Pengeboman Yeonpyeong
Penembakan di Yeonpyeong | |||||
---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Korea | |||||
| |||||
Pihak terlibat | |||||
Korea Utara | Korea Selatan | ||||
Kekuatan | |||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui | ||||
Korban | |||||
Tidak diketahui |
2 tewas 17 terluka[1] | ||||
3 penduduk terluka |
Penembakan Yeonpyeong adalah peristiwa ketika artileri Korea Utara mulai membombandir pulau Yeonpyeong, Korea Selatan. Peristiwa ini dimulai pada pukul 14:34 KST (04:34 UTC) tanggal 23 November 2010.[1]
Latar belakang
Semenjak gencatan senjata, muncul sengketa mengenai perbatasan maritim barat antara Korea Utara dan Selatan. Sementara Korea Selatan mengklaim Garis Batas Utara sebagai batas maritim antara Korea Utara dan Selatan, Korea Utara malah mengklaim perbatasan lebih selatan, meliputi wilayah-wilayah perikanan, dan juga beberapa pulau, termasuk Yeonpyeong. Dalam usaha untuk memperkuat klaim wilayahnya, pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, Korea Utara melancarkan penyusupan ke sebelah selatan Garis Batas Utara, sehingga memicu pertempuran laut di dekat pulau Yeonpyeong tahun 1999, dan juga pertempuran lain di tempat yang sama pada tahun 2002.[2]
Penembakan
Pada 23 November 2010, Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut, lalu pada pukul 14:34 waktu setempat, tentara Korea Utara mulai menembaki posisi tentara Korea Selatan di Yeonpyeong dengan peluru artileri. Basis militer Korea Selatan dan beberapa bangunan penduduk terbakar. Tentara Korea Selatan membalas dengan menembakkan artilerinya terhadap posisi tentara Korea Utara, sementara mereka memerintahkan penduduk untuk mengungsi ke bunker-bunker.[3][4] Korea Selatan memperkuat posisinya di pulau tersebut dengan mengirim jet tempur F-16.[1]
Menurut penduduk pulau, setelah tentara Korea Selatan memulai latihan artileri, tembakan dari Korea Utara mulai menghujani pulau mereka.[5]
Pada pukul 11:33 GMT, Sekretaris Kwon, atase Kementrian Pertahanan di Seoul, mengungkapkan kepada BBC World Service bahwa "penembakan telah dihentikan. Penduduk-penduduk ada di tempat berlindung".[6]
Akibat
Peristiwa ini menimbulkan beberapa korban jiwa. Dua marinir Korea Selatan tewas, dan 16 lainnya terluka (enam mengalami luka serius). Sementara itu, sekitar tiga penduduk terluka.[7] Tembakan ini juga mengakibatkan kebakaran di pulau.[5]
Serangan Korea Selatan memberikan dampak pada pasar finansial dunia. Dollar Amerika Serikat menguat terhadap beberapa mata uang Asia, sementara itu bursa-bursa saham Asia mengalami penurunan.[8]
Reaksi internasional
- Amerika Serikat — Amerika Serikat mengutuk peristiwa ini. Gedung Putih menyerukan Korea Utara "untuk menghentikan tindakan berperangnya".[9]
- Brasil — Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan bahwa ia "mengutuk semua usaha serangan dari Korea Utara ke Korea Selatan". Menurutnya, "Brasil tidak setuju dengan serangan terhadap negara manapun. Kami tidak akan memperbolehkan usaha untuk mengganggu kedaulatan negara lain dalam keadaan apapun".[10]
- Britania Raya — Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran William Hague menyatakan bahwa "Britania Raya mengutuk serangan tak terprovokasi Korea Utara... Kami meminta dengan sangat kepada Korea Utara agar menghindari serangan semacam itu dan mengikuti perjanjian gencatan senjata Korea".[11]
- Indonesia — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan kekhawatirannya pada insiden ini, serta menyerukan kedua belah pihak untuk "segera menghentikan permusuhan, menahan diri secara penuh, dan menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut".[12]
- Israel — Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menyatakan insiden ini adalah bukti bahwa dunia "harus menghentikan rezim gila" di Korea Utara.[13]
- Jepang — Perdana Menteri Naoto Kan menyerukan pada pemerintahannya agar "bersiap untuk kemungkinan apapun".[14]
- Republik Rakyat Tiongkok — Menteri Luar Negeri Cina menyatakan bahwa pemerintah Cina meminta kedua belah pihak "untuk melakukan hal yang mengarah pada perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea".[15]
- Rusia — Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan, "Kami merasa penggunaan kekuatan bukanlah jalan yang dapat diterima. Sengketa apapun dalam hubungan antara Utara dan Selatan harus diselesaikan secara politik dan diplomatik". Ia juga menekankan bahwa Moskwa mendesak kedua belah pihak "untuk menunjukkan penahanan diri dan perdamaian".[16]
- Swedia — Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt berkomentar di blognya, menyerukan bahwa insiden ini "sangat mengkhawatirkan" dan meminta Cina untuk "memanfaatkan pengaruhnya terhadap Pyongyang".[17]
- Uni Eropa — Perwakilan Tinggi Uni untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Catherine Ashton mengutuk serangan ini dan meminta Korea Utara untuk menghormati perjanjian gencatan senjata.[14]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c "Report: N. Korea fires on S. Korea, injuring at least 17". CNN. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "Northern Limit Line (NLL) West Sea Naval Engagements". GlobalSecurity.org. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "N.Korea shells S.Korea island, 4 troops wounded". Google News. AFP. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "South Koreans hurt, evacuated after North Korea firing". Reuters. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ a b "Islanders tell of terror as N.Korean shells land". MySinchew. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/9218848.stm
- ^ Kim, Dong (2010-11-23). "北 해안포 도발 감행, 연평도에 포탄 200여발 떨어져". The Chosun Ilbo (dalam bahasa Korean).
- ^ Lui, Patricia (2010-11-23). "Asian Currencies Slump, Led by Won, on Korean Artillery Fire". Bloomberg Businessweek. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "North Korea Fires Artillery at South Korean Island". CNBC. Reuters. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "Lula condena ataque da Coreia do Norte à ilha sul-coreana". Terra. 23 November 2010. Diakses tanggal 23 November 2010.
- ^ "Korean crisis". BBC News. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ "Minister Natalegawa: Indonesia calls on both sides to immediately cease hostilities, exercise maximum restraint and avoid further escalation of tension". Indonesian Ministry of Foreign Affairs. 23 November 2010.
- ^ "Lieberman on N. Korea attack: Crazy regime must be stopped". Ynet. 23 November 2010. Diakses tanggal 23 November 2010.
- ^ a b Agence France-Presse (November 23, 2010). "N Korean artillery strike worries world". Sydney Morning Herald.
- ^ "China expresses concern over allegedly exchange of fire between DPRK, ROK". Xinhua News Agency. 2010-11-23. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ http://www.itar-tass.com/eng/level2.html?NewsID=15707330&PageNum=0
- ^ http://carlbildt.wordpress.com/2010/11/23/oroande-fran-korea/