Lompat ke isi

Daerah Istimewa Surakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Agustus 2012 11.28 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (←Suntingan 206.53.148.18 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 206.53.148.19)

Provinsi Surakarta atau Daerah Istimewa Surakarta (DIS) adalah sebuah "provinsi" yang pernah ada sejak Agustus 1945 sampai tanggal 16 Juni 1946.[1] Provinsi ini merupakan bagian dari Republik Indonesia (RI) yang terdiri atas Daerah Istimewa Kasunanan dan Daerah Istimewa Mangkunagaran dan diperintah secara bersama oleh KNI Daerah Surakarta, Susuhunan dan Mangkunegara.

Penetapan status Istimewa ini dilakukan Presiden RI Soekarno sebagai balas jasa atas pengakuan raja-raja Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunagaran yang menyatakan wilayah mereka adalah bagian dari Republik Indonesia.

Pada Oktober 1945, muncul gerakan Anti swapraja/anti monarki/anti feodal di Surakarta, di mana salah seorang pimpinannya adalah Tan Malaka, pimpinan Partai Murba. Tujuan gerakan ini adalah penghapusan DIS, serta pembubaran Mangkunegara dan Susuhunan. Motif lain dari gerakan ini adalah perampasan tanah-tanah pertanian yang dikuasai Mangkunegara dan Susuhunan untuk dibagi-bagikan sesuai dengan kegiatan landreform oleh golongan sosialis.

Tanggal 17 Oktober 1945, Pepatih Dalem (perdana menteri) Kasunanan KRMH Sosrodiningrat diculik dan dibunuh oleh gerombolan Anti swapraja. Aksi ini diikuti pencopotan Bupati-bupati yang umumnya kerabat raja dan diganti orang-orang yang pro gerakan Anti swapraja. Maret 1946, Pepatih Dalem yang baru KRMT Yudonagoro juga diculik dan dibunuh. April 1946, 9 pejabat Kepatihan mengalami hal yang sama.

Karena banyaknya kerusuhan, penculikan dan pembunuhan, maka untuk sementara waktu Pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran dan daerah Surakarta yang bersifat istimewa sebagai karesidenan sebelum bentuk dan susunannya ditetapkan undang-undang. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat sebagai warga negara Republik Indonesia dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa.

Catatan kaki

Lihat pula

Didahului oleh:
Kasunanan Surakarta
Praja Mangkunagaran
Provinsi Surakarta/
Daerah Istimewa Surakarta/
Daerah Istimewa Kasunanan dan Daerah Istimewa Mangkunagaran

Agustus 1945 - 16 Juni 1946
Diteruskan oleh:
Karesidenan Surakarta

{{Navbox | name = Surakarta | title = Provinsi Surakarta | image = | above = Pusat pemerintahan: Kota Surakarta | group1 = Kabupaten

| list1 =

Boyolali  • Grobogan  • Karanganyar  • Klaten  • Sragen  • Sukoharjo  • Wonogiri  •

| group2 = Kota

| list2 =

Surakarta  •