Lompat ke isi

Kabupaten Rejang Lebong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Rejang Lebong
Daerah tingkat II
Motto: 
Pat Sepakat Lemo Seperno ( Empat Sepakat Lima Sempurna)
Berkas:Peta Rejang Lebong.png
Peta
Kabupaten Rejang Lebong di Sumatra
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong
Peta
Kabupaten Rejang Lebong di Indonesia
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong (Indonesia)
Koordinat: 3°26′00″S 102°43′00″E / 3.4333°S 102.7167°E / -3.4333; 102.7167
Negara Indonesia
ProvinsiBengkulu
Dasar hukumUURI No. 28 Tahun 1959
Hari jadi29 mei 1880
Ibu kotaCurup
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 179
Pemerintahan
 • BupatiSuherman, SE, MM
Luas
 • Total4.109,8 km2 (15,868 sq mi)
Populasi
 • Total497,999 Jiwa
 • Kepadatan173,45/km2 (44,920/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam
Kristen Protestan
Katolik
Buddha
Hindu
Kong Hu Chu
 • BahasaBahasa Rejang, Bahasa Lembak, Bahasa Jawa dan Bahasa Melayu Curup
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1702 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0732 (+62732)
Kode Kemendagri17.02 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 374.729.904.000,-
Semboyan daerahMaro Ite Samo Bepegong Tangen ( Mari Kita Bersama Berpegang Tangan)
Flora resmiBunga Rafflesia Arnoldi
Fauna resmiSiamang Hitam
Situs webhttp://www.rejanglebongkab.go.id/


Kabupaten Rejang Lebong adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.109,8 km² dan populasi sekitar 500.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Curup. Kabupaten ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari kota Bengkulu yang merupakan ibukota provinsi.

Penduduk asli terdiri dari 2 suku utama yaitu suku Rejang dan suku Lembak. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya,dan sebagian Selupu Rejang. Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Kelingi.

Letak Koordinat

Kabupaten Rejang Lebong dengan terletak pada posisi 10219’-10257’ Bujur Timur dan 222’07’’- 331’ Lintang Selatan. [1]

Ibukota

Ibukota Kabupaten Rejang Lebong terletak di Kota Curup. Jarak Kota Curup dari beberapa kota disekitar antara lain

  • Bengkulu : 85 km
  • Lubuk Linggau : 55 km
  • Palembang : 484 km
  • Tanjung Karang : 774 km
  • Padang : 890 km
  • Jambi : 702 km

Topografi

Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 – > 1000 m dpl. Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut: Kelerengan: datar sampai bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 –7,5 , Kedalaman efektif Tanah : sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %. Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan jumlah hari hujan rata rata 14,6 hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2 hari/bulan pada musim penghujan. Sementara suhu normal rata-rata 17,73 0C – 30,940C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 %. Suhu udara maksimum pada tahun 2003 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 32 derajad Celcius dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 16,2 derajad Celcius.

Objek Wisata

Kecamatan Curup

  • Suban Air Panas
  • Kolam Renang Muna Tirta
  • Danau Talang Kering
  • Air Terjun Talang Rimbo
  • Masjid Agung Curup
  • Rumah Adat Rejang Lebong
  • Bendungan Musi Kejalo
  • Obyek Wisata Alam “DIOBAGITE”

Kecamatan Bermani Ulu

  • Monumen Perjuangan Desa Taba Renah
  • Kebun Teh “Agro Teh”

Kecamatan Selupu Rejang

  • Telaga Tiga Warna
  • Air Terjun Bertingkat
  • Bukit Kaba
  • Danau Mas Harun Bastari
  • Obyek Wisata Agropolitan

Kecamatan Sindang Kelingi

  • Air Panas/Air Terjun/Sarang Walet
  • Air Terjun Desa Cahaya Negeri
  • Air Terjun Desa Beringin Tiga

Padang Ulak Tanding

  • Air Terjun Kepala Curup
  • Cek Dam (Danau Buatan)
  • Peninggalan Benda Sejarah Desa Apur
  • Air Terjun/Gua Curup Beraput Desa Apur
  • Air Terjun Sungai Napal

Kota Padang

  • Air Terjun Curup Embun Desa UPT Trans
  • Air Terjun Angin Desa Lubuk Mumpo
  • Air Terjun dan Gua La Desa Suka Merindu

Penduduk

Suku bangsa

Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong merupakan suku Rejang yang jumlahnya mencapai 43%, disusul suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku pribumi selain Rejang adalah suku Lembak yang terkenal berwatak temperamental namun baik dan ramah terhadap para pendatang. Walaupun didominasi oleh suku Rejang dan Jawa, penduduk di Rejang Lebong sangatlah majemuk baik dari segi kesukuan, ras maupun keagamaan. Hal itu terjadi karena sejak zaman Belanda tepatnya pada tahun 1904, Provinsi Bengkulu dibuka bagi daerah transmigrasi. Suku-suku yang ada dan telah menetap secara turun-temurun di Rejang Lebong yaitu sebagai berikut:

  • Kaur

Suku Kaur datang dari sudut tenggara provinsi Bengkulu. Suku Kaur datang ke Rejang Lebong untuk mengadu nasib.

  • Musi

Suku Musi yang datang dari Sumatera Selatan kebanyakan datang atas kemauan menuntut ilmu dan belajar.

  • Palembang

Orang Palembang dikota Curup sudah sangat banyak dan mereka bersama suku Jawa sudah menjadi kaum pendatang terbesar di Rejang Lebong.

Suku Madura datang atas alasan keinginan kuat untuk bertani dan berdagang

banyak mendiami perkotaan dan wilayah transmigrasi Talang Benih. Suku Sunda di Rejang Lebong sudah mapan dan sejahtera

  • Serawai

banyak menjadi petani di dataran tinggi dan pedalaman. Suku Serawai datang dari bagian lain di selatan provinsi Bengkulu

  • Pasemah

Mereka adalah penduduk asli provinsi tetangga, Sumatera Selatan (Sumsel). Saat ini, suku Pasemah kebanyak berdiam di Curup Tengah.

Melayu di Rejang Lebong berasal dari keturunan yang berbeda-beda. Ada yang asalnya dari Bangka, Deli, Kepri, Riau, Jambi bahkan Pontianak, Malaysia dan Sambas.

Suku Minang mayoritas berdagang dan hidup sukses. Banyak rumah makan Padang dibuka oleh suku Minang.

  • Ambon

Ada beberapa keluarga Ambon yang tinggal di Rejang Lebong atas dasar tugas sebagai misionaris ke pedalaman.

Suku Batak yang ada saat ini sudah cukup banyak populasinya dan telah bermukim tiga atau dua generasi. Banyak orang Batak yang menikah dengan suku Rejang dan suku Lembak. Suku Batak juga banyak yang bermukim di pedalaman kabupaten.

  • Lampung

Suku Lampung datang kebanyakan sebagai pengusaha.

banyak mendiami perkotaan dan wilayah Kampung Jawa, Curup. Kebanyakan orang-orang India disini adalah orang-orang generasi ke lima atau ke empat. Orang India Curup memeluk agama Islam Sunni.

ialah pemegang bidang perdagangan dan berdiam wilayah Pasar Tengah. Kebanyakan beragama Katholik, Prtestan dan Buddha.

Sama halnya dengan suku Ambon, orang Minahasa/Manado datang ke Rejang Lebong atas alasan tugas sebagai misionaris ke daerah-daerah.

Orang Bali tinggal di kampung-kampung Bali, mayoritas beragama Hindu namun banyak pula yang beragama Islam. Pura agama Hindu ada dikecamatan Sindang Kelingi.

  • Kerinci

Banyak pejabat di tanah Rejang mewarisi darah campuran Rejang-Kerinci.

Ras

Ras yang ada di Rejang Lebong bisa dikatakan cukup beragam karena di kabupaten ini terdapat beragam suku dengan latar belakang yang beragam pula. Berikut ras-ras yang ada di Rejang Lebong,

  1. Ras Melayu Mongoloid
  2. Ras Mongoloid
  3. Ras Papua Melanesoid

Agama

Agama utama yang dianut masyarakat di Rejang Lebong adalah agama Islam Sunni dengan persentase 96%. Kemudian agama-agama lain dalam komposisi yang lebih kecil (Islam Syiah, Islam Tradisional, Kristen Protestan, Katolik, Kong Hu Chu, Buddha, dan Hindu). Rumah ibadah yang ada di Rejang Lebong yaitu:

Kecamatan di kabupaten Rejang Lebong

Saat ini di Kabupaten Rejang Lebong terdapat 15 kecamatan, yaitu:

Catatan : * ialah kecamatan-kecamatan yang mungkin membentuk kabupaten baru yaitu kabupaten Lembak

Geografis

Batas wilayah

Utara kabupaten Lebong dan kabupaten Musi Rawas
Timur Kota Madya Lubuk Linggau dan kabupaten Musi Rawas
Selatan kabupaten Kepahiang dan kabupaten Lintang Empat Lawang
Barat kabupaten Bengkulu Tengah dan kabupaten Bengkulu Utara

[2]

Perekonomian

Mata pencarian penduduk didominasi oleh bidang pertanian (80%), pedagang, PNS, wiraswasta dan lain-lain. Perkebunan rakyat yang terdapat di kabupaten ini adalah perkebunan kopi dan karet. Produktivitas kebun kopi di Rejang Lebong tergolong tinggi dan merupakan produsen kopi ke-6 terbesar di Sumatera. Palawija banyak ditanam di lereng bukit Kaba, Rejang Lebong terkenal sebagai lumbung padi,sayur dan umbi-umbian di Bengkulu. Sebagian lagi merupakan petani penyadap aren sekaligus pembuat gula aren dan gula semut. Produksi gula aren dan gula semut Rejang Lebong sangat terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sedangkan perkebunan perusahaan swasta skala besar yakni kebun teh dilereng bukit daun, kecamatan Bermani Ulu. Barang tambang atau galian yang ada diwilayah ini didominasi galian C seperti:

  • batu kali
  • batu pasir
  • pasir
  • pasir merah
  • pasir emas
  • kaolin
  • tanah liat
  • lempung
  • pasir besi
  • granit
  • batu gunung

Potensi-potensi tambang yang lain ialah panas bumi bukit Kaba, batubara di Kota Padang, Emas di Bermani Ulu, Biji Besi di Kota Padang dan cadangan minyak (tentatif) di Curup Utara.

Pemekaran daerah

  1. Calon Kabupaten Lembak, nantinya akan melingkupi 7 kecamatan dari kabupaten Rejang Lebong yang penduduknya didominasi suku Lembak yaitu Sindang Kelingi,Sindang Dataran,Sindang Beliti Ulu,Sindang Beliti Ilir,Kota Padang,Padang Ulak Tanding dan Binduriang.
  2. Wacana Kota Curup, nantinya akan melingkupi 5 kecamatan dari kabupaten Rejang Lebong yaitu Curup, Curup Tengah, Curup Selatan, Curup Utara dan Curup Timur. Apabila nantinya wacana kota Curup disetujui, selain menjadi kota madya tersendiri Curup juga akan tetap menjadi ibukota kabupaten Rejang Lebong.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Sekilas Rejang Lebong" (html). Diakses tanggal 2012-12-20. 
  2. ^ (Indonesia) "Batas-Batas Rejang Lebong" (html). Diakses tanggal 2012-12-20. 

Catatan Kaki

Pranala Luar