Kesultanan Maguindanao
Tampilan
Kesultanan Maguindanao Magindanaw | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
1500–1898 | |||||||
Flag of Maguindanao Sultanate | |||||||
Green depicts the Sultunate of Maguindanao in the early 19th century | |||||||
Ibu kota | Kuta Wato | ||||||
Bahasa yang umum digunakan | Arabic (official), Iranun, Maguindanao, Malay, Maranao, Manobo languages | ||||||
Agama | Islam | ||||||
Pemerintahan | Monarko | ||||||
Sultan | |||||||
• 1619–1671 | Dipatuan Kudarat | ||||||
Era Sejarah | Penjajahan Spanyol | ||||||
• Didirikan | 1500 | ||||||
• Dibubarkan | 1898 | ||||||
Mata uang | Barter | ||||||
| |||||||
Kesultanan Maguindanao adalah sebuah pemerintahan Melayu Islam yang memerintah sebagian Mindanao di Filipina selatan. Pengaruh kesultanan ini berkembang dari semenanjung Zamboanga ke teluk Sarangani. Di masa keemasannya, kesultanan ini memerintah seluruh Mindanao dan juga pulau-pulau yang berdekatan.
Sejarah
Shariff Mohammed Kabungsuwan dari Johor memperkenalkan agama Islam di tanah ini pada abad ke-12. Ia kemudian menikah dengan puteri setempat dan mendirikan Kesultanan Maguindanao pada sekitar tahun 1203 hingga 1205. Kesultanan ini pada mulanya beribukota di kawasan Cotabato. Kesultanan ini jatuh ke tangan Spanyol dan akhirnya menjadi sebagian dari Filipina.