Orestes
Dalam mitologi Yunani, Orestes (pengucapan bahasa Inggris: [ɒˈrɛstiːz]; bahasa Yunani: Ὀρέστης [oˈrestɛːs]) adalah putra Klitaimnestra dan Agamemnon. Dia muncul dalam sejumlah drama Yunani kuno, serta menjadi subjek dari berbagai mitos yang berhubungan dengan kegilaan dan penyuciannya, yang mengandung unsur-unsur dari mitos yang lebih kuno.[1]
Kisah Orestes menjadi tema dalam drama Oresteia gubahan Aiskhilos yang terdiri dari Agamemnon, Khoifori, dan Eumenides, Elektra gubahan Sofokles, serta Elektra, Ifigeneia di Tauris, Iphigenia di Aulis dan Orestes, gubahan Euripides.
Etimologi
Orestes memiliki akar kata dari ὄρος (óros), "gunung". Makna metafora dari namanya yaitu orang "yang menaklukan pegunungan."
Dalam mitologi
Berdasarkan Homeros, Orestes adalah anggota keluarga Atreus, yang merupakan keturunan Tantalos dan Niobe. Orestes sedang pergi dari Mikenai ketika ayahnya, Agamemnon, pulang dari Perang Troya dengan mmebawa budak wanita, Kassandra. Dan Orestes juga tidak hadir ketika ayahnya dibunuh oleh ibunya, Klitaimnestra, yang marah karena Agamemnon telah mengorbankan putrinya sendiri, Ifigenia. Delapan tahun setelah pembunuhan tersebut, Orestes kembali dari Athena bersama saudarinya Elektra. Mereka lalu meMbalas kematian ayah mereka dengan cara membunuh ibu mereka serta kekasih gelapnya, Aigisthos.[2]
Berdasarkan Pindaros, Klitaimnestra awalnya juga hendak membunuh Orestes yang ketika itu masih muda. Namun Orestes diselamatkan oleh pengasuhnya Arsinoe atau saudarinya Elektra, yang membawanya keluar dari Mikenai. Dalam suatu versi, Orestes dirawat oleh raja Strofios. Ketika mencapai usia dua puluh tahun, dia diajak oleh Elektra untuk pulang dan membalaskan kematian ayahnya. Orestes pulang dengan ditemani oleh kawannya, yakni Pilades, putra Strofios.
Mitos ini diceritakan secara berbeda oleh Sofokles dan Euripides dalam drama-drama mereka.[3][4]
Dalam Eumenides, Erinyes menimpakan kegilaan pada Orestes akibat tindakan Orestes yang telah membunuh ibunya sendiri. Orestes mencari perlindungan di kuil Apollo di Delphi; namun Apollo tidak mampu membebaskan Orestes dari Erinyes. Akhinya Athena menerima Orestes di Akropolis Athena. Athena lalu mengadakan persidangan yang dipimpin oleh para dewa. Hasilnya adalah bahwa Orestes dibebaskan dari Erinyes. Untuk menghormati Athena, Orestes membangun altar untuk sang dewi.
Menurut Euripides, untuk menghindari hukuman Erinyes, Orestes dinasehati oleh Apollo untuk pergi ke Tauris dan mengmbil patung Artemis di sana, lalu membawanya ke kota Athena. Orestes pergi bersama Pilades, namun di sana mereka ditangkap oleh orang-orang setemmpat, karena ada tradisi bahwa orang Yunani yang datang ke sana harus dikurbankan untuk Artemis. Pendeta Artemis yang bertugas melakukan upacara pengurbanan adalah Ifigeneia, saudari Orestes. Ifigeneia menawarkan untuk membebaskan Orestes jika Orestes mamu membawa surat darinya ke Yunani. Orestes menolak pergi dan menyuruh Pilades untuk melakukannya. Pada akhirnya mereka bertiga kabur bersama-sama dengan membawa Patung Artemis.
Setelah kembali ke Yunani, Orestes merebut tahta kerajaan Mikenai dengan cara membunuh Alete, putra Aigisthos. Orestes dikatakan mati digigit ular berbisa di Arkadia. Tubuhnya dibawa ke Sparta untuk dimakamkan. Menurut pendapat lainnya, jenazahnya dibawa ke Aricia.[5]
Ada sebuah syair latin, yang terdiri dari sekitar 1000 heksameter, berjudul Orestes Tragoedia, yang ditulis oleh Dracontius dari Karthage.
Dalam suatu versi tentang kisah Telefos, Orestes ditangkap oleh raja Telefos, yang ingin lukanya disembuhkan oleh Akhilles.
Menurut beberapa sumber, Orestes menjadi ayah Penthilos dari hubungannya dengan saudari tirinya, Erigone.
Dala Historia karya Herodotos, Orakel Delphi meramalkan bahwa pasukan Sparta tak akan bisa mengalahkan pasukan Tegea sebelum mereka membawa jenazah Orestes. Likhas berhasil menemukan jenazah Orestes tersebut, yang berukuran sekitar 3,3 meter.
Catatan kaki
Pranala luar
- (Inggris) Orestes di Greek Mythology Index
- (Inggris) Orestes di In2Greece
- (Inggris) Agamemnon, Orestes, dan Elektra di Mythology Guide
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kilarabes |
Raja Argos | Diteruskan oleh: Tisamenos |