Lompat ke isi

Mikha

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membahas Nabi Mikha. Untuk sebuah kitab dalam Perjanjian Lama, lihat Kitab Mikha
Russian Orthodox icon of the Prophet Micah, 18th century (Iconostasis of Transfiguration Church, Kizhi Monastery, Karelia, Russia.

Mikha (bahasa Ibrani: מִיכָה, Modern Miḫa Tiberias Mîḵāh ; "Seperti Siapa?") adalah nama dari beberapa tokoh dalam Kitab Suci Ibrani (Perjanjian Lama), dan berarti seperti siapakah TUHAN?[1] Awalan teofori dalam Yah dan dalam Yahweh menghasilkan Mikayah atau Mikhayahu (bahasa Ibrani: מִיכַיְהוּ, Modern Miḫayhu Tiberias Mîḵayhû ; "siapakah yang sama dengan YHWH?")[2]

Nabi Mikha berasal dari Moresyet-Gat.[1][2][3][4] Ia merupakan salah satu nabi yang berkarya pada abad 8 SM.[4] Akan tetapi, ia tampaknya bukan seorang nabi profesional.[2] Walaupun demikian, ia dicatat sebagai nabi pertama yang memberitakan bahwa Yerusalem dan Bait Allah akan dihancurkan (bnd. Mikha 3:12).[3]

Latar Belakang

Mikha berkarya pada masa pemerintahan Yotam (742-735 SM), Ahas (735-715 SM), dan Hizkia (715-687 SM) dari Yehuda.[4] Ia diperkirakan hidup pada masa yang sama dengan Amos, Hosea dan Yesaya.[3][5] Teristimewa dengan nabi Yesaya, ia memiliki hubungan rohani yang sangat dekat.[3] Kemungkinan Yesaya adalah gurunya.[5] Pemberitaan mengenai keadilan sosial yang disuarakan oleh nabi Amos, juga mempengaruhi pewartaannya. [3] Sebab, ia melihat bahwa korupsi merajalela dalam kehidupan Israel Utara dan Israel Selatan, terutama dilakukan oleh para pemimpin keagamaan.[4] Ada banyak tuan tanah yang menindas orang-orang miskin, penyelewengan hukum, dan ritual peribadatan yang tidak sungguh-sungguh.[4]

Warta Nabi

Mikha menyuarakan mengenai ketidakadilan sosial yang terjadi di Yehuda dan memprotes kultus-kultus kepercayaan palsu.[3] Pewartaannya merupakan keluhannya terhadap para penguasa tanah yang menyalahgunakan orang miskin dan tersisih.[1][2] Ia memperingatkan orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka TUHAN telah merencanakan hukuman yang keras bagi mereka.[1][4] Pewartaan Mikha senada dengan nabi Amos, Hosea dan Yesaya, bahwa TUHAN akan memakai bangsa asing untuk menghukum israel yang sudah berdosa.[4]

Engraving of the Prophet Micah by Gustave Doré.

Pesan nabi Mikha dikutip di Kitab Yeremia, ketika tua-tua negeri Yehuda membela nabi Yeremia di depan kumpulan rakyat:
"Mikha, orang Moresyet itu, telah bernubuat di zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia telah berkata kepada segenap bangsa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sion akan dibajak seperti ladang dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan."[6]

Pemikiran

Nabi sangat menekankan keadilan, kebenaran dan moralitas yang benar sebagai watak dari TUHAN.[4] Sehingga, sebagai umat TUHAN maka sudah sepatutnyalah bangsa israel juga melakukan keadilan, kebenaran dan moralitas yang benar.[4] Sebagai umat TUHAN, israel seharusnya beribadat hanya kepada TUHAN dan tidak dipengaruhi oleh penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang kanaan.[4]

Penggunaan Lain dalam Alkitab

Orang-orang yang dikenal dengan nama ini dalam Alkitab adalah:

  • Seorang laki-laki dari pegunungan Efraim, yang muncul dalam cerita berhala Mikha dalam Kitab Hakim-hakim
  • Putra Meribaal, yang masih kecil ketika ayahnya diundang ke rumah Daud. Anak-anaknya disebutkan dalam Kitab Tawarikh sebagai Piton, Melekh, Tarea, dan Ahas. (1 Tawarikh 8:33-35;9:39-41)
  • Orang-orang dalam daftar silsilah dalam Kitab Tawarikh:
    • Seorang Lewi keturunan Kehat dari keluarga Uziel; ia menjadi kepala dari keluarga itu dan Yisia, saudaranya, menjadi yang kedua sewaktu dinas Orang Lewi dibagikan oleh Daud.—1 Tawarikh 23:6, 12, 20 ; 24:24, 25.
    • Seorang suku Ruben; putra Simei dan bapak Reaya. Beera, keturunannya, menjadi pemimpin suku Ruben dan dibawa ke pembuangan oleh Raja Asyur, Tigalat-Pineser (Tiglat-Pileser III).—1 Tawarikh 5:1, 3-6; 2 Raja-Raja 15:29.
  • Mikha bin Yimla, yang menyampaikan nubuat negatif kepada Ahab atas permintaannya (Artikel Catholic Encyclopedia)
  • Nabi penyusun Kitab Mikha, yang juga disebut "Orang Moresyet" untuk membedakannya dari Mikha bin Yimla.

referensi

  1. ^ a b c d (Indonesia) Pr. Darmawijaya. 1990. Warta Nabi Abad VIII. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ a b c d (Indonesia)W.S. Lasor. 1994. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  3. ^ a b c d e f (Indonesia) J. Blommendaal. 1979. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  4. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia)J.D. Douglas, 2008. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Bina Kasih.
  5. ^ a b (Indonesia) I. Snoek. 1981. Sejarah Suci. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  6. ^ Yeremia 26:18