Lompat ke isi

Albertus Soegijapranata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Maret 2007 00.37 oleh Borgx (bicara | kontrib) (+kat)
Berkas:Albertus Soegijapranata.jpg
Mgr. Albertus Soegijapranata

Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J (Surakarta, 25 November 1896 - Steyl, Belanda, 10 Juli 1963) adalah seorang Vikaris Apostolik. Ia juga merupakan uskup pribumi Indonesia pertama. Sebagai seorang Pahlawan Nasional RI beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang.

Biografi

Nama kecilnya adalah Soegija. Soegija lahir di sebuah keluarga Kejawen yang merupakan abdi dalem keraton Kasunanan Surakarta.

Belajar di Kolese Xaverius yang didirikan oleh pastor Van Lith SJ. Sekolah ini pindahan dari sekolah dari Lampersari dari Semarang. Ketika bersekolah, Soegijapranata dibaptis di Muntilan oleh Pastor Meltens, dengan mengambil nama permandian Albertus Magnus. Dari didikan disinilah kemudian ia berhasrat untuk menjadi iman maka ia dikirim ke Belanda belajar di gymnasium, yang diasuh oleh Ordo Salib Suci (OSC) di Uden, Belanda Utara, dimana ia belajar bahasa Latin dan Yunani. Rute perjalanan ke Belanda mulai dari Tanjung Priok-Muntok-belawan-Sabang-Singapore-Colombo-Terusan Suez terus ke Amsterdam.

Kemudian masuk novisiat SJ di Mariendaal, Grave. Disini ia bertemu dengan pastor Willekens SJ, yang kelak menjadi Vicaris Apostolik Batavia. Pada 22 September 1922 Soegija mengucapkan kaul prasetia.

1923-1926 Belajar filsafat di Kolese Berchman, Oudenbosch.

1926-1928 Kembali ke Muntilan mengajar di kolese Xaverius Muntilan. Pada Agustus 1928 Soegija kembali ke Belanda belajar teologi di Maastrich.

Pada tanggal 15 Agustus 1931 menerima sakramen imamat, ditahbiskan oleh Mgr. Schrijnen, uskup Roermond di kota Maastrich. Namanya ditambah Pranata sehingga menjadi Soegijapranata.

Tahun 1933 Soegijapranata kembali ke Indonesia dan mulai bekerja di paroki Kidulloji, Yogyakarta, selama satu tahun sebagai pastor pembantu.

Tahun 1934 ia dipindahkan ke Paroki Bintaran sampai tahun 1940.

Pada 1 Agustus 1940, Mgr. Willekens, vicaris Batavia, menerima telegram dari Roma yang berbunyi : "from propaganda fide Semarang erected vicaris stop, Albert Soegijapranata appointed vicar apostolic titular bishop danaba stop you may concecrete without bulls" ditanda tangani oleh Cardinal Montini ( kelak menjadi Paus Pius XII ). Soegijapranata menjawab : "Thanks to his holiness begs benediction".

Pada 6 November 1940 ia ditahbiskan sebagai uskup pribumi pertama Indonesia oleh Mgr. Willekens SJ-vicaris Batavia, Mgr. AJE Albers O.Carm-vicaris Malang, dan Mgr. HM Mekkelholt SCJ-vicaris Palembang.

Pada 1943, bersama Uskup Willekens SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjalan terus.

Pranala luar