Nevermind
Nevermind | ||||
---|---|---|---|---|
Berkas:NirvanaNevermindalbumcover.jpg | ||||
Album studio karya Nirvana | ||||
Dirilis | 24 September 1991 | |||
Direkam | Mei – Juni 1991 di Sound City Studios, Van Nuys dan Devonshire, North Hollywood, California "Polly" direkam pada bulan April 1990 di Smart Studios, Madison, Wisconsin | |||
Genre | Rock Alternatif, Punk Rock, Grunge | |||
Durasi | 42:38 | |||
Label | DGC | |||
Produser | Butch Vig | |||
Kronologi Nirvana | ||||
| ||||
Singel dalam album Nevermind | ||||
| ||||
Nevermind adalah album studio kedua dari band rock Amerika Nirvana, yang dirilis pada 24 September 1991. Album ini diproduksi oleh Butch Vig, dan menjadikan album pertama Nirvana yang dirilis oleh DGC Records. Pemimpin band Kurt Cobain melihat visi untuk membuat musik di luar dari batas yang ditentukan di dalam gender musik grunge di Seattle, dan mengambil pengaruh dari grup-grup musik seperti Pixies dan penggunaan dinamika volume lagu yang mereka gunakan.
Berlawanan dengan ekspektasi komersial yang tidak begitu diharapkan dari Nirvana dan label rekamannya sendiri, Nevermind secara tak terduga menjadi sukses di akhir tahun 1991. Album tersebut memuat beberapa singel hit milik mereka termasuk “Smells Like Teen Spirit”, “Come as You Are”, “Lithium”, dan “In Bloom”. Pada Januari 1992, Nevermind menggeser album ''Dangerous'' milik Michael Jackson dari posisi nomor satu pada tangga album Billboard. Recording Industry Association of America memberikan sertifikat Diamond untuk Nevermind karena telah terjual lebih dari 10 juta kopi di Amerika Serikat, dan telah terjual sebanyak 30 juta kopi di seluruh dunia. Nevermind menjadikan musik alternatif memiliki lebih banyak penggemar, dan para kritik menilai album ini sebagai salah satu album terbaik dan yang paling berpengaruh sepajang masa.
Latar Belakang
Nirvana adalah band yang berasal dari Aberdeen, Washington, yang dibentuk oleh Kurt Cobain dan Krist Novoselic, di mana mereka sudah membuat perjanjian ke label rekaman independen Sub Pop. Nirvana merilis album perdana mereka Bleach di tahun 1989, dengan Chad Channing yang memegang posisi dram. Namun Channing meninggalakan Nirvana di tahun 1990 dan band tersebut sangat membutuhkan penabuh dram permanen. Ketika band hardcore punk, Scream sedang menggelar pertunjukkan, penabuh dram Dave Grohl membuat Novoselic dan Cobain sangat terkesan. Ketika Scream bubar secar tak terduga, Grohl menghubungi Novoselic, mengajaknya ke Seattle, dan kemudian mengundangnya untuk bergabung dengan Nirvana. Novoselic mengatakan bahwa ketika monoleh kembali ke belakang,ketika Grohl bergabung dengan Nirvana, segalannya berjalan dengan lancar.
Sementara itu Cobain sedang menulis beberapa buah lagu baru. Pada saat tersebut, Cobain mendengarkan band seperti R.E.M, The Smithereens, dan Pixies. Merasa dikecewakan oleh musik rock keras yang populer di lingkungan musik grunge di Seattle di mana imej tersebut dibangun oleh Sub Pop, Cobain -diinspirasikan dengan kebiasaan mendengarkan musik secara kontemporer- mulai menulis beberapa lagu yang lebih melodis. Kunci dari pengembangan ini adalah dengan merilis singel “Silver” di tahun 1990 di bawah Sub Pop (sebelum Grohl bergabung dengan Nirvana), di mana Cobain berkata, “ini seperti sebuah pernyataan. Saya harus menulis sebuah lagu pop dan merilisnya ke dalam sebuah singel supaya orang-orang siap dengan rekaman berikutnya. Saya ingin menulis lagu-lagu seperti itu.” Grohl berkata bahwa Nirvana pada saat itu sering membuat analogi dengan membuat musik seperti musik anak-anak, di mana Nirvana berusaha untuk membuat lagu-lagunya sesederhana mungkin.
Di awal 1990an, Sub Pop mengalami kesulitan finansial. Bersamaan dengan rumor bahwa Sub Pop akan menandatangani kontrak sebagai anak perusahaan untuk sebuah label rekaman yang besar, Nirvana memutuskan untuk “selesai dengan yang sedang-sedang” dan mulai mencari label yang besar. Beberapa label menerima Nirvana, namun pada akhirnya mereka menjalani kontrak dengan Geffen Rocords yang bersentuhan dengan DGC Records berdasarkan dengan rekomendasi perusahaan manajemennya, Gold Mountain, yang juga mengadministrasikan idola dari Nirvana, Sonic Youth, dan Kim Gordon dari Sonic Youth.
Perekaman dan Produksi
Di awal tahun 1990, Nirvana memulai persiapan untuk album keduanya untuk Sub Pop, sementara diberi judul “Sheep”. Untuk album ini, ketua organisasi Sub Pop Bruce Pavitt memgusulkan Butch Vig sebagai produser yang memiliki potensi. Nirvana khususnya menyukai hasil kerja Vig dengan Killdozer dan menghubungi Vig untuk mengatkan, “Kami ingin memiliki suara sekeras rekaman itu.” Di April 1990, Nirvana mendatangi Smart Studios di Madison, Wisconsin untuk mengerjakan albumnya. Kabanyakan dasar dari aransemen lagunya sudah selesai pada saat itu, namun Cobain masih mengerjakan liriknya dan Nirvana tidak begitu yakin lagu mana yang akan direkam. Pada akhirnya, delapan buah lagu direkam: “Immodium” (yang kemudian namanya diganti menjadi “Breed”), “Dive” (yang kemudian dirilis sebagai B-side untuk “Silver”), “In Bloom”, “Pay to Play” (yang kemudian namanya diganti menjadi “Stay Away” dan liriknya diubah), “Sappy”, “Lithium”, “Here She Comes Now” (dirilis di dalam Velvet Underground Tribute Album: Heaven and Hell Volume 1), dan “Polly”. Nirvana bermaksud untuk merekam beberapa lagu lagi, namun Cobain kehabisan suaranya saat merekam “Lithium”, yang memaksa mereka untuk menghentikan rekaman. Vig diberitahu bahwa Nirvana akan kembali untuk merekam beberapa buah lagu, namun si produser tidak mendengar kabar dari mereka untuk beberapa lama. Malah, Nirvana menggunakan sesi-sesi itu sebagai kaset demo untuk mencari label baru. Dalam beberapa bulan, kaset demo itu menyebar di antara label rekaman besar, yang membuat Nirvana merasa bersemangat.
Setelah menandatangani perjanjian dengan DGC, beberapa produser untuk mengerjakan album ini diusulkan, termasuk Scott Litt, David Briggs, dan Don Dixon, namun Nirvana tetap menginginkan Butch Vig. Novoselic memberi tahu di tahun 2001 bahwa Nirvana sudah cukup gugup untuk melakukan rekaman di label rekaman besar, dan produser yang diusulkan oleh DGC menginginkan bagian persenan dalam mengerjakan album ini. Nirvana malah bertahan dengan Vig, di mana meraka merasa nyaman berkolaborasi dengannya. Anggaran biaya yang bisa ditanggung untuk Nirvana yaitu 65.000 dolar, Nirvana merekam Nevermind di Sound City Studios di Van Nuys, California pada bulan Mei dan Juni 1991, namun jadwalnya terus-menerus diundur, berkebalikan dengan kekhawatiran Nirvana untuk memulai sesinya. Untuk membayar uang bensin untuk sampai ke Los Angeles, Nirvana memainkan sebuah pertunjukkan di mana mereka menampilkan “Smells Like Teen Spirit” untuk pertama kalinya. Nirvana mengirimkan beberapa kaset latihan kepada Vig sebelum sesi yang berisikan lagu-lagu yang berisikan lagu-lagu yang direkam sebelumnya di Smart Studios, bersamaan dengan beberapa lagu baru termasuk “Smells Like Teen Spirit” dan “Come as You Are”.
Ketika Nirvana tiba di California, mereka melakukan pra-produksi selama beberapa hari di mana mereka dan Vig menyempurnakan beberapa aransemen lagu-lagunya. Satu-satunya rekaman yang merupakan bawaan dari luar sesi Smart Studio adalah “Polly”, yang memasukkan tabuhan simbal yang dimainkan oleh Chad Channing. Begitu rekaman dimulai, Nirvana mengerjakannya selama delapan hingga sepuluh jam sehari. Member-member Nirvana lebih cenderung untuk melakukan dua atau tiga kali percobaan pada saat pengambilan instrumental; bila pengambilan rekamannya tidak begitu memuaskan, mereka akan beralih dulu ke yang lainnya. Nirvana sudah melakukan banyak latihan untuk lagu-lagu mereka sebelum rekaman diambil yang terkadang hanya akan diambil beberapa pengambilan rekaman saja. Novoselic dan Grohl menyelesaikan rekaman bass dan dramnya selama beberapa hari, namun Cobain harus bekerja lebih lama untuk overdub gitar, menyanyi, dan terutama lirik (di mana terkadang baru selesai beberapa menit sebelum rekaman). Frasa-frasa yang digunakan Cobain begitu konsisten di berbagai pengambilan rekaman di mana Vig mencampuradukan pengambilan rekaman untuk menciptakan overdub. Vig mengatakan bahwa terkadang ia harus menipu Cobain supaya ia merekam pengambilan tambahan untuk overdub karena sang penyanyi sangat tidak setuju untuk melakukan rekaman ganda. Secara khusus, Vig meyakinkan Cobain untuk menggandakan vokalnya di dalam lagu “In Bloom” dengan mengatakan bahwa “John Lennon” juga melakukannya.” Meskipun sesi-sesinya secara umum berjalan lancar, Vig mengatakan bahwa Cobain suka menjadi terbawa emosi dan menyulitkan di beberapa waktu: “Ia bisa saja sangat luar biasa selama satu jam, dan kemudian ia akan duduk di sudut dan tidak berkata apa-apa selama satu jam.”
Ketika sesi rekaman sudah rampung, Vig dan Nirvana mulai memberikan mix untuk album tersebut. Setelah beberapa hari, Vig dan member Nirvana menyadari bahwa mereka sama sekali tidak senang dengan hasil dari yang sudah diberikan mix. Karena itu mereka memanggil orang lain untuk memeriksa kembali hasil mix-nya, dengan Geffen Records yang bergabung dengan DGC yang menyediakan daftar –daftar yang mungkin bisa diberikan. Daftar tersebut berisikan beberapa nama-nama yang familiar, termasuk Scott Litt (dikenal karena hasil karyanya dengan R.E.M) dan Ed Stasium (dikenal karena karyanya dengan The Smithereens). Namun Cobain takut bila membawa orang-orang yang melakukan mix yang terkenal seperti mereka akan menjadikan album mereka memiliki suara seperti album-album dari artis yang sudah pernah mereka kolaborasikan. Karena itu Cobain memilih Andy Wallace (yang pernah menjadi wakil produser untuk album Slayer, Seasons in the Abyss di tahun 1990) yang merupakan orang terakhir dari daftar nama-nama yang ada. Novoselic ingat berkata, “Kita bilang, ‘right on’, karena rekaman-rekaman Slayer itu sangatlah keras.” Wallace memutar lagu-lagu mereka melalui bermacam-macam kotak efek khusus dan menarik beberapa bunyi dram, menyelesaikan sekitar satu mix per hari. Baik Wallace dan Vig menyatakan di kemudian hari bahwa setelah mereka mereka mendengarkan hasil mix Wallace, para member band menyukainya. Namun setelah album dirilis, member-member Nirvana mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap suara yang sudah dipoles oleh Wallcace untuk Nevermind. Cobain berkata bahwa pada "Come As You Are", “ketika saya melihat kembali pada saat produksi Nevermind, saya begitu malu oleh lagu tersebut sekarang. Suaranya mirip dengan rekaman Mötley Crüe daripada rekaman punk rock.”
Nevermind dimasterkan pada 2 Agustus siang di The Mastering Lab di Hollywood, California. Howie Weinberg mulai bekerja sendirian ketika tidak ada yang muncul di waktu yang sudah ditentukan di studio; pada saat Nirvana, Andy Wallace, dan Gary Gersh tiba, Weinbergh telah melakukan master untuk sebagian besar isi dari album. Salah satu lagu yang sudah dimasterkan pada sesi itu, “Endless, Nameless” yang merupakan lagu tersembunyi yang dimaksudkan untuk muncul di akhir lagu “Something in the Way”, secara tak sengaja tidak ikut dimasukkan ke dalam album yang sudah diluncurkan pertama. Weinberg berkata, “Awalnya hanya secara perkataan saja bahwa kami akan memasukkan lagu itu di lagu terakhir. Mungkin saya tidak begitu memahami instruksi mereka, jadi mungkin kalian bisa bilang ini adalah salah saya. Mungkin saya tidak menuliskan instruksi tersebut ketika Nirvana atau perusahaan rekaman berkata bahwa saya seharusnya melakukan hal tersebut. Jadi ketika meluncurkan dua puluh ribu CD, album, dan kaset pertama, lagu itu tidak akan ada di dalamnya.” Ketika Nirvana mengetahui bahwa lagu itu dihilangkan dari album ketika mereka selesai mendengarkan kopi dari album tersebut, Cobain menghubungi Weinberg dan memintanya untuk memperbaiki kesalahan tersebut . Weinberg menurut dan menambahkan sepuluh menit keheningan di antara akhir dari “Something in the Way” dan lagu tersembunyi dari album tersebut.
Komposisi
Musik
Cobain, penulis lagu utama Nirvana, memiliki gaya rangkaian kord yang memiliki dasar di seputar power chords dan menulis lagu yang menggabungkan peralatan pop dengan ritme gitar disonan. Tujuannya untuk material yang ada di dalam Nevermind yaitu untuk memiliki suara seperti “Bay City Rollers yang dicabuli dengan Black Flag”. Banyak lagu-lagu di dalam Nevermind berisikan perubahan secara dinamis, di mana Nirvana berganti-ganti dari syair yang tenang ke refrain yang keras. Dave Grohl mengatakan pendekatan ini diawali selama periode di empat bulan pertama sebelum album direkam, saat itu Nirvana bereksperimen dengan dinamika ekstrim selama sesi-sesi reguler.
Guitar World menulis, “suara gitar Kurt Cobain dalam Nirvana menjadikan nada untuk musik rock 90-an.” Pada Nevermind, Cobain memainkan Fender Mustang 1960an, Fender Jaguar, dan beberapa Fender Stratocasters. Para gitaris menggunakan distorsi dan pedal refrain sebagai efek utama, di mana pedal refrain digunakan untuk menghasilkan suara yang “berair” pada “Come as You Are” dan pra-refrain pada “Smells Like Teen Spirit”. Krist Novoselic menurunkan nada gitar bassnya satu setengah langkah ke D rendah “untuk menghasilkan suara yang gendut.”
Lirik
Grohl berkata bahwa Cobain mengatakan, “Musik duluan, baru liriknya,” dan Grohl percaya bahwa Cobain lebih berfokus pada melodi dari lagu-lagunya. Cobain masih mengerjakan lirik untuk album-albumnya ketika merekam Nevermind. Frasa-frasa yang digunakan Cobain kebanyakan sulit untuk dimengerti. Vig yakin bahwa pemahaman apa yang Cobain nyanyian tidaklah begitu penting. Vig berkata, “Meskipun kalian tidak begitu mengerti apa yang sedang ia nyanyikan, kalian tahu bahwa nyanyiannya sangatlah kuat. Cobain kemudian mengeluhkan ketika para jurnalis rock mencoba untuk menafsirkan nyanyian dan mengambil makna dari lirik-liriknya, dan menuliskan “Kenapa para jurnalis memaksa untuk memberikan evaluasi Freudian kelas rendah terhadap lirik-lirik saya, di mana 90 persen mereka memberikan evaluasi yang tidak benar?”
Charles R. Cross meyakini di dalam biografi Kurt Cobain tahun 2001, Heavier Than Heaven, bahwa kebanyakan lagu-lagu yang ditulis untuk Nevermind yaitu mengenai hubungannya yang tidak harmonis dengan Tobi Vail. Setelah hubungan mereka berakhir, Cobain mulai menulis dan melukiskan adegan kekerasan, di mana kebanyakan memberitahukan kebencian terhadap dirinya dan orang lain. Lagu-lagu yang ditulis di periode ini tidak begitu keras, namun masih merefleksikan kemarahan dari lagu-lagu Cobain terdahulu. Cross menulis “Empat bulan setelah mereka putus, Kurt menulis setengah lusin lagu-lagunya yang paling berkesan, semuanya menceritakan Tobi Vail”. “Drain You” dimulai dengan “One baby to another said ‘I’m lucky to have met you’”, mengutip apa yang telah Vail katakan kepada Cobain, dan dari lirik “It is now my duty to complete drain you” mengacu pada kekuasaan yang dimiliki Vail terhadap Cobain di dalam hubungan mereka. Menurut Novoselic, “’Lounge Act’ bercerita tentang Tobi”, dan lagu tersebut berisikan kalimat “I’ll arrest my self, I’ll wear a shield”, mengacu pada Cobain yang memiliki tato berlogo K Records di lengannya untuk membuat Vail terkesan. Meskipun “Lithium” sudah ditulis jauh sebelum Cobain mengenal Vail, lirik dari lagu tersebut diubah supaya mengacu pada Vail. Cobain pun berkata dalam sebuah wawancara dengan Musician bahwa “beberapa pengalaman pribadi saya, seperti putus dengan pacar saya dan memiliki hubungan yang buruk, perasaan mati dan kosong yang seseorang alami- sangat sepi, gila.”
Daftar lagu
Penulis/Pengarang semua lagu di album ini adalah Kurt Cobain, kecuali Smells Like Teen Spirit.
- "Smells Like Teen Spirit" (Cobain, Novoselic, Grohl) – 5:01
- "In Bloom" – 4:14
- "Come as You Are" – 3:39
- "Breed" – 3:03
- "Lithium" – 4:17
- "Polly" – 2:57
- "Territorial Pissings" – 2:22
- "Drain You" – 3:43
- "Lounge Act" – 2:36
- "Stay Away" – 3:32
- "On a Plain" – 3:16
- "Something in the Way" – 3:55
- "Endless, Nameless" (6:44) adalah lagu bonus atau hidden track dalam album bentuk CD.