Vestimentum
Vestimentum adalah busana beserta kelengkapannya yang dikenakan oleh para petugas dalam peribadatan agama Kristen, khususnya dalam Gereja Katolik, Ortodoks, Methodis, Lutheran dan Anglikan. Banyak Gereja Protestan yang juga mempergunakan Vestimentum, akan tetapi hal ini merupakan salah satu poin kontroversi dalam Reformasi Protestan dan selama beberapa waktu sejak timbulnya kontroversi Ritual (Ritualist controversies) di Inggris pada abad ke-19.
Vestimentum Gereja Katolik, Anglikan, dan Protestan
Untuk perayaan Ekaristi, tiap vestimentum melambangkan suatu dimensi spiritual dari imamat, dengan mentautkan akarnya pada Gereja terdahulu. Dalam beberapa segi vestimentum-vestimentum tersebut berpatokan pada akar romawi dari Tahta Petrus.
Penggunaan dari vestimentum-vestimentum berikut ini berbeda-beda. Beberapa vestimentum digunakan oleh semua Gereja Kristen Barat dalam tradisi-tradisi liturgis. Banyak pula yang hanya digunakan dalam Gereja Katolik serta Gereja Anglikan, dan terdapat banyak variasi penggunaan dalam masing-masing Gereja Tersebut.
Yang digunakan Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, dan beberapa Gereja Protestan
- Surplis (Superpelliceum)
- Tunik putih dekoratif yang dikenakan menutupi jubah.
- Stola
- Sehelai kain panjang, lebarnya tidak lebih dari sejengkal, disampirkan pada tengkuk seperti selempang, merupakan vestimentum pembeda, suatu simbol tahbisan. Diakon mengenakannya dengan cara disampirkan pada bahu kiri melintasi tubuh secara diagonal sampai kedua ujungnya bertemu di pinggul kanan. Seperti orarion dan epitrakhelion dalam Gereja Ortodoks (lihat di bawah).
- Alba
- Pakaian umum untuk semua pelayan dalam perayaan Ekaristi, dikenakan untuk menutupi pakaian sehari-hari atau jubah. Hampir setara dengan stikharion (lihat di bawah). Melambangkan pakaian pembaptisan.
Yang digunakan Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, dan beberapa Gereja Methodis
Yang digunakan Gereja Katolik, serta beberapa Gereja Anglikan dan Lutheran
Yang hanya digunakan Gereja Katolik
- Pallium
- Sehelai selempang wool dari bulu anak domba dihiasi enam salib hitam, disampirkan pada pundak melingkari leher, kedua ujungnya masing-masing menjuntai pada punggung dan dada pemakainya, dikenakan oleh Sri Paus dan dianugerahkan olehnya kepada para metropolitan dan uskup agung. Seperti omoforion Gereja Ortodoks (lihat di bawah).
- Rationale
- Selempang uskup, mirip palium, dikenakan di atas Kasula. Rationale hanya dikenakan oleh uskup-uskup dari keuskupan Eichstätt di Bavaria (Jerman Tenggara), Paderborn di Jerman, Toul di Perancis, dan Kraków di Polandia. Sampai abad ke-17, rationale juga digunakan di keuskupan Regensburg (Ratisbon), Bavaria. [1]
- Fanon
- Dua lapis mozzetta (penutup bahu), kini hanya kadang-kadang dikenakan Sri Paus dalam Misa Suci Pontifikal.
- Tiara Kepausan
- Dulunya dikenakan oleh Paus pada saat penobatannya dan dalam peristiwa-peristiwa sekuler yang penting; tiara sudah tidak lagi digunakan tetapi mungkin saja kelak digunakan kembali bilamana ada Paus yang ingin mengenakannya. Sebenarnya tiara bukanlah vestimentum melainkan benda regalia karena tidak pernah dikenakan dalam upacara-upacara liturgis kecuali pada saat pemberkatan Urbi et Orbi.
Yang hanya digunakan Gereja Anglikan
- Tippet
- (atau Preaching Scarf). Scarf hitam dikenakan oleh uskup, imam dan diakon pada choir offices (ibadah-ibadah khusus para klerus) dan pelayanan-pelayanan non-sakramental lainnya.
- Chimere
- busana luar uskup, berwarna merah atau hitam.
- Hood
- Tudung (hood) akademis kadang-kala dikenakan para klerus Anglikan dalam choir offices. Hood juga kadang-kadang dikenakan oleh klerus Gereja Methodis dan Reformasi dengan selembar toga/jubah akademik ("Geneva Gown"), meskipun sangat jarang terjadi.
- Apron
- Jubah pendek, Menjuntai sampai di atas lutut, dikenakan oleh para diakon agung (archdeacon) (untuk mereka warnanya hitam) dan para uskup (untuk mereka warnanya ungu). Kini sudah sangat jarang digunakan.
- Gaiters
- Penutup tungkai bawah, dikenakan oleh para diakon agung dan para uskup bersama dengan Apron. Berwarna hitam, berkancing di kedua samping, dan dikenakan tepat di bawah lutut.