Lompat ke isi

Bima (Mahabharata)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Februari 2007 09.40 oleh Borgx (bicara | kontrib)
Berkas:Bima-kl.jpg
Bima

Dalam kisah Mahabharata, Bhima (Dewanagari: भीम, bhīma) atau Bhimasena (Dewanagari: भीमसेन, bhīmaséna) atau Bratasena, Balawa, Birawa, Dandunwacana, Nagata, Kusumayuda,Kowara, Kusumadilaga, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, Wijasena, Jagal Abilowo atau Werkodara adalah seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai Pandawa yang kuat, selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia bagian Pundawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Saudara se'ayah'-nya ialah Wanara yang terkenal dari epos Ramayana yaitu Hanoman atau Anoman/Anuman.

Sifat

Bima memililki sifat dan perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Ia memiliki keistimewaan ahli bermain ganda dan memiliki berbagai senjata antara lain; Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta, sedangkan ajian yang dimiliki adalah ; Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuklindu, Aji Bayubraja dan Aji Blabakpangantol-antol.

Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran yaitu; Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain; Kampuh/kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan pupuk Pudak Jarot Asem.

Bima tinggal di kadipaten Jodipati, wilayah negara Amarta. Ia mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak, yaitu:

  1. Dewi Nagagini, berputra Arya Anantareja,
  2. Dewi Arimbi, berputra Raden Gatotkaca dan
  3. Dewi Urangayu, berputra Arya Anantasena

Akhir riwayat Bima diceritakan, mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuda.

Arti nama Bima adalah setia pada satu sikap, ia tidak suka berbasa basi tak pernah bersikap mendua dan tak pernah menjilat ludahnya sendiri.

Julukan Werkodara, berasal dari bahasa Sansekerta vrkodarah yang artinya "perut serigala". Nama Bhimasena berarti panglima perang.

Lihat pula