Hidangan Indonesia
Makanan Indonesia mencerminkan perbedaan budaya yang terdapat di Indonesia. Makanan di Indonesia berbeda-beda tergantung dari daerah dan memiliki pengaruh dari bermacam-macam budaya, baik antara suku bangsa di Indonesia maupun dari budaya luar. Sepanjang sejarah Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu, India, Timur tengah, Tionghoa dan Eropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak varietas yang tidak ditemukan di daerah lain. Bangsa Spanyol dan Portugis, bahkan sebelum bangsa Belanda telah membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.
Di bagian barat dan bagian tengah Indonesia, makanan pokok biasa dimasak di pagi hari dan dimakan sekitar tengah hari. Di banyak keluarga tidak ada waktu makan tertentu, di mana semua anggota keluarga berkumpul. Inilah sebabnya banyak makanan dibuat untuk tahan lama, walau harus terletak di suhu kamar, selama beberapa jam. Makanan tersebut kemudian dipanaskan lagi untuk makan malam. Makanan di Indonesia biasa disajikan bersama dengan nasi, beberapa jenis lauk pauk dan sayur-mayur disajikan sebagai pelengkap nasi. Salah satu bumbu yang sangat sering dihidangkan adalah sambal.
Di bagian timur Indonesia, di mana makanan di sini dipengaruhi oleh budaya Pasifik, lebih sering ditemui sagu sebagai sumber karbohidrat.
Masakan yang populer di Indonesia tidak jauh berbeda dengan masakan Asia lainnya. Makanan yang berbumbu kecap dengan tahu dan tempe juga sangat populer. Tempe sangatlah cocok bagi cuaca tropis di Indonesia.
Di kota-kota banyak ditemui masakan Tionghoa-Indonesia seperti bakpao dan mie yang dijual di kedai-kedai di jalan raya. Salah satu ciri adaptasi masakan Tionghoa-Indonesia adalah bahwa jarang sekali digunakannya daging babi, melainkan daging sapi atau ayam. Ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Selain itu juga sering digunakan bumbu-bumbu yang berciri khas Indonesia seperti sambal.
Selain itu juga banyak ditemui pedagang kaki lima di jalan-jalan, ini dinamakan menurut trotoar yang lebarnya 5 kaki. Mereka biasa menjual makanan di tenda-tenda di kota-kota, banyak dari pedagang kaki lima yang mempunyai cara unik untuk menarik pengunjung. Misalnya pedagang bakso yang memukul panci tempat bakso atau penjual mie ayam yang membunyikan sepotong bambu.
Rumah makan Padang yang banyak ditemui di berbegai daerah di Indonesia juga menjadi salah satu ciri khas makanan Indonesia. Rumah makan ini berasal dari tradisi Minangkabau dari Sumatra Barat. Di rumah makan ini berbegai lauk-pauk disajikan di piring-piring kecil. Pengunjung dapat memilih lauk yang disukainya dan membayar hanya yang dimakannya. Masakan ini biasanya pedas, dan salah satu yang terkenal adalah rendang.
Makanan Indonesia biasa dimakan dengan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Walau demikian tradisi untuk makan dengan tangan kanan, juga tersebar di berbagai daerah.
Berbeda dengan budaya barat, makanan Indonesia tidaklah biasa disantap secara berurutan, yaitu hidangan pembuka, hidangan utama dan hidangan penutup. Di Indonesia terkenal banyak ragam kue dan makanan ringan yang sebenarnya cocok untuk dimakan sebagai hidangan penutup. Meski demikian kue-kue lebih cenderung dijadikan sebagai hidangan sambilan, yang dimakan di waktu-waktu antara makan pagi, makan siang dan makan malam. Juga hidangan dan minuman penyegar seperti es campur, es teler, dan sebagainya dapat disajikan sebelum hidangan utama disajikan.
Tumpeng
Salah satu ciri khas makanan Indonesia dapat dilihat pada acara selamatan. Ini biasa dirayakan pada peristiwa-peristiwa penting seperti kelahiran anak, pindah rumah, pernikahan dan ulang tahun. Pada acara ini sering dihidangkan tumpeng. Ini adalah nasi yang berbentuk kerucut. Nasi yang digunakan bisa nasi putih atau nasi kuning. Lauk-pauk yang digunakan untuk tumpeng sangatlah beragam dan mencerminkan banyaknya varietas makanan Indonesia.