Lompat ke isi

Queen Bee

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Oktober 2011 12.07 oleh Tjmoel (bicara | kontrib) (-{{Sinema Indonesia}})
Queen Bee
Poster film 'Queen Bee'
SutradaraFajar Nugros
ProduserBernhard Subiakto
Salman Aristo
Rendy Prasetio
Ditulis olehGinatri S. Noer
PemeranTika Putri
Oka Antara
Reza Rahadian
Mathias Muchus
Jajang C. Noer
Sarah Sechan
Marsha Natika
Anizabella Putri
DistributorMillion Pictures
Tanggal rilis
4 Juni 2009
Durasi107 menit
NegaraIndonesia Indonesia

Queen Bee merupakan film drama remaja tahun 2009 dari Indonesia yang disutradarai oleh Fajar Nugros. Film ini dibintangi antara lain oleh Tika Putri, Oka Antara, Reza Rahadian, Mathias Muchus, dan Jajang C. Noer. Queen Bee juga adalah sebuah komersial dan kritikal sukses, telah ditonton oleh lebih dari 2,6 juta penonton di Indonesia. Film ini juga berhasil mendapatkan 11 nominasi dalam penghargaan independent, memenangkan 9 diantaranya, antara lain Best Picture, Best Director (untuk Fajar Nugros), Best Actress (untuk Tika Putri), Best Supporting Actor (untuk Oka Antara), Best Supporting Actress (untuk Sarah Sechan), Best New Actress (untuk Marsha Natika), Best Original Screenplay, Best Original Score, dan Best Original Song. Dua nominasi lain yang tidak dimenangkan adalah Best Actor untuk Mathias Muchus dan Best Film Editing. Queen Bee juga mengambil alih posisi Lewat Tengah Malam (dengan 7) sebagai film dengan penghargaan terbanyak dengan 9.

Sinopsis

Queenita Siregar (Tika Putri), gadis 17 tahun yang smart, stylish dan independent. Hidupnya berjalan biasa seperti remaja kebanyakan, hingga ketika hidupnya berubah menjadi lebih rumit, saat ayahnya Rachmat Siregar (Mathias Muchus), terpilih sebagai salah satu calon presiden. Keberadaan aparat pengamanan sesuai protokoler pengawalan keluarga calon presiden semakin membuat hidup Queen terkekang. Ditambah lagi dengan ketidaksukaan Queen pada salah satu aparat baru (Oka Antara) yang mempersulit hubungan Queen dengan pemuda yang disukainya (Reza Rahadian).

Padahal keinginan Queen sebenarnya sederhana. Ia hanya ingin Ayahnya memperlakukannya sebagai seorang gadis yang sudah cukup dewasa untuk menentukan sikap. Sementara Ayahnya masih menganggap Queen seorang gadis kecil yang belum bisa cukup dipercaya, sehingga ia merasa Queen cukup diberikan fasilitas saja dulu.[1].

Referensi

Pranala luar