Lompat ke isi

Meiosis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 September 2012 07.00 oleh Reinaldo Christopher (bicara | kontrib) (membetulkan "benang" dan "kromatin")
Proses dalam meiosis

Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

  1. Terjadi di sel kelamin
  2. Jumlah sel anaknya 4
  3. Jumlah kromosen 1/2 induknya
  4. Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.

Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu:

  1. Pembelahan I (meiosis I).
  2. Pembelahan II (meiosis II).

Pada proses Meiosis I. pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom. Pada akhir profare I terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad.

Tahap Profase I dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:

  1. Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.
  2. Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinopsis).
  3. Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom.
  4. Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, erjadi perlekatan berbentuk X yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya Crossing Over.
  5. Diakenesis : Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.

TAHAP Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang2 spindel.

TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.

Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel telur.

Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor yang perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga. [1]

Rujukan

  1. ^ (Inggris)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard University (edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Historical development of the chromosome theory. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-13.