Lompat ke isi

Ki tolod

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ki tolod
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Lindl.
Spesies:
I. longiflora
Nama binomial
Isotoma longiflora
Pres L.
Sinonim
  • Laurentia longiflora (L.) Peterm

Ki tolod (Isotoma longiflora) adalah tumbuhan obat berupa terna tegak yang tingginya mencapai 60 cm. Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.Tumbuhan ini juga disebut ki tolod, daun tolod (Sunda), kendali, sangkobak (Jawa). Sejak dulu tetesan pada pangkal bunga kitolod terkenal untuk menyembuhkan segala penyakit mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, katarak, glaukoma, membersihkan debu dimata dan mata gatal. Walaupun tumbuhan ini memiliki sifat anti-radang, namun sayangnya, getah tumbuhan ini beracun.

Nama Lokal

Di beberapa daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda di daerah jawa barat lebih dikenal dengan jijorot/korejat, di beberapa daerah ada yang menyebutnya bunga bintang karena memang bentuknya seperti bintang, melati-melatian karena bentuknya juga seperti melati, nama umum Indonesia: Bunga bintang, Kitolod Malaysia: Lidah payau Inggris: Star of Bethlehem.

Kandungan

Kandungan kimia kitolod, semisal senyawa alkaloid yakni lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman lain memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik).

Efek Farmakologis

Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan).

Referensi

Bibliografi