Lompat ke isi

Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Desember 2012 05.38 oleh ButtuHutagalung (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) adalah sebuah organisasi yang menaungi Gereja-gereja yang didenominasi aliran Protestan khusus Pentakosta, yang b...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) adalah sebuah organisasi yang menaungi Gereja-gereja yang didenominasi aliran Protestan khusus Pentakosta, yang berdiri pada tanggal 14 September 1979 dengan nama sebelumnya Dewan Pantekosta Indonesia (DPI), dan PGPI sejajar dengan PGI.

Sejarah

Kabar Pentakosta mulai dikenal di Indonesia dengan berangkatnya 2 orang utusan Pentakosta dari Seattle, Amerika Serikat bersama keluarganya dengan menumpang kapal "Suamaru" pada tanggal 4 Januari 1921 menuju Jakarta (Batavia) melalui Jepang, Hongkong, dan tiba pada bulan Maret 1921. Kedua utusan Injil tersebut adalah Pdt. Cornelius E. Groesbeek dan istrinya yang bernama Marie van der Weg bersama kedua putrinya (Jennie dan Corrie) serta Pdt. Richard D. van Klaveren beserta dengan istrinya.

Dari Jakarta, mereka kemudian melalui Mojokerto, Surabaya, Banyuwangi, dan seterusnya menuju Singaraja (Bali) dengan kapal "Vankenboot".

Mereka menetap di Denpasar dan tinggal di sebuah gudang kopra yang lantainya dari batu bata yang sudah hancur dan atapnya terbuat dari rumbia. Mengapa mereka menuju ke Bali? Karena mereka menerima visi harus pergi ke pulau Bali.

Meskipun sengsara, mereka bekerja dengan giat menabur Injil sepenuh di pulau Bali dengan jalan mendatangi rumah-rumah. Banyak jiwa yang dimenangkan tanpa mengadakan kebaktian seperti sekarang ini, tanpa khotbah yang lazim dibuat dalam gereja-gereja. Reaksi datang dari imam-imam Hindu yang marah dan bersepakat untuk membunuh para misionaris tersebut. Lalu pemerintah kolonial Belanda tidak mengizinkan rakyat Bali untuk diberi berita tentang kekristenan. Asisten residen yang menduga adanya gerakan "me-Nasrani-kan" rakyat Bali segera melarang keluarga Groesbeek menetap di Bali dengan alasan takut merusak kebudayaan asli pulau Dewata tersebut. Setelah berdiam kurang lebih 21 bulan lamanya di Bali, pada saat mendekati hari Natal 1922, keluarga ini pindah ke Surabaya lalu kemudian keluarga van Klaveren menuju Jakarta.

Di Surabaya, Pdt. Groesbeek berkenalan dengan Ny. Wijnen, yang mempunyai seorang keponakan yang bekerja di BPN Cepu, namanya F. G. Van Gessel. Dengan perantaraan Ny. Wijnen yang telah menerima kesembuhan ilahi setelah didoakan oleh Pdt. Groesbeek, maka F. G. Van Gessel diperkenalkan kepada Pdt. Groesbeek. Memang sudah lama sekali George van Gessel memikirkan soal kehidupan rohani yang lebih tinggi, maka kedatangan Pdt. Groesbeek ini mendapat sambutan hangat sekali. Berita Pentakosta diterimanya dan kemudian di rumah Van Gessel, di Deterdink, Boulevard, Cepu, pada bulan Januari 1923 dibuka kebaktian Pentakosta yang pertama. Warga negara Indonesia yang masuk adalah S. I. P. Lumoindong, yang juga seorang pegawai BPN.

Pada tanggal 30 Maret 1923 terjadi peristiwa rohani dengan adanya baptisan air yang pertama di Indonesia, diadakan di Pasar Sore, Cepu, untuk 13 orang. Baptisan dilakukan oleh Pdt. Thiensen dari Eropa dan di antara yang dibaptis adalah F. G. Van Gessel dan istrinya, juga S. I. P. Lumoindong dan istrinya, juga August Kops.

Selanjutnya ibu Van Gessel adalah orang yang pertama menerima baptisan Roh Kudus. Keluarga Van Gessel menyerahkan hidupnya untuk Tuhan dan meninggalkan Cepu dan pekerjaannya di BPN untuk kemudian pindah ke Surabaya. Di Surabaya muncul perintis-perintis Pentakosta yang memberitakan kabar Injil di berbagai kota di Indonesia.

Pada tahun 1925, untuk pertama kalinya diadakan konferensi Pentakosta untuk mempersatukan pendeta-pendeta aliran Pentakosta. Pekerjaan tuhan berjalan terus dan pada tanggal 4 Juni 1933 bangunan permanen gedung gereja "Pinkstergemeente" yang pertama diresmikan. Surabaya menjadi pusat Pentakosta pada waktu itu.

Pendidikan kader hamba-hamba Tuhan diadakan oleh Pdt. Van Gessel dan datang pula keluarga W. W. Patterson dari Amerika Serikat. Pada tahun 1935 beliau membuka Sekolah Alkitab "Bijbel Institut In Nederlansch Oost Indie (NIBI)" di Jl. Embong Malang, Surabaya.

Pada tahun 1955, hamba-hamba Tuhan aliran Pentakosta membantuk PAPSI (Persatuan Antar Pendeta-pendeta Seluruh Indonesia). Persatuan ini selanjutnya sepakat untuk membentuk organisasi persatuan dengan nama DKGKPSI (Dewan Kerjasama Gereja-gereja Kristus Pentakosta Indonesia), dan juga lahirlah PPI (Persekutuan Pentakosta Indonesia).

Menjelang Pemilu 1971, di Surabaya berdiri PUKRIP (Persekutuan Umat Kristen Pentakosta di Indonesia) dan kemudian berubah nama menjadi Persekutuan Umat Kristen Pancasila.

Pada tanggal 28 Agustus sampai dengan 3 September 1979 di Jakarta "DKGKPSI" dan "PPI" sepakat untuk bergabung menjadi satu. Kesepakatan tersebut didukung dan direstui oleh Pemerintah RI dalam Musyawarah Besar Penyatuan pada tanggal 14 September 1979 di gedung Wanita-Kalibokor, Surabaya, dan terbentuklah Dewan Pantekosta Indonesia (DPI). Dan kemudian berdasarkan keputusan Musyawarah Besar IV DPI tanggal 22 Oktober 1998 di Ciparua, Bogor, maka nama DPI berubah menjadi Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI).


Pengurus PGPI

  1. Ketua Umum : Pdt. DR. M. D. Wakkary
  2. Ketua Harian : Pdt. Robinson Nainggolan, SE, M.Sc.
  3. Ketua-ketua:
    1. Pdt. Ir. Timotius Subekti
    2. Pdt. Dr. Jusuf B. S.
    3. Pdt. DR. Freddy Pattiradjawane
    4. Pdt. Drs. Mulyadi Sulaeman
    5. Pdt. DR. Eliver Rajagukguk, M.Sc.
  4. Sekretaris Umum : Pdt. DR. Japarlin Marbun
  5. Sekretaris-sekretaris :
    1. Pdt. R. Timotius Kastanya
    2. Pdt. Mesach Nugroho S. Wijjoyongko, M.Th
    3. Pdt. Drs. Jan L. Simanjuntak, MM
    4. Pdt. Jesayas Tobing, M.Div
    5. Pdt. DR. Freddy E. Zacharia
  6. Bendahara Umum :
    1. Pdt. Jason Balompapuang
    2. Pdt. Jerry Tawaluyan, M.Th
    3. Pdt. Dance Wulur, MA
  7. Departemen-departemen :
    1. Departemen Pendidikan dan Theologia:
      1. Pdt. Junifrius Gultom, M.Th. (ketua)
      2. Pdt. DR. L.A. Lapian
      3. Pdt. DR. Isak Suria, M.Th.
      4. Pdt. Drs. P. Simbolon, M.Div.
    2. Departemen Pelayanan Kategorial :
      1. Pdt. John Candra, MA., M.Ts (ketua)
      2. Pdt. Noldy Luntungan
      3. Pdt. Herry Lumantauw
      4. Pdt. Simson Pujianto, S.Th
      5. Pdt. Douglas Manurung, MM
    3. Departemen Penginjilan dan Misi :
      1. Pdt. Ir. Rudi Ardian Nainggolan, MM., MA (ketua)
      2. Pdt. Dolfie Rantung (wakil ketua)
      3. Pdt. Armold Massie, S.Th
      4. Pdt. Ir. Hano Palit, S.Th
      5. Pdt. DR. Eddy Pongoh
    4. Departemen Infokom dan Hubungan Kelembagaan :
      1. Pdt. Purim Marbun, M.Th (ketua)
      2. Pdt. Ir. Tobi Linando
      3. Pdt. Samuel Watulingas
      4. Pdm. Alfian
      5. Pdm. Samuel Samidi Utomo
  8. Departemen Sosial dan Pelayanan Masyarakat :
      1. Pdt. Markus Rumampuk (ketua)
      2. Pdt. dr. Josaphat Mesach, MA (wakil ketua)
      3. Pdt. Daniel Tanzil, M.Th
      4. Pdt. Untung Naftali
      5. Ev. Julfikar Nainggolan
  9. Departemen Organisasi dan Litbang :
      1. Pdt. DR. Sulijanto Leories, BA (ketua)
      2. Pdt. Drs. H. B. Suwuh, S.Th (wakil ketua)
      3. Pdt. Firman Nyo Oslo
      4. Pdt. Rudolf Polimpung
    1. Departemen Pemberdayaan Sumber Daya :
      1. Pdt. Imanuel Pakan, Bc.FM (ketua)
      2. Pdt. Solider Siringo-ringo, SE, Ak.
      3. Pdt. Daniel Dianto, MM
      4. Pdt. Modi Rumondor
      5. Ev. dr. Karta Wijaya
  10. Majelis Pertimbangan Rohani :
    1. Pdt. A. H. Mandey
    2. Pdt. DR. Benyamin Waturangi
    3. Pdt. DR. Jacob Nahuway
    4. Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA
    5. Pdt. DR. Welly Saerang
    6. Pdt. DR. M. H. Siburian
    7. Pdt. DR. Hanna Budhi
    8. Pdt. Mapa Maleta
    9. Pdt. GAI Kembuan S.Th.
    10. Pdt. Drs. J. Manurung
    11. Pdt. Ev. Drs. K. Siburian, S.Th
    12. Pdt. Buce Kastanya
    13. Pdt. Lukas Soeparto, M.Th.
    14. Pdt. Dr. Rudy Slat, M.Div
    15. Pdt. Drs. D. J. Rajagukguk
    16. Pdt. Timotius Sarpo, S.Th.
    17. Pdt. H.I. Tangka
    18. Pdt. M. Sinaga, S.Th.
    19. Pdt. Benny Tatimu
    20. Pdt. Glen Gouw

Angota-anggota PGIP

Berikut adalah 81 nama sinode gereja anggota PGPI :

  1. Gereja Pantekosta di Indonesia
  2. Gereja Bethel Indonesia
  3. Gereja Sidang Pantekosta di Indonesia
  4. Gereja Pantekosta Isa Almasih
  5. Gereja Bethel Tabernakel
  6. Gereja Pentakosta di Indonesia
  7. Gereja Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia
  8. Gereja Pentakosta Sion Indonesia
  9. Gereja Penyebaran Injil
  10. Gereja Pantekosta Serikat Indonesia
  11. Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia
  12. Gereja Elim Tabernakel
  13. Gereja Pantekosta Jakarta
  14. Gereja Pantekosta Jakarta Indonesia
  15. Gereja Kristen Pantekosta Yerusalem
  16. Gereja Pentakosta Kristus
  17. Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia
  18. Gereja Pantekosta Rachmat
  19. Gereja Pentakosta Bekasi
  20. Gereja Pantekosta Karang Anyar
  21. Gereja Bethany Di Indonesia
  22. Gereja Injil Kristus
  23. Gereja Kristen Pantekosta
  24. Gereja Pusat Pantekosta Indonesia
  25. Gereja Rehoboth
  26. Gereja Bethesda
  27. Gereja Pantekosta
  28. Gereja Kristen Kegerakan Pantekosta Minahasa
  29. Gereja Persekutuan Kristen Oikumene
  30. Gereja Pantekosta Indonesia
  31. Gereja Sidang RohulKudus Indonesia
  32. Gereja Suara Ketebusan Maluku
  33. Gereja Siloam Injili di Indonesia
  34. Gereja Pantekosta Tubuh Kristus
  35. Gereja Terang Kristus
  36. Gereja Kerapatan Pantekosta
  37. Gereja Bethel RohulKudus
  38. Gereja Injil Sepenuh Indonesia
  39. Gereja Bethel Maranatha
  40. Gereja Segala Bangsa
  41. Gereja Pentakosta Sumatera Utara Pinksterkerk
  42. Gereja Nazareth Pantekosta
  43. Gereja Pantekosta Elim
  44. Gereja Bethel Pantekosta
  45. Gereja Kristen Pantekosta Bandung
  46. Gereja Kristus Injili
  47. Gereja Pantekosta Irian Jaya
  48. Gereja Pantekosta
  49. Gereja Baitlahim
  50. Gereja Pantekosta Maluku
  51. Gereja Pantekosta Kudus Indonesia
  52. Gereja Tuhan DI Indonesia
  53. Gereja Kemah Tabernakel
  54. Gereja Yesus Kristus Tuhan
  55. Gereja Kristen Maranatha Indonesia
  56. Gereja Elim Indonesia
  57. Gereja Terang Dunia
  58. Gereja Sidang Tuhan
  59. Gereja Pantekosta Internasional Indonesia
  60. Gereja Tabernakel Indonesia
  61. Gereja Pentakosta Haleluya Indonesia
  62. Gereja Pantekosta Di Tanah Papua
  63. Gereja Pantekosta Tabernakel
  64. Gereja Allah Di Indonesia
  65. Gereja Kasih Anugerah
  66. Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci
  67. Gereja Pantekosta Kharismatika Di Indonesia
  68. Gereja Bethany Indonesia
  69. Gereja Keluarga Tabernakel
  70. Gereja Anugerah Bethesda
  71. Gereja Gerakan Pantekosta
  72. Gereja Kristen Tabernakel
  73. Gereja Bethel Pentakosta Indonesia
  74. Gereja Pantekosta Immanuel
  75. Gereja Pimpinan RohulKudus
  76. Gereja Persekutuan Kristen
  77. Gereja Pentakosta Immanuel
  78. Gereja Sungai Yordan
  79. Gereja Sejahtera Indonesia
  80. Gereja Kristus Apostoloik
  81. Gereja Berea Sungkar Indonesia

Kerjasama

PGPI dinyatakan sebagai organisasi gerejawi yang mewakili aspirasi umat Kristen Pentakosta di Indonesia yang sejajar dengan PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) dan PGLII (Persekutuan Gereja-gereja Lembaga Injili Indonesia). Ketiga organisasi aras nasional ini telah sering bekerja sama khususnya dalam hubungan dengan Pemerintah, selain juga adanya Gereja Bala Keselamatan, gabungan Gereja-gereja Baptis Indonesia (Persekutuan Gereja-gereja Baptis Indonesia]]), Gereja Masehi Advent Hari Ke-7 (GMAH) dan PGTI (Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa Indonesia).

Lihat Pula

Referensi

Pranara Luar