Lompat ke isi

Daniel Murdiyarso

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Maret 2013 08.12 oleh Jasintacantik (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox person | name = Daniel Murdiyarso | other_names = | ethnicity = | birth_date = 10 September 1955 | birth...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Daniel Murdiyarso
Lahir10 September 1955
Cepu
Tempat tinggalIndonesia
Warga negaraIndonesia
PekerjaanIlmuwan


Lahir di Cepu 10 September 1955, Guru Besar Ilmu Atmosfir di Jurusan Geofisika FMIPA-IPB ini banyak mencurahkan perhatiannya dalam pendidikan dan penelitian di bidang emisi gas rumah kaca (GRK) dan perubahan iklim dalam kaitannya dengan alih-guna lahan, khususnya akibat deforestasi yang diikuti oleh pengembangan lahan pertanian. Kini dia juga aktif sebagai Peneliti Senior di Center for International Forestry Research (CIFOR).

Gelar Sarjana Kehutanan dan Master Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dari IPB diraihnya masing-masing pada 1977 dan 1979, sedang gelar PhD untuk bidang meteorologi dari University of Reading, Inggris, pada 1985. Pengalaman memimpin lembaga internasional yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas tentang perubahan lingkungan global, Global Change Impact Center for Southeast Asia (IC-SEA) memberinya kesempatan untuk membuka dan menggiatkan dialog antar-pakar dan pengambil kebijakan mengenai isu di atas. Dia pun pernah mendapat kesempatan mengabdi sebagai Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup (2000-2002). Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ini pernah menjadi Penasihat Wetlands International dalam kajian lahan gambut dan perubahan iklim; penasihat Bank Dunia untuk pengembangan BioCarbon Fund dan Forest Carbon Partnership Facility. Selain menuliskan berbagai monograf, laporan teknis, opini, dan karya untuk peer-reviewed journals, ia juga telah menghasilkan buku seperti Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim (2003), CDM: Mekanisme Pembangunan Bersih (2003), Protokol Tokyo: Implikasinya Bagi Negara Berkembang (2003). Daniel merupakan satu dari enam orang yang mendapatkan Achmad Bakrie Award tahun ini. Direktur Program Freedom Institute Ulil Abshar Abdalla mengatakan, pemilihan kandidat dimulai dengan membuat daftar calon. Setelah itu, dilakukan survei pada lembaga dan tokoh berkompeten terkait kelayakan kandidat dalam daftar.


Catatan kaki


Pranala luar