Hizbullah
Hizbullah | |
---|---|
Ketua umum | Hassan Nasrallah |
Dibentuk | 1982–1985 (resmi) |
Ideologi | Shia Islamisme Anti-Zionisme |
Agama | Shia Islam |
Warna | Kuning, Hijau |
Parlemen Lebanon | 12 / 128
|
Kabinet Lebanon | 2 / 30
|
Situs web | |
Lihat Daftar situs resmi. | |
Hizbullah (bahasa Arab: حزب الله Hezbollah, bahasa Indonesia: "Partai Allah / Partai Tuhan") adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Islam Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Libanon.[1] mempunyai pengaruh besar dalam politik Libanon dengan memberikan pelayanan sosial, mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka daerah pertanian serta perlayanan lainnya untuk ribuan warga Shia'a Libanon [2] dan dianggap sebagai cermin gerakan perlawanan di bagian besar dunia Arab dan Muslim dunia. [1] Namun demikian, kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia. [3][4][5][6]
Organisasi
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan [7] dan struktur organisasi [8] yang jelas
B. Hizbullah di Dunia
1. Hizbullah Indonesia
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ(54)إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ(55)وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ(56
“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu murtad dari dien-Nya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia ridlai mereka dan mereka pun ridla kepada-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap mukminin dan keras tegas terhadap kafirin. Mereka bersungguh-sungguh di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan manusia yang mencela, demikian itu ialah nikmat Allah, yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, karena Allah itu Mahaluas pemberian-Nya lagi Mahamengetahui. “Sesungguhnya pimpinan kamu adalah Allah, Rasul-Nya dan mukminin yang menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat dan mereka ruku, tunduk kepada perintah Allah. “Dan barang siapa menjadikan Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang beriman sebagai pimpinan, maka sesungguhnya itulah Hizbullah -( Kaum yang berpihak kepada Allah) - Maka sesungguhnya Hizbullah itulah yang akan menang.’’ (QS. Al-Maidah: 54–56)
1. Pengertian Hizbullah
a. Bahasa
حِزْبَ اللَّهِ/ Hizbullah secara bahasa berasal dari 2 kata bahasa arab yakni حِزْبَ yang berarti kelompok atau kumpulan manusia. (Al-Qomus Al-Muhith, Fairuz Abadi hal. 94),dan اللَّهِ
b. Istilah
- Hizbullah: sebuah partai politik dan milisi Syi'ah yang berperan penting dalam mengusir Israel dari Lebanon. - Hizbullah: Laskar/ Tentara muslim Indonesia, Hizbullah pernah dipergunakan sebagaimana laskar dalam perjuangan secara fisik melawan serdadu penjajah Belanda dan Inggris. Bahkan, pada akhir kekuasaan bala tentara pendudukan Jepang di Indonesia di samping pasukan-pasukan Pembela Tanah Air (PETA), ada juga kader-kader inti yang mendapat latihan di Cibarusa, Bogor, khusus bagi para pemuda Muslimin, yang diberi nama Hizbullah.
c. Hizbullah dalam Al Qur'an : كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ(21)لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(22)
“Allah telah menetapkan, sesungguhnya kemenangan itu bagi-Ku dan Rasul-rasul-Ku. Sesungguhnya Allah itu Mahakuat lagi Mahaperkasa (21) Tidak engkau dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian itu saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka itu adalah bapak-bapak mereka atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau keluarga mereka. Mereka (orang yang beriman) itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan iman ke dalam hati mereka, dan Allah menguatkan mereka dengan ruh daripada-Nya, dan memasukkan mereka itu ke dalam Jannah, yang mengalir air sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Allah ridla kepada mereka dan mereka ridla kepada-Nya. Mereka itulah Hizbullah –kaum yang berpihak kepada Allah. Ketahuilah bahwasanya Hizbullah itulah yang mendapat kebahagiaan.” (QS. Al-Mujadalah: 21–22)
2. Sejarah Hizbullah
1. Masa kenabian
Pada zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kaum muslimin berada dalam satu Jama’ah dan Imamah. Mereka hidup kompak di bawah pimpinan Allah dan Rasul-Nya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mendirikan perkumpulan, perserikatan, atau partai, apalagi negara, untuk mengamalkan wahyu Allah yang disampaikan kepada beliau. Setelah wahyu diterima, beliau mengamalkannya dan mendakwahkan kepada ummat manusia. Kaum muslimin pun, memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya serta mengikuti beliau. Dengan berjama’ah mereka mengamalkan wahyu Allah dan mengikuti perbuatan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Orang pertama yang memenuhi seruan Rasulullah ialah isteri beliau, Khadijah, dari kalangan wanita, Abu Bakar dari kalangan pria, serta Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah dari kalangan pemuda. Jumlah kaum muslimin dan muslimat semakin hari semakin bertambah banyak, termasuk sahabat-sahabat besar, seperti Utsman bin Affan, Hamzah Bin Abdul Muthalib, Umar bin Khaththab, dan lain-lain. Kaum muslimin yang mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan jama’ah pertama, Jama’ah Muslimin yang langsung dipimpin oleh beliau sendiri. Masa kepemimpinan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam kehidupan berjama’ah bersama kaum muslimin kurang lebih selama 23 tahun.
2. Setelah kenabian
Ummat Islam Terpecah menjadi bergolong golong bahkan bertambah banyak, dan setiap golongan akan bangga dengan golongannya masing-masing.
وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ 31 مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ 32
" Dan janganlah kamu menjadi seperti Orang-Orang Musriq, yakni yang memecah belah agama mereka menjadi bergolong golongan, dan setiap حِزْب) ) Golongan merasa bangga dengan apa yang dimilikinya (Qs Arrum:31-32)
a. Hizbullah Di Indonesia (7 November 1945 M)
Wali Al Fatah Tokoh Hizbullah di Indonesia
- menjelang runtuhnya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah untuk membekukan segala perjuangan rakyat, terutama dalam bidang politik, termasuk larangan mengadakan rapat-rapat atau pertemuan. Saat-saat akhir sejarah kolonial Belanda itulah, pengertian Hizbullah untuk pertama kalinya kami dengar, namun baru diberikan maknanya secara ringkas, yaitu kaum yang berpihak kepada Allah. Kami mengimani dan sekuat tenaga untuk mengamalkan maksud-maksudnya. (Hizbullah adalah kaum yang berpihak kepada Allah, termaktub dalam Al-Qur`an, surat Al-Mujadalah ayat 22 dan Al-Maidah ayat 56). Kami mendengar kata Hizbullah dari Syeikh Muhammad Ma’sum, ahli hadits di Yogyakarta, dalam suatu silaturrahmi di kediaman Ustadz Abdul Gaffar, yang ketika itu menjabat Direktur Madrasah Mu’alimin Wal Fajri di Karangkajen, Yogyakarta. Selain ketiga orang tersebut (Wali Al-Fattaah, Muhammad Ma’sum dan Abdul Gaffar/pen), ada pula ikhwan lainnya, di antaranya ustadz Suhadi, ayah dr. R.H. Su’dan dan Muhammad Ma’sum seorang awam biasa yang sangat gigih berjuang untuk Islam. Sekiranya pertemuan tersebut diketahui oleh pihak kepolisian Belanda, kemudian digerebeg karena dianggap melanggar peraturan (Belanda) yang melarang rapat atau pertemuan, walaupun pengajian yang termasuk tugas dien, kami sudah memiliki jawabannya, bahwa kami adalah Hizbullah, kaum yang berpihak kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala. Pada waktu itu pengertian yang lebih luas atas kata Hizbullah belum diberikan, demikian juga tentang dalil-dalilnya. Akan tetapi, alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ketika kolonialisme Belanda mengakhiri sejarahnya di Indonesia, Hizbullah tidak mendapat kesulitan apa pun. Peraturan larangan mengadakan pertemuan-pertemuan oleh pihak Belanda tetap ada, tetapi karena Allah dan pertolongan-Nya, Hizbullah secara rutin mampu mengadakan pertemuan yang sifat serta isinya pengajian-pengajian.
BKR kemudian melahirkan Tentara Keamanan Rakyat pada 5 Oktober 1945 yang kemudian menjadi TNI (Indonesian National Forces) hingga sekarang. Pada masa awal revolusi TKR anggota-anggotanya terdiri dari para pemuda bekeas prajurit PETA, Heiho, Kaigun, Hizbullah dan Barisan Pelopor. - Perkenalan kedua kali dengan kata Hizbullah terjadi pada saat-saat akhir masa pembentukan bala tentara kerajaan Jepang yang bernama Hizbullah. Bala tentara ini mendapat latihan kemiliteran di Cibarusa Bogor. Kata Hizbullah pertama kalinya diusulkan kepada pemerintah pendudukan bala tentara Jepang di Jawa yang berkedudukan di Jakarta, gunsei kanbu. Pada saat itu, Hizbullah diusulkan sebagai nama pasukan beranggotakan para pemuda muslimin yang hendak dibentuk. Tujuannya adalah setelah runtuhnya kekuasaan kerajaan Jepang dalam Perang Dunia II, dalam menghadapi negara-negara sekutu, khususnya Amerika Serikat, kaum muslimin hendaknya tidak tinggal diam, bahkan bila mungkin memelopori untuk mengangkat senjata. Pada saat itu mulai terbayang usaha meneruskan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Delegasi yang dikirim oleh Hizbullah untuk memajukan konsepsi serta gagasannya kepada gunsei kanbu ialah kami sendiri disertai Ustadz Sulaiman Masulili atau Penawi Tengah, yang kini masih berada di tengah-tengah kita dan tinggal di Jakarta. Pada waktu itu kami tidak mengungkapkan maksud dibentuknya Hizbullah, sebab, bila maksud sepenting itu telah tercium oleh pihak Jepang, dapat diperkirakan, bahwa usulan itu bukan hanya ditolak, bahkan tidak mustahil kami akan dijebloskan ke dalam penjara. Hal ini karena rezim fasisme Jepang yang sangat agresif itu sedang kalap karena terjepit oleh pihak musuhnya, terutama pihak Amerika Serikat sehingga kami akan dianggap meremehkan kekuatan mereka. Di samping itu, mereka merasa khawatir bila kami akan meneruskan perjuangan kemerdekaan bagi nusa dan bangsa Indonesia yang umumnya terdiri dari kaum muslimin. Alhamdulillah, selama pendudukan bala tentara Kerajaan Jepang di Indonesia, kami dalam keadaan aman dan usulan kami pun disetujui. ini terbukti dengan adanya latihan-latihan kader inti di Cibarusa, Bogor. - Hizbullah setelah era kemerdekaan
Hizbullah Melebur kedalam TNI
Perkenalan ketiga dengan kata Hizbullah terjadi beberapa bulan sesudah proklamasi kemerdekan Indonesia, yakni dengan adanya hasil keputusan Muktamar Umat Islam di Aula Mu’alimin Karangkajen, Yogyakarta. Ketika itu diputuskan untuk membentuk organisasi Masyumi pada tanggal 7 November 1945 M, yang kemudian beralih menjadi partai politik. Kata Hizbullah dipergunakan sebagai nama laskar Masyumi, yang terdiri para pemuda muslimin, yang berniat mengusir fitnah penjajahan dengan mengangkat senjata secara fisik. Di samping itu, ada pula laskar lain dari berbagai golongan yang menggunakan nama Hizbullah. Kata Hizbullah sebagai nama laskar yang berjuang secara fisik terus berjalan, hingga terjadinya penyatuan semua laskar yang ada, pada 5 Oktober 1945 dengan dibentuknya tentara resmi dari Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan satu ketentaraan saja.
- Jamaah Muslimin atau Hizbullah 10 Dzulhijjah 1372 H. (20 Agustus 1953 M.)
Jamaah Muslimin (Hibullah) dan para mujahid pembebas Palestina
Setelah mengenal kata Hizbullah dengan makna, pertama sebagai suatu “kaum yang berpihak kepada Allah subhanahu wa ta'ala”. Kedua, sebagai “kader inti ketentaraan “ yang mendapat latihan Jepang di Cibarusa, Bogor. Ketiga, sebagai nama laskar dari pemuda-pemuda Muslimin yang berjuang secara fisik pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Kini tibalah saatnya untuk mengenal kalimat Hizbullah, yang sejak 10 Dzulhijjah 1372 H. (20 Agustus 1953 M.) hingga sekarang ini berada dalam suatu gerakan Islam dengan nama dan makna yang satu, yaitu suatu kaum yang berpihak kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam kitab suci Al-Qur`an, يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ(54)إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ(55)وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ(56)
“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu murtad dari dien-Nya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia ridlai mereka dan mereka pun ridla kepada-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap mukminin dan keras tegas terhadap kafirin. Mereka bersungguh-sungguh di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan manusia yang mencela, demikian itu ialah nikmat Allah, yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, karena Allah itu Mahaluas pemberian-Nya lagi Mahamengetahui. “Sesungguhnya pimpinan kamu adalah Allah, Rasul-Nya dan mukminin yang menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat dan mereka ruku, tunduk kepada perintah Allah. “Dan barang siapa menjadikan Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang beriman sebagai pimpinan, maka sesungguhnya itulah Hizbullah - Kaum yang berpihak kepada Allah - Hizbullah itulah yang jaya.’’ (QS. Al-Maidah: 54–56)
Selanjutnya kata Hizbullah juga disebutkan dalam surat Al-Mujadalah, ayat 21-21:
كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ(21)لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(22)
“Allah telah menetapkan, sesungguhnya kejayaan itu bagi-Ku dan Rasul-rasul-Ku. Sesungguhnya Allah itu Mahakuat lagi Mahaperkasa. Tidak engkau dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian itu saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun mereka itu adalah bapak-bapak mereka atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau keluarga mereka. Mereka (orang yang beriman) itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan iman ke dalam hati mereka, dan Allah menguatkan mereka dengan ruh daripada-Nya, dan memasukkan mereka itu ke dalam Jannah, yang mengalir air sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Allah ridla kepada mereka dan mereka ridla kepada-Nya. Mereka itulah Hizbullah –kaum yang berpihak kepada Allah. Ketahuilah bahwasanya Hizbullah itulah yang mendapat kebahagiaan.” (QS. Al-Mujadalah: 21–22)
Adapun kebalikan Hizbullah disebutkan dalam surat Al-Mujadalah ayat 19 - 20:
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُون َ(19) إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ(20) “Setan telah berkuasa atas mereka, lalu ia jadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itu adalah Hizbusysyaithan. Ketahuilah sesungguhnya Hizbusysyaithan itulah orang-orang yang merugi. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka dalam golongan orang-orang yang sangat hina.” (QS. Al-Mujadalah: 19 – 20)
Semua dalil di atas telah menjelaskan arti atau makna Hizbullah dengan gamblang. Hizbullah bukanlah suatu laskar, bukan pula suatu partai politik atau perserikatan dan perkumpulan biasa, juga bukan semacam dewan-dewanan yang lahir dari karya pikir manusia. Hizbullah adalah suatu kaum atau umat yang berpihak, tunduk, patuh kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah Al-Jama’ah, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka itulah Jama'ah Muslimin, Insya Allah. Allahumma Amin. Untuk mengetahui bagaimana roh Hizbullah yang pertama kali diperkenalkan di gedung Adhuc Staat, Jalan Taman Surapati nomor 1. Menteng Raya Jakarta (sekarang gedung Bappenas), pada hari raya Iedul Adha, 10 Dzulhijjah 1372 H. (20 Agustus 1953 M), berikut ini dicantumkan ringkasnya: Hizbullah berpedoman pada Al-Qur`an dan Sunnatu Rasulillah. Hizbullah berjuang karena Allah, dengan Allah, untuk Allah, bersama-sama segenap kaum muslimin menuju mardlatillah. Dalam menghadapi suasana yang makin bergolak, Hizbullah menetapkan langkah-langkah asasi (strategis) sebagai berikut:
1. Pandangan, pendirian, dan sikap hidup muslim: Yakin, bahwa berpegang teguh dan taat melaksanakan pedoman Al-Qur`an dan Sunnatu Rasulillah adalah sumber segala kejayaan dan kebahagiaan.
2. Ukhuwah islamiyyah: Kesatuan bulat bagi seluruh muslimin yang tidak dapat dibagi-bagi, dipisah-pisahkan, apalagi diadudombakan, sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah, baik dalam kemudahan atau dalam kesukaran dan perjuangan. 3. Kemasyarakatan: Berpihak pada kaum dlaif (lemah, tertindas, teraniaya), menegakkan keadilan. 4. Sikap terhadap lain-lain golongan: Tegak berdiri dalam lingkungan kaum muslimin di tengah-tengah antar golongan, menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada kebajikan dan mencegah perbuatan munkar. 5. Antara bangsa-bangsa: Menolak setiap fitnah penjajahan dan kezhaliman suatu bangsa atas bangsa lain, dan mengusahakan ta’aruf antarbangsa.
Organ propaganda
Hisbullah mempunyai majalah mingguan Kabdat Alla serta penyiaran satelit, radio Al Nour dan televisi Al-Manar yang pernah melakukan penyiarkan 29 bagian episode mengenai konspirasi Yahudi di seluruh dunia dengan judul Al-Shatat yang diklaim oleh sementara pihak sebagai alat agitasi dan propaganda yang bersifat menyebarkan Antisemitisme [9] [10] [11] dan 3 bulan kemudian setelah penyiaran Al-Shafat sebuah lembaga Jerman bernama Friedrich Ebert Stiftung (FES) pusat pemikir yang dekat dengan Partai Sosial Demokrat Jerman (German Social Democratic Party - SPD) bersama-sama dengan Hizbullah "research department" membuat konferensi bersama di Beirut dengan tema "The Islamic World and Europe: From Dialogue to Agreement" [12] [13]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Jamail, Dahr (2006-07-20). "Hezbollah's transformation". Asia Times. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ "Hezbollah (a.k.a. Hizbollah, Hizbu'llah)". Council on Foreign Relations. 2008-09-13. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ British Home office official listing of Proscribed terrorist groups
- ^ "UK ban on Hezbollah military arm". BBC News. 2008-02-07. Diakses tanggal 2009-02-07.
- ^ Australian National Security Listing
- ^ arabmediawatch.com
- ^ al-Nahar al-Arabi walduwali, 10-16 June 1985; and La Revue du Liban, 27 July-3 August 1985. quoted in Ranstorp, Hizb'allah in Lebanon, (1997), p.41
- ^ Ranstorp, Hizb'allah in Lebanon, (1997), p. 64
- ^ Lihat: Avi Jorisch, "Al-Manar: Hizbollah TV," Middle East Quarterly, Winter 2004. lihat pula Lisbeth Rausing, "Frequenzen des Hasses. Wie die Hisbollah ihre Mordpropaganda nach Europe trdgt," Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), Vol. 13, March 2004 (German).
- ^ "In the Israeli-occupied territories," declared the most prominent of the German participants, Christoph Zv bel, "force is used on a daily basis," as a result of which Hizbollah also thinks in terms of "changing the situation through the use of force." See "Die Hisbollah ist eine Kraft unter vielen," interview with Christoph Zv bel in JungleWorld, 25 February 2004 (German). On the relationship between Islamic anti-Semitism and Israeli policy, see Matthias K|ntzel, "The Roots of Delusion," on the website: http://www.matthiaskuentzel.de.
- ^ Leon Poliakov, Vom Antizionismus zum Anti-Semitismus (Freiburg: ca ira- Verlag, 1992), p. 104 (German).
- ^ Along with the FES and the Hizbollah Consultative Centre for Studies and Documentation, the Deutsche Orient-Institut Beirut and the University of Birminham's Centre for the Study of Islam were also involved in organizing the conference, held on 17-19 February 2004. See the FES's press release of 23 February 2004.
- ^ Among the participants in the conference were Social Democratic MP Christoph Zv pel (between 1999 and 2002 a minister of state in the Foreign Office and currently spokesperson for the SPD's Middle East Dialogue Parliamentary Group), Michael L|ders and Helga Baumgarten (Middle East experts), Volker Perthes (from the Stiftung Wissenschaft und Politik think tank), AndrdGdrber (Friedrich-Ebert-Stiftung), Manfred Kropp (Deutsches Orient- Institut Beirut), and Friedemann B|ttner (FU Berlin).
Pranala luar
Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link FA