Lompat ke isi

Bagaspati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Februari 2007 02.06 oleh A tumiwa (bicara | kontrib)

Bagawan Bagaspati yang sewaktu mudanya bernama Bambang Anggana Putra, adalah putra Resi Jaladara dari Pertapaan Dewasana, dengan Dewi Anggini, keturunan Prabu Citragada, raja negara Magada. Pada mulanya Bambang Anggana Putra berwujud satria tampan, tetapi kerena terkena kutukan Sanghyang Manikmaya tatkala akan memperistri Dewi Darmastuti wujudnya berubah menjadi raksasa. Ia kemudian menjadi brahmana di pertapaan Argabelah dan bergelar Bagawan Bagaspati..

Bagaspati sangat sakti. Ia memiliki Ajian Candrabirawa, sehingga tidak bisa mati kecuali atas kemauannya sendiri. Ia menikah dengan Dewi Dharmastuti, seorang hapsari/bidadari, dan berputra Dewi Pujawati. Bagaspati mempunyai watak; sabar, ikhlas, percaya akan kekuasaan Tuhan, rela berkorban dan sangat sayang pada putrinya. Ia bersahabat karib dengan Prabu Mandrapati, raja negara Mandara yang merupakan saudara seperguruan.

Akhir riwayatnya diceritakan, karena rasa cintanya dan demi kebahagiaan putrinya, Dewi Pujawati, Bagaspati rela mati dibunuh Narasoma, menantunya sendiri. Sebelum tewas, ia menyerahkan Aji Candrabirawa kepada Narasoma.


Lihat pula