Lompat ke isi

Museum Rekor Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 Februari 2007 05.55 oleh Igho (bicara | kontrib)

Museum rekor dunia-Indonesia atau yang terkenal dengan akronim MURI didirikan oleh Jaya Suprana, pengusaha jamu asal Semarang, Jawa Tengah. Diresmikan pada tanggal 27 Januari 1990, oleh Menko Kesra Soepardjo Roestam dan Menko Polkam Soedomo, di kawasan industri jamu Jago, Srondol, Semarang. Persemian itu disaksikan pula oleh ketua PMI pusat Ibnu Sutowo dan Gubernur Jawa Tengah HM Ismail.

Sebagai lembaga pertama di Indonesia yang khusus menghimpun data-data rekor, tujuan pendiriannya adalah murni untuk pengabdian bakti-budaya dengan cara menghimpun data-data rekor superlatif yang hadir di Indonesia atau dibuat oleh putera-puteri bangsa Indonesia sebagai inspirasi penggugah semangat bangsa Indonesia untuk selalu berjuang mempersembahkan karsa dan karya yang terbaik di bidang keahlian masing-masing. Hingga kini, MURI sudah mencatat lebih dari 1200 rekor

Antusiasme masyarakat ternyata luar biasa, sehingga praktis setiap hari ada saja peristiwa penciptaan maupun pemecahan rekor di berbagai kota aupun pedesaan Indonesia yang diberitakan secara nasional, dan internasional, karena rekor yang diciptakan bukan hanya skala nasional, namun juga ada skala dunia.

Sehari-hari, kegiatan rutin MURI dilaksanakan oleh Manajer MURI, Paulus Pangka beserta staf kerabat-kerja MURI. Untuk melengkapi keberadaan MURI, edisi perdana BUKU MURI atas prakarsa Wakil Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono diterbitkan PT Elex Komputindo, kelompok Gramedia pada HUT ke 17 MURI 27 Januari 2007.

Galeri MURI

Oleh pesatnya perkembangan kegiatan, pada tahun 2005 MURI membuka Galeri MURI di kawasan candi Borobudur, Jawa Tengah atas prakarsa Representatif MURI, Ocke Rubino. Lokasi tepatnya terletak di Bukit Dagi. Dengan tiket masuk Rp 3000 (umum) dan Rp 2000 (pelajar), di sana kita dapat menyaksikan ribuan koleksi foto pemecahan rekor dan data pemecah rekor MURI serta beberapa koleksi benda-benda rekor, misalnya wayang raksasa, keris terkecil. dilengkapi pula dengan dokumentasi audio visual yang dapat disaksikan oleh setiap pengunjung.

Semua benda galleri disusun rapi, sehingga pengunjung lebih terpandu dalam menikmati dan mengapresiasi karya-karya pemecahan rekor. Semisal untuk katagori anak-anak, makanan, kegiatan ataupun binatang aneh, dan tumbuhan unik disusun secara berkelompok-kelompok.

Pranala luar