Berlin U-Bahn
U-Bahn Berlin | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Angkutan cepat |
Lokasi | Berlin |
Stasiun | 173 |
Penumpang harian | 1.360.000 |
Situs web | www.bvg.de |
Operasi | |
Dibuka | 1902 |
Pemilik | Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) |
Operator | Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) |
Data teknis | |
Panjang rel | 146,3 km (90,9 mi) |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) |
Kecepatan operasi | 72 km/h (45 mph) |
Berlin U-Bahn (dari "Untergrundbahn", yang berarti "rel bawah tanah") iadalah sebuah jalur angkutan cepat kereta api di Berlin, ibukota dari Jerman, adan sebuah bagian utama dari sistem transportasi umum di kota tersebut. Dibuka pada tahun 1902, U-Bahn melayani 173 stasiun yang tersebar di sepuluh jalur, dengan total panjang jalur 1.463 kilometer (909,1 mi),[1] dengan sekitar 80% diantaranya berada di bawah tanah.[2] Kereta berjalan antara dua hingga lima menit pada jam sibuk, setiap lima menit pada siag hari yang lain, dan setiap sepuluh menit pada malam hari. Merek menempuh jarak hampir 150 km setiap hari dan mengangkut 496 juta penumpang setiap tahun.[3] Keseluruhan sistem dirawat dan dioperasikan oleh Berliner Verkehrsbetriebe, yang umumnya dikenal sebagai BVG.
Dirancang untuk mengalihkan lalu lintas yang keluar dan masuk pusat Berlin, U-Bahn secara cepat berkembang hingga kota dipisahkan menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat pada penghujung Perang Dunia II. Meskipun sistem pada awalnya tetap dibuka untuk penduduk di kedua sisi, pembangunan Tembok Berlin dan pembatasan yang ditetapkan oleh Pemerintah Jerman Timur membatasi perjalanan lintas batas: Jalur U-Bahn di Berlin Timur tertutup di Berlin Barat; Sedangkan dua jalur Berlin Barat yang berjalan melalui Berlin Timur (U6 dan U8) diijinkan untuk lewat tanpa berhenti, dengan seluruh stasiun ditutup, dengan pengecualian Friedrichstraße, yang digunakan sebagai titik transfer (antara U6 dan sistem S-Bahn Berlin Barat) dan lintas batas menuju Berlin Timur. Sistem ini dibuka seluruhnya setelah runtuhnya Tembok Berlin, dan reunifikasi Jerman.
Pada tahun 2007, Berlin U-Bahn adalah jaringan jalur bawah tanah paling ekstensif di Jerman.[1] Berdasarkan tujuan awalnya, setelah dihitung, pada tahun 2006, penggunaan U-Bahn setara dengan 122,2 juta km perjalanan mobil.[4] Bersama dengan S-Bahn, sistem ini menjadi bagian utama transportasi di ibukota dan ditambah dengan Trem yang beroperasi di bagian timur kota.
Sejarah
Pembangunan dari Berlin U-Bahn terjadi dalam tiga tahap utama:
- Hingga tahun 1913 – pembangunan dari jaringan Kleinprofil (profil kecil) di Berlin, Charlottenburg, Schöneberg, dan Wilmersdorf;
- Hingga tahun 1930 – pengenalan dari jaringan Großprofil (profil besar) yang membuka jalur Utara-Selatan pertama;
- Dari 1953 hingga sekarang – pengembangan lanjutan setelah Perang Dunia II.
Pembangunan awal: 1896–1913
Pada akhir abad ke-19, perencana kota di Berlin sedang mencari solusi untuk menghadapi peningkatan permasalahan lalu lintas yang dihadapi kota. Sebagai solusi potensial, industrialis dan penemu Werner von Siemens menyarankan pembangunan jalur rel di atas tanah, dengan AEG mengusulkan kereta bawah tanah. Administratur Kota Berlin khawatir jalur bawah tanah akan merusak saluran air, lebih tertarik rek atas tanah yang mengikuti jalur tembok kota lama; namun kota tetangga Charlottenburg tidak mengalami ketakutan yang sama dengan Berlin, dan tidak menyukai ide kereta di atas tanah yang berjalan di sepanjang Tauentzienstraße. Negosiasi bertahun-tahun terjadi hingga, pada 10 September 1896, pengerjaan dimulai pada sebuah jalur sebagian besar di permukaan tanah yang berjalan antara Stralauer Tor dan Zoologischer Garten, dengan sebuah persimpangan pendek menuju Potsdamer Platz. Dikenal sebagai "Stammstrecke", jalur ini diresmikan pada 15 Februari 1902, dengan popularitas menengah. Sebelum akhir tahun, jalur kereta diperpanjang: pada 17 Agustus, timur menuju Warschauer Brücke (Warschauer Straße); dan pada 14 Desember, barat menuju (Ernst-Reuter-Platz).
Charlottenburg memperpanjang jalur lebih jauh ke barat: pada tahun 1906, jalur mencapai balai kota di Wilhelmplatz (Richard-Wagner-Platz); pada tahun 1908, Reichskanzlerplatz (Theodor-Heuss-Platz); dan pada 3 November 1912, Sportpark (Olympia-Stadion). Di pusat kota Berlin, Potsdamer Platz diputuskan untuk digantikan oleh Leipziger Platz (Potsdamer Platz)—untuk memungkinkan perpanjangan jalur. Jalur di bawah Leipziger Straße menuju Spittelmarkt dibuka pada tahun 1908; dan diperpanjang menuju Alexanderplatz pada bulan Juli 1913, dengan rute Wilhelmplatz–Alexanderplatz beralih menjadi jalur paling sibuk di Berlin U-Bahn. Tiga setangah minggu kemudian, pada 27 Juli 1913, perpanjangan utara menuju stasiun S-bahn (Schönhauser Allee) di Nordring juga dibuka.
Dalam usaha untuk mengamankan pengembangannya sendiri, Schöneberg juga menginginkan sambungan menuju Berlin. Perusahaan kereta api di ataas tanah tidak percaya bahwa jalur tersebut akan menguntungkan, sehingga kota berusaha sendiri untuk membangun jalur lereta api lokal bawah tanah pertama di Jerman. Berjalan sebagai kereta dekar permukaan dari Hauptstraße, jalur 2,9 km (1,8 mi) membutuhkan stasiun bawah tanah kedua di terminus Nollendorfplatz, karena sejak pembangunan stasiun tersebut merupakan bagian dari jalur rel di permukaan tanah. Jalur ini membutuhkan waktu dua tahun untuk dibangun, dan dibuka pada 1 Desember 1910.
Hanya beberapa bulan sebelumnya, pengerjaan dimulai pada jalur keempat untuk menghubungkan Wilmersdorf di barat daya kepada Berlin U-Bahn yang tumbuh. Pada awalnya direncanakan sebagai jalur dari Wittenbergplatz menuju Breitenbachplatz, Wilmersdorf membiayai jalur untuk mencapai sejauh Thielplatz. Sebagai konsesi kepada Charlottenburg dalam perjalanan melintasi kota, pembangunan jalur dari Wittenbergplatz, di bawah Kurfürstendamm, menuju Uhlandstraße juga disetujui. Kedua jalur dibuka pada 12 Oktober 1913; keduanya merupakan jalur terakhir yang dibuka sebelum pecahnya Perang Dunia I—dan kesulitan ekonomi berikutnya yang dihadapi Jerman—yang menghambat pengembangan lanjutan Berlin U-Bahn selama sepuluh tahun berikutnya.
Tahap pembangunan kedua: 1923–1930
Jaringan awal umumnya berjalan dari timur ke barat, menghubungkan wilayah iang lebih kaya di dalam dan sekitar Berlin, karena rute tersebut dianggap lebih menguntungkan. Sebagai usaha untuk membuka jaringan kepada lebih banyak kalangan pekerja di Berlin, kota mengharapkan pembangunan jalur Utara-Selatan. Harapan ini menguat saat, pada tahun 1920, wilayah tetangga dimasukkan untuk membentuk Groß-Berlin (Berlin Raya), menghilangkan kebutuhan untuk banyak negosiasi, dan memberikan kota nilai tawar lebih besar di atas Hochbahngesellschaft (perusahaan kereta atas tanah) swasta. Kota juga memberi mandat bahwa jalur baru tersebut akan menggunakan gerbong lebih lebar yang berjalan pada sepur standard yang sama untuk menyediakan kapasitas penumpang lebih besar; yang kemudian lebih dikenal sebagai jaringan Großprofil (profil besar).
Lihat juga
Referensi
- ^ a b "The Berlin metro (U-Bahn)". Means of Transport & Routes. BVG. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-20. Diakses tanggal 2007-09-06.
- ^ Schomacker, Marcus (2007-03-14). "Berlins U-Bahn-Strecken und Bahnhöfe" (dalam bahasa German). berliner-untergrundbahn.de. Diakses tanggal 2007-09-18.
- ^ BVG Zahlenspiegel
- ^ "Geschäftsbericht 2006 der BVG" (dalam bahasa German). BVG. 2007-05-24. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2007-09-06.
Catatan
- Inggris
- Brian Hardy: The Berlin U-Bahn, Capital Transport, 1996, ISBN 1-85414-184-8
- Jerman
- Jan Gympel: U-Bahn Berlin - Reiseführer. GVE-Verlag, Berlin 2002, ISBN 3-89218-072-5
- AG Berliner U-Bahn: Zur Eröffnung der elektrischen Hoch-und Untergrundbahn in Berlin. GVE-Verlag, Berlin 2002, ISBN 3-89218-077-6
- Jürgen Meyer-Kronthaler und Klaus Kurpjuweit: Berliner U-Bahn – In Fahrt seit Hundert Jahren. be.bra Verlag, Berlin 2001, ISBN 3-930863-99-5
- Petra Domke und Markus Hoeft: Tunnel Gräben Viadukte – 100 Jahre Baugeschichte der Berliner U-Bahn. kulturbild Verlag, Berlin 1998, ISBN 3-933300-00-2
- Ulrich Lemke und Uwe Poppel: Berliner U-Bahn. alba Verlag, Düsseldorf, ISBN 3-87094-346-7
- Robert Schwandl: Berlin U-Bahn Album. Alle 192 Untergrund- und Hochbahnhöfe in Farbe. Robert Schwandl Verlag, Berlin Juli 2002, ISBN 3-936573-01-8
- Jürgen Meyer-Kronthaler: Berlins U-Bahnhöfe – Die ersten hundert Jahre. be.bra Verlag, Berlin 1996, ISBN 3-930863-16-2