Lompat ke isi

Kereta api Argo Bromo Anggrek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Argo Bromo Anggrek
Berkas:Kereta api Argo Bromo Anggrek Go Green.jpg
Argo Bromo Anggrek "Go Green" Tujuan Surabaya Pasar Turi
Ikhtisar
JenisEksekutif Argo
SistemKereta api cepat
StatusBeroperasi
LokasiDaop VIII Surabaya (SBI)
TerminusSurabaya Pasar Turi
Jakarta Gambir
Layanan2 (Siang dan malam)
Operasi
Dibuka24 September 1997
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
OperatorDaerah Operasi VIII Surabaya
DepoSurabaya Pasar Turi (SBI)
RangkaianCC201, CC 203, CC 204
Data teknis
Panjang lintas725 km
Kecepatan operasi50 s.d. 100 km/jam
Jumlah rute10001 s/d 10004
Peta rute
Templat:KA Argo Bromo Anggrek

Kereta Api Argo Bromo Anggrek adalah Kereta api kelas eksekutif argo tertinggi yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta (GMR) - Surabaya Pasar Turi (SBI) dan sebaliknya.

Gerbong Argo Bromo Anggrek

KA Argo Bromo Anggrek merupakan kereta api tercepat, ternyaman, dan bergengsi di seluruh Indonesia dan merupakan kebanggaan Daop VIII Surabaya. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 725 km selama 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek membawa 5-7 rangkaian kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek dan sepanjang perjalanan kereta api Argo Bromo Anggrek hanya berhenti di Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, dan Stasiun Cirebon

KA Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan dari KA Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.

Brand Bromo diambil dari nama satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.

KA Argo Bromo Anggrek menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke. Semua ini sengaja didesain untuk membuat penumpang seolah-olah berada di dalam hotel berjalan, sehingga perjalanan bersama Argo Bromo Anggrek diharapkan dapat menghemat biaya akomodasi hotel dan setibanya di tujuan dalam kondisi fresh.

Untuk sementara sejak Desember 2010, rangkaian KA Argo Bromo Anggrek diganti dengan gerbong KA Sembrani kelas eksekutif (seperti) pesawat dan gerbong KA lain kelas eksekutif argo standar (K1) karena rangkaian gerbong kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9) sedang direnovasi di INKA Madiun. Nantinya rangkaian gerbong KA Argo Bromo Anggrek kelas argo anggrek (K9) akan memiliki eksterior putih dan bergaris hijau sepanjang rangkaian dan di samping ada tulisan 'GO GREEN'. Rangkaian ini sebagian besar sudah selesai di INKA Madiun, dan nanti akan siap menghiasi panorama alam pulau Jawa bagian utara.

Rangkaian KA Argo Bromo Anggrek terdiri dari 5-7 gerbong kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9), 1 kereta makan kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (KM), dan 1 kereta pembangkit (P).

kecelakaan

  • Pada tahun 2005, sebuah gerbong makan KA Argo Bromo Anggrek ludes terbakar.
  • Kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api Senja Utama Semarang pada pukul 03.00 WIB di stasiun Petarukan, Jawa tengah. Gerbong 6 dan 9 hancur berantakan. Jumlah korban 33 tewas, 26 luka parah. Penyebab terjadinya kecelakaan masih dalam penyelidikan.[1]
  • 16 Desember 2010, Menabrak pelajar sekitar pukul 10.00 di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. 3 Tewas.[2]

Karena seringnya terjadi kecelakaan, maka seluruh kereta Argo Bromo Anggrek sudah ditarik untuk perbaikan dan diganti dengan kereta eksekutif lainnya yang mayoritas eks kereta-kereta JS950 dan perbaikan ini akan selesai dalam beberapa bulan kedepan dengan kereta yang tampil baru.

Referensi

Pranala luar


Teks miring