Lompat ke isi

Sungai Cibuni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 September 2012 07.13 oleh Anton-AG (bicara | kontrib)
Berkas:Jembatan Cibuni.jpg
Berkas:Sungai cibuni.jpg

Sungai Cibuni[1] adalah sungai yang melewati Kabupaten Cianjur dengan luas Daerah Aliran Sungainya sebesar 279,4 km2 merupakan potensi sumber daya air yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan oleh penduduk, antara lain : untuk air minum, irigasi, dan penggelontoran. Curah hujan setiap tahunnya cukup tinggi yaitu antara 2239 mm sampai 5779 mm. Hulu sungai yang terletak di Kecamatan Pagelaran ini melewati beberapa kecamatan, dari mulai kecamatan Pagelaran, Kec. Tanggeung , Kadupandak,Agrabinta dan berakhir di Kec. Sindang Barang, dengan panjang lebih kurang 127 km. lalu bermuara di Laut Selatan, atau Samudra Hindia atau Samudra Indonesia

== Aliran Sungai == [2]

Secara geografi, Sungai Cibuni ber hulu di hutan Tjipelah Berbatasan dengan desa Padasuka yang masuk dalam Wilayah Kecamatan Pagelaran, kemudian mengalir ke arah barat daya melalui wilayah Pagelaran, Kecamatan Tanggeung, kemudian wilayh Kecamatan Kadupandak, bahkan sungai inni menjadi Pembatas wilayah antara kecamatan kadupandak dan Cibinong, kemudian berbelok ke arah selatan menuju wilayah Kecamatan Agrabinta, dan mengalir terus ke arah tenggara menuju Wilayah Kecamatan Sindang Barang dan berakhir di Muara pantai Selatan tepatnya di Samudra Indonesia.

Flora dan Fauna

Disepanjang aliran Sungai Cibuni, terdapat hutan tropis yang masih perawan, dan dengan keanekaragaman hayatinya, masih banyak di jumpai satwa - satwa liar, seperti ular sanca ,terutama sanca bodo (Python molurus) [3] , biawak, burung, elang, babi hutan, monyet, lutung, macan tutul, dan bahkan macan kumbang. Aliran sungai yang jernih dan deras, dengan bebatuan, cocok digunakan untuk olah raga air, seperti Arung Jeram. disepanjang aliran sungai ini banyak di temui Lubuk[4] atau Leuwi dalam bahasa Sunda, yang banyak di huni oleh ikan air tawar, seperti tawes, nila, ikan sas, dan ikan-ikan kecil lain nya, bahkan sering juga di jumpai Moa (belut berkuping)Synbranchidae [5] , atau warga sekitar menyebut nya dengan sebutan Lubang (Sunda)

Dimuara aliran sungai semakin melebar hingga mencapai lebar hampir 200 m, dan arus air pun semakin melambat, Muara sungai ini menjadi habitat Buaya muara.

Referensi

Pranala luar