Lompat ke isi

Yan Liang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 November 2012 09.18 oleh 36.75.52.79 (bicara)

Yan Liang(?-200) Yan Liang adalah prajurit berani di bawah Yuan Shao. Saat pertempuran di Bai Ma / Boma ,dia menjadi ujung tombaknya. Saat itu,jenderal pasukan Cao Cao menantangnya untuk duel dan Yan Liang menang. Lalu,Cao Cao menyuruh Song Xian untuk membunuh Yan Liang. Akan tetapi, hanya dalam tiga jurus Song Xian terjatuh karena tertebas pedang Yan Liang. Dan dia membelah dahi Wei Xu yang ingin membalaskan dendam Song Xian dalam satu jurus .Kemudian, Xu Huang yang menantang Yan Liang selama dua puluh jurus akhirnya kembali ke kemahnya karena merasa terdesak. Beberapa waktu kemudian setelah Cao Cao menuruti nasihat Cheng Yu, Guan Yu diperintahkan untuk memenggal kepala Yan Liang. Guan Yu segera menaiki kudanya, mengambil tombak naganya dan memacu kudanya menuruni bukit seorang diri, mata phoenixnya menatap tajam dan alisnya mengernyit menandakan keseriusannya. Dia menjerang tepat di tengah formasi musuh dan para prajurit utara yang menahannya jika tidak mati terinjak kudanya maka tewas karena sabetannya. Akhirnya mereka tidak menahannya lagi dan seperti gelombang besar mereka membuka jalan untuk Guan Yu dan tidak berani melawan. Guan Yu bergerak menuju Yan Liang.

Sekarang Yan Liang yang duduk disana melihat ada seorang penunggang kuda kearahnya, dan ketika dia bertanya siapakah orang itu, tiba-tiba saja Guan Yu sudah ada dihadapannya. Karena terkejut Yan Liang segera mengeluarkan pedang besarnya. Guan Yu menangkat tangannya yg memegang tombaknya dan segera menghujamkannya ke tubuh Yan Liang. Yan Liang langsung menahan serangan Guan Yu dengan pedangnya, tetapi kekuatan tebasan golok Guan Yu mematahkan pedangnya dan juga membelah Yan Liang menjadi dua dibahunya serta membelah kudanya juga.

Turun dari kuda, Guan Yu memenggal kepala Yan Liang dan menggantungkannya di sadel kudanya. Pasukan Yan Liang terkejut karena tidak percaya pemimpin mereka dibunuh semudah itu dan mereka panik serta lari. Pasukan Cao Cao diperintahkan mengejar dan membantai banyak sekali prajurit Yan Liang. Mereka menangkap banyak kuda dan senjata serta perlengkapan militer. Guan Yu segera kembali ke atas bukit dan menyerahkan kepala Yan Liang sebagai bukti kehebatannya.