diterima oleh ayahnya ketika ia hanya berusia 5 tahun, untuk menikahi calon Fernando II dari Aragón. Kemudian saudara Louis XI, Charles de Valois, Duc de Berry berencana untuk meminangnya, dengankejengkelan yang intens saudaranya sang Raja, yang berupaya untuk menghindari dispensasi kepausan untuk pertalian darah.

Lambang Mary dari Burgundia.

Segera setelah Louis menghasilkan seorang keturunan laki-laki yang selamat sampai dewasa, calon Charles VIII dari Perancis, Louis ingin putranya menikahi Mary, meskipun putranya hanya berusia 13 tahun lebih muda dari Mary. Nicholas I, Adipati Lorraine beberapa tahun lebih tua dari Mary, dan wilayah adipatinya terletak di sisi wilayah Burgundia, namun rencananya untuk menggabungkan wilayahnya dengan wilayah milik Mary berantakan dengan kematiannya di medan perang pada tahun 1473.

Ketika ayahnya jatuh di medan Pertempuran Nancy, pada tanggal 5 Januari 1477, saat itu Mary hanya berusia 19 tahun. Louis XI dari Perancis menangkap kesempatan yang diberikan oleh kekalahan saingannya dan kematiannya untuk mencoba mengambil kadipaten Burgundia, dan juga Franche-Comté, Picardie dan Artois.

Louis kuatir bahwa Mary harus menikah dengan Charles, Dauphin Perancis, dan oleh karena itu mengamankan warisan Negara-negara Bawah untuk keturunannya, dengan desakan pasukan bila perlu. Mary, dianjurkan oleh Margaret, Louis yang sangsi, menolak aliansi Perancis, dan berbalik ke rakyat Belanda untuk pertolongan. Dapat meraba kelemahannya, mereka memeberikan bantuannya hanya dengan harga konsesi yang besar.

Hak Istimewa Luar Biasa

Pada tanggal 10 Pebruari 1477 di Ghent pada upacara pengakuan resminya, dikenal sebagai Pasokan Menggembirakan, sebagai pewaris Charles, ia dipaksa untuk menandatangani sebuah piagam hak-hak, yang disebut Hak Istimewa Luar Biasa. Dibawah perjanjian ini, propinsi-propinsi dan kota-kota Flandria, Brabant, Hainaut, dan Holland memulihkan seluruh hak-hak lokal dan komunal yang telah diruntuhkan oleh dekrit para adipati Burgundia didalam upaya-upaya mereka untuk membentuk sebuah negara yang tersentralisasi atas model Perancis di luar kepemilikan terpisah mereka di dalam Negara-negara Bawah.

Pernikahan

Mary dari Burgundia (kanan) dengan suami dan anak-anaknya

Mary sekarang telah menentukan pilihannya di antara banyak pemujanya, ia memilih Adipati Agung Maximilian dari Austria (setelah kematiannya Kaisar Romawi Suci Maximilian I). Pernikahan itu dilangsungkan di Ghent pada tanggal 18 Agustus 1477. Dengan menikahi Adipati Agung Maximilian dari Austria, putra Adipati Agung Austria, ia menjadi Adipati Wanita Agung Mary dari Austria. Dengan cara ini negara-negara Bawah datang ke Habsburg', memulai dua abad pertarungan antara Perancis dan Habsburg, kemudian Spanyol, Austria, untuk harta milik mereka, yang memuncak di dalam Pertempuran Suksesi Spanyol, 1701–1714.

Di Belanda, urusan-urusan sekarang menjadi lebih lancar, agresi Perancis untuk sementara di periksa, dan perdamaian internal secara garis besar dipulihkan.

Kematian dan warisan

Lima tahun kemudian, Mary yang berusia 25 tahun tewas terjatuh dari kudanya pada tanggal 27 Maret 1482 di dekat Puri Wijnendale. Ia gemar berkuda dan pada saat itu ia sedang berkuda dengan Maximilian ketika kudanya tersandung, ia terlempar dan kemudian kuda itu mendarat diatasnya, dan meremukkan tubuhnya. Ia meninggal beberapa hari kemudian, setelah membuat wasiat terperinci. Ia dimakamkan di dalam Church of Our Lady di Bruges.

Louis dengan cepat kembali terlibat, dan memaksa Maximilian untuk menyetujui Perjanjian Arras (1482) dimana Franche-Comté dan Artois diberikan pada saat pemerintahan Perancis, hanya ditukar untuk Burgundia dan Picardie di dalam Perjanjian Senlis (1493), yang membangun kedamaian di negara-negara Bawah.

Pada tahun 1490, Maximilian menikah lewat wali dengan Anne dari Bretagne namun pernikahan tersebut dibubarkan oleh Paus di tahun 1491.

Mary

Pada tahun 1493, Maximilian menikah untuk yang kedua kalinya dengan Bianca Maria Sforza (5 April 1472- 31 Desember 1510), putri Galeazzo Maria Sforza, Adipati Milan, dan Bona dari Savoia namun tidak memiliki keturunan darinya.

Keluarga

Mary's tomb effigy in the Church of Our Lady, Bruges.

Ia memiliki 3 orang anak dan putra sulungnya, Philip, menjadi pewaris wilayahnya dibawah perwalian ayahnya.

Keturunannya adalah sebagai berikut:

Silsilah

Gelar

Mary dan Maximilian

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Vaughan, Richard, Charles the Bold: the last Valois Duke of Burgundy, (Boydell Press, 2004), 127.
  2. ^ Taylor, Aline, Isabel of Burgundy
Marie dari Bourgogne
Cabang kadet Wangsa Valois
Lahir: 13 Februari 1457 Meninggal: 27 Maret 1482
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Charles yang Berani
Adipati Wanita Brabant, Limburg, Lothier,
Luksemburg dan Guelders; Margravine Namur; Pangeran Wanita Palatine dari Burgundia; Pangeran Wanita Artois, Flandria, Charolais, Hainaut, Holland, Zeeland dan Zutphen

5 Januari 1477 – 27 Maret 1482
Diteruskan oleh:
Philip yang Tampan
Hanya gelar saja
Wilayah adipati dicaplok oleh Perancis — TITULER —
Adipati Wanita Burgundia
5 Januari 1477 – 27 Maret 1482
Diteruskan oleh:
Philip IV