Marlupi Sijangga
Marlupi Sijangga adalah salah satu seniman tari Indonesia dan pendiri sekolah balet Marlupi Dance Academy (MDA), salah satu sekolah balet tertua di Indonesia lebih dari 40 cabang di seluruh Indonesia.[1] Wanita kelahiran Surabaya, 27 Maret 1937 ini mulai mempelajari balet saat berusia 15 tahun dari seorang keturunan Belanda yang bernama Mevrow Zaller. Marlupi sempat menjadi asisten pelatih di tempatnya pertama kali belajar, sebelum akhirnya mendirikan sekolah balet sendiri di tahun 1956. Selain belajar secara otodidak, Marlupi juga mengembangkan kemampuannya dalam mengajar balet dengan mengikuti kursus di beberapa negara seperti Hongkong, Zurich, Madrid, New York, London, dan Kanada.[2] Beberapa penghargaan yang pernah di terima Marlupi atas karya dan kerja kerasnya di bidang seni tari balet adalah Best Executif Award dari Singapura (1982), Adhi Karya Award (1993), dan Penghargaan Karier dan Prestasi Pria wanita (1996).[3]
Masa Kecil
Marlupi dan kelima saudaranya dibesarkan di Surabaya. Ayahnya meninggal ketika dia berusia 10 tahun dan ibunya menghidupi keluarga tersebut dengan berjualan obat. Suatu hari ketika Marlupi sedang berenang, dia melihat anak-anak keturunan Belanda sedang belajar menari balet di sekolah tari Tegalsari. Semenjak itu, dia tertarik untuk belajar di sekolah tersebut, walaupun pada awalnya dia sempat mengambil uang ibunya untuk biaya kursus.
Marlupi Dance Academy
Saat pertama kali mendirikan sekolah balet dengan nama "Marry" di Bon Becak Simolawang (Bungaran), Marlupi hanya memiliki dana yang terbatas sehingga belum mampu membeli kaca dan bar (bentangan besi untuk bersandar kaki dan tangan balerina). Di tempat yang sederhana tersebut, dia mengajar dengan menggunakan kursi sebagai peganggan para penari. Seiring bertambahnya murid, Marlupi memindahkan kursus ke tempat yang lebih besar di daerah Statse, Jalan Kebon Rojo, yang sekarang telah menjadi gedung Bank Indonesia. Dia mengajar dengan disiplin tinggi seperti yang pernah didapatkannya dari ajaran M. Zaller. Pada mulanya, dia mempelajari metode-metode pengajaran balet kepada Elsie Tjiok San Fang dan Farida Oetoyo yang kala itu berdomisili di Jakarta.[2]
Pada tahun 1970, atas saran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur saat itu, Moelyono Suryopranomo, nama sekolah Marry diganti menjadi Marlupi. Kata "Mar" diambil dari Mary, sedangkan "lupi" diambil dari Dewi Palupi. Di tahun 1970-an, ketika Marlupi Dance Academy mulai berkembang, Marlupi mempunyai dana yang cukup untuk belajar balet di luar negeri, di antaranya adalah Akademi Balet Zurich, Jojo Dance Center dan Alvin Ailey Dance Theatre - New York, Toronto Dance Center - Kanada, Royal Academy of Dance - London, dan beberapa negara lainnya. [4][2]
Supaya mampu bersaing dengan dunia balet internasional, MDA menggunakan sistem pengajaran balet klasik dari Royal Acedemy of Dance-London (RAD) dan sistem pengajaran senam dari International of Fitness Proffesionals - San Diego, California (IDEA). Selain itu, para siswa MDA juga diikutkan dalam ujian balet di Singapura untuk memperoleh ijazah yang diakui oleh Royal Academy of Dance, London.
Referensi
- ^ Forever Dance Jakarta: Marlupi Dance Academy , Diakses pada 6 Januari 2013.
- ^ a b c Kompas: Balet - Hidup Marlupi. Minggu 6 Januari 2013. Halaman 23.
- ^ Situs Taman Ismail Marzuki: Seniman tari - Marlupi Sijangga, Diakses pada 6 Januari 2013.
- ^ Petra Christian University Digital Library Diakses pada 6 Januari 2013.