Lompat ke isi

Tenaga dalam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tenaga dalam adalah suatu konsep yang populer di dalam masyarakat Melayu di Asia Tenggara terutamanya di Indonesia dan Malaysia.

Tenaga dalam dianggap suatu tenaga manusia yang mempunyai kekuatan luar biasa. Tenaga dalam dibedakan dari tenaga luar manusia (yang biasanya disebut secara ringkas sebagai "tenaga" saja) yang berbentuk tenaga fisik seperti kekuatan otot tangan mengangkat barang.

Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaimana cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.

Contoh : Seseorang yang takut kepada anjing akan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berlari menghindari kejaran anjing yang berlari cepat. Bila terdesak, orang tersebut dapat melompati tembok setinggi 2 m dengan sekali lompat. Rasa takut yang berlebihan tersebut dapat membangkitkan tenaga dalamnya yang sedang 'tidur'. Secara otomatis tenaga dalam tersebut bangkit dan tersalur pada kedua kakinya yang sedang dipergunakan untuk berlari, tetapi setelah berhasil menyelamatkan diri kekuatan itu reda dan energi itu 'tidur' kembali. Kemudian orang itu baru menyadari bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang luar biasa.

Hawa panas dan hawa dingin

Tenaga dalam membentuk getaran-getaran yang dapat disalurkan pada urat-urat tubuh dan pembuluh-pembuluh darah. Getaran-getaran energi ini bisa berbeda-beda, ada yang menimbulkan hawa panas dan ada yang hawa dingin, tergantung bagaimana cara orang itu berlatih.

Tanda bangkitnya tenaga dalam yaitu dengan terasanya hawa hangat pada sekitar bawah pusar. Hawa hangat ini tidak terpencar-pencar dan bisa kita salurkan ke bagian tubuh manapun yang kita mau. Makin lama hawa hangat itu semakin panas dan jika dilatih secara rutin, untuk menyalurkannya semakin gampang. Energi tenaga dalam ini apabila disalurkan pada suatu bagian tertentu akan membentuk kekuatan yang dapat dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras, pengobatan dan lain-lain.

Energi tenaga dalam bisa diatur menjadi hawa panas atau hawa dingin menurut keperluan, bahkan secara alami jika orang itu punya energi tenaga dalam banyak, jika orang itu berada pada hawa sangat dingin maka energi itu berubah menjadi hawa panas sedangkan jika orang itu berada pada terik matahari akan berubah menjadi hawa dingin. Energi tenaga dalam inilah yang dipergunakan oleh kalangan persilatan di dalam menambah mutu silatnya, juga dapat dipergunakan sebagai senjata yang ampuh.

Latihan tenaga dalam untuk kesehatan dan daya tahan tubuh.

Tenaga dalam biasanya dikaitkan dengan aliran seni bela diri masyarakat Melayu. Dipercayai tenaga dalam ada pada diri semua manusia namun perlu dilatih dengan kaedah-kaedah tertentu antara lain:

  1. Teknik pernapasan.
  2. Konsentrasi.
  3. Meditasi.
  4. Latihan jurus.

Dalam lingkungan masyarakat China, tenaga dalam sangat bergantung pada aliran chi dalam tubuh kita. Aliran chi adalah aliran tenaga adalah tenaga dari alam dan tubuh kita yang menyatu.

Tujuan-tujuan membangkitkan tenaga dalam, di antara lain, adalah seperti berikut:

  1. Untuk kesehatan mental dan fisik.
  2. Untuk bela diri.
  3. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat apabila tenaga dalam sudah mencapai tingkat tertentu. Jadi bila dengan tenaga fisik biasa kita hanya mampu mengangkat beban 50 kg, dengan dibantu penyaluran tenaga dalam kita dapat mengangkat beban yang lebih berat dari itu.
  4. Untuk mempertajam panca indera. Jadi kelima panca indera mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi lebih peka pada tingkatan tertentu ke atas.
  5. Untuk membangkitkan indera keenam. Indera keenam yang lazim disebut dengan Extra Sensory Perception (ESP) bila sudah bangkit maka firasat kita akan menjadi tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi. Selain itu juga bisa mengetahui niat jahat seseorang hanya dengan melihat sekilas raut wajah dan aura orang tersebut.
  6. Untuk pertunjukan atau atraksi kekuatan tubuh.
  7. Untuk membuat tubuh terasa ringan.
  8. Untuk memperkuat memori otak.
  9. Untuk perawatan dan penyembuhan penyakit terutama penyakit yang tidak dapat dirawat oleh ilmu kedokteran modern.
  10. Untuk mendeteksi penyakit, bisa untuk membantu kalangan medis yang tidak dapat menemukan penyakit seseorang, maka dengan menggunakan pendeteksian tenaga dalam, dapat ditemukan kelainan fungsi bagian tubuh untuk periksa ulang dilaboratorium.

Sebagian pengamal ilmu tenaga dalam mengatakan bahwa tenaga dalam dapat dijelaskan secara ilmiah. Namun hingga kini, belum ada kajian yang jelas secara ilmiah berkenaan tenaga dalam dan manfaatnya.

Penjelasan ilmiah

Terciptannya listrik pada tubuh

Tenaga dalam merupakan tenaga bioelektromagnetik pada tubuh manusia yang diaktifkan melalui olah pernafasan. Pada dasarnya manusia disusun oleh lebih dari 1 triliun sel, yang masing-masing sel mempunyai muatan listrik lebih kurang 90 mV dengan muatan positip diluar membran sel dan muatan negatip didalamnya. Cukup hanya dengan hubungan seri menggunakan 3.000 sel saja akan dihasilkan beda potensial sebesar 270 volt. Betapa dahsyatnya apabila potensi itu diaktifkan oleh tubuh manusia.[1]

Medan biomagnetik

Implikasi medan biomagnetik terhadap kesehatan.

ion besi (fe) di hemoglobin, membuat darah bersifat magnetik. Lain-lain cairan tubuh yang mengandung hidrogen (proton) juga bersifat magnetik.

Ketika menahan nafas atau bernafas pelan/halus maka jumlah oksigen di paru-paru relatif tetap/terbatas dibandingkan bernafas biasa.

Darah mengalir lewat paru-paru, hemoglobin mengambil oksigen cukup cepat.

Pada saat oksigen sedikit maka hemoglobin (yang magnetik) akan "mengantri" dengan energi minimum yaitu dengan arah kutub tiap molekul searah membentuk barisan saling menempel. Akibatnya darah dan tubuh menjadi magnetik.

medan biomagnetik ini terbentuk di sekeliling pembuluh darah (fe) dan organ-organ internal yang mengandung H (hidrogen proton), H2O (air), Mg (magnesium).[2]

Para peneliti menjadikan medan biomagnetik sebagai acuan untuk menjelaskan tenaga dalam.

Tenaga dalam sebagai media penyembuhan

Pengamatan dari 1980 sampai 1992 yang dilakukan di Amerika Serikat dan Jepang menunjukan bahwa dari tangan seorang penyembuh tenaga dalam (prana) terpancar medan biomagnetik dengan frekuensi dari 0,3 – 30 hz dengan rata-rata kegiatan disekitar 7-8 hz. Seorang ahli Q-Gong dapat memancarkan medan cukup besar yang dapat deteksi melalui dua kumparan dengan 80.000 putaran lilitan. Pengamatan berkembang ke pengamatan medan akustik (suara) dan medan panas, selanjutnya melalui temuan-temuan ini mendorong ilmu kedokteran mulai mempelajarinya. Banyak kemanfaatan dalam penyembuhan dengan medan biomagnetik ini baik yang dihasilkan oleh praktisi prana ataupun yang dihasilkan oleh peralatan magnetik.

Referensi

Lihat pula

Sejarah tenaga dalam