Lompat ke isi

Dede Yusuf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yusuf Macan Effendi (lahir Jakarta, 14 September 1966) atau lebih dikenal dengan nama Dede Yusuf adalah seorang aktor Indonesia yang terkenal akan film-film laganya.

Dia juga adalah salah seorang anggota DPR dari PAN.

Pranala luar

AWAL

Terlahir sebagai Yusuf Macan Effendi, namun lebih dikenal kemudian dengan sebutan Dede Yusufini lahir di Jakarta, 14 September 1966, di RS Saint Carolus’ Salemba, merupakan anak kedua dari pasangan (alm) Ir. Tammy Effendi dan Rahayu Effendi. Sedangkan kakak kandungnya 'Bob Soelaiman Effendi. Almarhum ayah Dede bekerja sebagai Direktur di Taman Ismail Marzuki (TIM), yang mengurusi tempat pertunjukan dan kesenian terkenal di Jakarta saat itu. Sementara Ibunda Rahayu Effendi adalah seorang penari di ‘Istana Bogor’ dan Pramugari Garuda yang beralih profesi menjadi bintang film pada awal th 1965. Justru disaat hamil Dede, ibundanya sangat aktif shooting. Dan ketika Dede lahir, salah satu Film ibunya yg berjudul MACAN KEMAYORAN mendapatkan sukses pada pemutarannya. Sehingga ayahanda menamakannya dng nama ‘Macan’. Namun karena agak terkesan galak maka kakek Dede (H. Yusuf Effendi = ayah dari ibundanya) mengusulkan agar nama dirinya ditambahkan kepada nama bayi mungil ini. Jadilah nama 'Yusuf Macan Effendi' yang rada unik itu.

.: MASA ANAK ANAK

Pasangan keluarga itu bersama dua anaknya tinggal di Jl. Sumenep – Menteng, Jakarta Pusat. Awalnya menumpang pada sang kakek dari ayah, yaitu Mr. Roestam Effendi (seorang Pujangga Prosa angkatan ’45). Pada usia 8 tahun, tepatnya th 1974 pada saat keluarga mereka mapan dan berkecukupan, ayah dan ibunya terpaksa berpisah. Sehingga kehidupannya sebagai anak bergonta-ganti rumah. Kadang di rumah ayah,kadang dirumah ibunya. Namun saat anak-anak dilaluinya dengan tetap ceria meskipun menurut sebagian orang kondisi yg dirasakan Dede dan kakaknya adalah kondisi 'Broken Home.

Akibat kondisi itu, karakter Dede yang agak bandel dan nakal ini menjadikannya suka manjat pohon, naik keatas atap dan berkelahi itu sering dilakukan diwaktu kecilnya. Itu sebabnya Dede dimasukkan oleh sang ayah ke kegiatan SILAT untuk meredam hobby berkelahinya. Hobi lainnya membaca komik membuatnya bercita-cita jadi manusia super seperti Batman atau Superman dan Astronot. Namun salah satu hal yg positif di Dede adalah dia sangat mandiri, bahkan pd umur 10 tahun sudah menjalankan bisnis penyewaan komik kepada teman-teman disekolahnya. Lumayan sebagai uang jajan pada saat itu.

Kelak hobbynya berbisnis dan menabung ini sangat membantu Dede dalam karirnya.

.: REMAJA

Masa remaja Dede banyak dihabiskan di Jakarta, dan pada saat itu Dede makin tertarik pada olahraga Body Building dan Beladiri. Mulai SMP dia sudah mengikuti program 'Weight Training' ala idolanya “Arnold Schwarzenegger” sehingga tubuh Dede mekar melebihi proporsi anak seusianya pada saat itu. Ketika masuk SMA di SMUN-6 Bulungan (Jakarta) banyak seniornya yang kurang suka pada anak kelas Satu yang berbadan tegap dan besar, sehingga sering Dede jadi bulan-bulanan seniornya. Untung saja latihan beladirinya dapat melindunginya. Tidak hanya Silat yg dipelajari bahkan Dede berpindah pada beberapa beladiri, seperti Karate, Kungfu, Kempo, Jujitsu dan Taekwondo. Yang terakhir ini digelutinya sampai mencapai tingkatan DAN -IV Kukkiwon (Fourth Dan). Dede muda ikut berkompetisi mulai dari tingkat SMA sampai Mahasiswa, mulai dari kejuaraan Cabang sampai Kejuaraan Nasional. Akhirnya terakhir kandas di Sea Games. Tercatat sdh banyak medali-medali kejuaraan Taekwondo yang diperoleh Dede dari kurun waktu 1982 - 1990. Diapun terdaftar sebagai team Nasional Indonesia selama beberapa tahun berturut turut. Sampai akhirnya dia berhenti bertanding dan konsentrasi melatih murid-muridnya di DOJO / DOJANG (sebutan untuk club beladiri). Termasuk mendirikan perguruan Taekwondo seperti – Sembrani Club, BRI club, SMA 6 club, Pangudi Luhur Club, dll.

Saking getolnya belajar dan mengajar Beladiri, Dede menjadi maniac berlatih sehingga sering terkena penyakit kecapekan. Termasuk juga masalah teman lain jenis atau wanita jadi terabaikan. Mungkin saat itu yg ada di pikiran Dede adalah, daripada buang waktu pacaran lebih baik mengejar prestasi beladiri dengan berlatih.. berlatih dan berlatih.

Dede baru mulai dekat dengan gadis yang disukainya, ketika ada anak pelatih yg juga ikut berlatih beladiri. Sehingga obrolan pun masih berkembang seputar olahraga.. yahh begitulah saat itu, tenaga besar nyali kurang. ;)

.: SHOWBIZ

Sebetulnya Beladiri inilah yang membentuk karakter dan sifat Dede, saking inginnya dia menjadi Bintang beladiri seperti BRUCE LEE atau CHUCK NORRIS, menyebabkan Dede memaksa ikut casting sebagai figuran-figuran Stunt Man / Fighter di film laga. Beberapa film ikut diperankannya, walau hanya keluar sesaat jadi kroco-kroco penjahat yang langsung mati begitu terpukul oleh ‘Barry Prima, George Rudy, Advent Bangun’ (bintang Laga th 80an). Namun beberapa media massa yg sempat mempertontonkan wajah dan bodynya di koran atau majalah. Menjadikan Dede mulai dilirik penggemar. Tidak lama setelah itu tawaran utk ikut Foto dan Modelling di majalah2 ibukota juga diterimanya. Bahkan Fashion Show dari beberapa perancang2 busana tersohor pun dijalaninya. Mulailah Dede terjun dalam dunia Showbiz’ atau gemerlapnya lampu panggung. Bersamaan dengan Profesi Ibunya sebagai bintang film mendorong terlibat kedalam dunia akting yang lebih serius. Bahkan Kuliahnya yang memasuki tahun keempat di Fakultas Teknologi Industri Univ TRISAKTI ditinggalkannya demi menekuni dunia yang diyakini lebih bisa mengekspresikan jiwa seni yang terasa semakin hari semakin kuat/dalam. Itu semua dimulai tahun 1986 dengan Debut pertamanya sebagai peran pembantu di Film “CATATAN SI BOY” besutan sutradara kondang Nasry Cheppy. Dilanjutkan beberapa Film sukses lainnya. Sampai yg membuat masyarakat mengenangnya adalah peran sebagai JOJO dalam serial “Jendela Rumah Kita” (TVRI) yg bertahan selama 4 tahun (1989-1992)

Belum lagi Dede ternyata berbakat dalam memandu acara, hingga dia ditarik oleh Ani Sumadi untuk memandu Kuiz terkenal TAK TIK BOOM, yang juga bertahan di papan atas rating televisi selama 6 tahun (1992 – 1998). Berbagai piala dan penghargaan serta pemunculan-pemunculan di media massa mengukuhkan posisinya sebagai aktor dan presenter papan atas. Beberapa iklan turut dibintanginya, mulai dari TIRA jeans, Homy Ped, Bodrex, Bosowa motor, Green Sands dll. Namun yg paling fenomenal adalah kerjasamanya dengan produk obat BODREX, selama 14 tahun !!... hingga saat ini.

Sebuah peristiwa sedih membekas pada diri Dede di penghujung tahun 1993. Berpulangnya Ayahanda tercinta, Bpk.Tammy Effendi karena sakit yang menahun, disitulah Dede menyadari betapa pentingnya arti orang tua bagi seorang anak. Dede berharap bagi teman-teman yg masih lengkap orang tuanya, dihimbau untuk semakin menyayangi dan berbakti pada orang tua kita, selama masih ada waktu.

Peristiwa tersebut mengubah peran2 Dede dari drama menjadi Action. Sebagaimana cita-cita sang ayahanda pada awalnya. Mulailah Dede dikenal sebagai Aktor laga papan Atas. Pukulan dan tendangannya menghiasi tayangan televisi antara 1993 – 2000. Sehingga image pemain drama berubah menjadi 'bintang action'.

Dede turut berjuang untuk mensejajarkan tema action agar diterima kalangan film dan televisi sebagai tayangan yang bermutu juga. Dan akhirnya itu tercapai ketika serial JALAN MAKIN MEMBARA sering menduduki 5 besar rating televisi di Indonesia pada saat itu, bahkan masuk nominasi Award Televisi. Kemudian ketika Film REINKARNASI yg dimainkan dan disutradarainya, dihargai sebagai ‘Film Laga Terpuji’ Festival Film Bandung, th 2000. Tidak ada perjuangan yg tidak membuahkan hasil…

Profesi bintang film, iklan dan Sutradara ditekuninya sejak tahun 1984 hingga 2004, jadi sekitar 20 tahun dia sudah berkiprah malang melintang didunia Showbiz, yang banyak memberikan pelajaran dan kebahagiaan.

.: POLITIK

Ketertarikannya pada politik sudah dimulai saat Dede bergabung dengan KOSGORO th 1992, sebagai salah satu pengurus Pusat. Namun kemudian Dede kembali lagi pada jalurnya dengan maju sebagai kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) yg akhirnya dimenangkan oleh Sys.NS, dan Dede terpilih mnempati posisi Sekjen PARFI. Namun kesibukan shooting dan hari-harinya membuat Dede tidak begitu aktif mengikuti organisasi tsb sehingga meletakkan jabatannya. Sebelum akhirnya dunia politik praktis menariknya dan membuat Dede mendaftar sebagai calon legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kuningan-Ciamis-Banjar). Suatu dunia baru yang membutuhkan keputusan serius dari Dede dan keluarganya untuk keluar dari jalur gemerlapnya lampu panggung menjadi jalur penuh sorot dan kritikan. Kurang lebih sama jadi sorotan juga namun beda wahananya. Profesi sebagai artis membuatnya mampu berhubungan dan berkomunikasi lebih dekat dengan masyarakat daerah pemilihannya. Demikian juga pengalamannya membawakan peran2 yg dekat dengan masyarakat membuat mampu menyerap dan menbaca aspirasi masyarakat yang ada. Dan memang sudah komitmen Dede untuk membaktikan dirinya buat Nusa dan Bangsa tempat dia diberikan keberuntungan hidup selama ini, yaitu INDONESIA.

Syukurlah pada akhirnya rasa kepercayaan masyarakat pemilih akhirnya mengantarkan dirinya duduk menempati Gedung Bundar di Senayan sebagai Anggota Legislatif untuk masa jabatan 2004-2009. Bersamaan dengan beberapa artis lainnya seperti Aji Massaid, Angelina Sondakh, Deddy Soetomo, Qomar, Marissa Haque dan Guruh Soekarnopoetra. Saat ini Dede duduk di Komisi VII yg membidangi Energi, lingkungan Hidup, Minyak dan Gas serta Ristek. Banyak hal-hal baru yang harus dipelajari Dede akan permasalahan di komisi ini yg benar benar terkait dengan hajat hidup orang banyak. Dia menyempatkan diri untuk secara serius menekuni bidang ini. Tentu saja berkat doa dari keluarga, pemilih dan penggemarnya. Tanggung jawab itu akan diembannya selama masa bakti.

.: KELUARGA

AWAL 1999 Dede menikah dengan Ir.Sendy Ramania Wurandani, mahasiswi Tehnik Industri Trisakti yang dikenalnya pada saat sedang melatih Tae Kwon Do di SMA Tarakanita. Saat itu Sendy menjadi seorang Mayorette/Field commander dari Drum Band Tarakanita. Menurut cerita yg beredar katanya mereka di comblangi oleh murid Taekwondo Dede sendiri. Ternyata jurus muridnya itu manjur juga, Dede terpikat pada calon istrinya dan mereka menjalani masa pacaran selama 7 tahun sebelum memutuskan utk menikah. Pernikahannya melahirkan 2 putri, ALIFIYA ARKANA PARAMITA (Lifi) dan KANEISHIA LATIFA ZAHRA (Neisya). Dua orang putri yang sehat dan lucu. Dede sangat beruntung memiliki istri Sendy yang sangat telaten dan bersahaja dalam mendampingi Dede ditengah ombang-ambing rumah tangga dan kehidupan. Istrinya juga sangat mensupport Dede dalam berkarier baik dalam ke artisan maupun politiknya. Sehingga kalau sebulan saja Dede tidak turun ke daerah pemilihannya, maka sang istrilah yang pertama menyuruhnya.

Dalam membina keluarga, Dede mengambil sikap pelajaran dari AIR, yaitu tenang, selalu menyesuaikan bentuk dengan tempatnya berada, selalu mencari tempat yg lebih rendah, dan membiarkan dedaunan atau anak itik bermain2 diatasnya. Jadi dia menggiring keluarganya untuk selalu menjadi keluarga yang rendah hati dan mau melihat kebawah kepada saudara yg membutuhkan, banyak bersyukur dan berpikir positif atas apapun yg dikatakan orang terhadap diri dan keluarganya. Istilahnya memperbanyak ber-Khusnudzon (positive thinking) daripada ber-Su’udzon (negative thinking). Sumber Rino Bossman - Team Macan