Lompat ke isi

Pelops

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 20.28 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 36 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q192485)

Dalam mitologi Yunani, Pelops, adalah raja Pisa di Peloponnesus dan dipuja di Olimpia, tempat cara pemujaannya menjadi cikal bakal dari pertandingan Olimpiade. Pelops adalah anak dari Tantalos dan Dione dan mendapatkan tahta dari raja Oinomaus, setelah memperistri anak Oenomaus bernama Hippodameia dan dikaruniai dengan banyak anak.

Dalam mitologi

Pelops

Tantalos, ayah Pelops, adalah raja Gunung Sipilus di Anatolia. Tantalos ingin memberi persembahan kepada dewa Olimpus, Tantalos memotong Pelops dan merebus dagingnya utnuk kemudian disajikan kepada dewa-dewa. Demeter, yang saat itu sedang sedih karena anaknya Persefone diculik oleh Hades, tanpa berpikir, memakan bagian dari daging bahu kiri Pelops. Dewa-dewa yang lain yang menyadari hal ini memutuskan tidak jadi memakan persembahan tersebut. Pelops kemudian dibentuk lagi dari potongan-potongan yang ada, sedangkan bagian bahu kirinya yang telah termakan, diganti dengan lengan dari gading yang dibuat oleh Hefaistos.

Setelah pembangkitan Pelops, Poseidon membawanya ke Gunung Olimpus dan menjadikannya sebagai murid serta mengajarinya mengendarai kareta dewa. Dikemudian hari, Zeus mengusir Pelops dari Olimpus, karena dia marah dengan Tantalos yang mencuri makanan dewa dan mengungkap rahasia dari para dewa.

Setelah dewasa Pelops ingin mengawini Hippodameia. Raja Oenomaus, ayahnya, sangat takut dengan ramalan yang mengatakan bahwa dia akan mati ditangan anak menantunya. Oenomaus, telah membunuh tiga belas orang yang melamar Hippodameia, setelah mengalahkan mereka dalam balap kereta. Pelops datang melamar Hippodameia dan bersiap bertanding dengan Oenomaus. Khawatir akan kalah, Pelops pergi ke pantai dan menemui Poseidon untuk meminjam keretanya. Poseidon mengabulkan permintaan Pelops dan memberinya kereta yang ditarik oleh kuda bersayap. Walaupun begitu, Pelops masih belum yakin akan kemenangannya, akhirnya Hippodameia menemui Mirtilus,anak dari Hermes, sang kusir kereta Oenomaus untuk membantu Pelops agar menang. Pelops dan Hippodameia menjanjikannya separuh dari kerajaan Oenomaus dan 'malam pertama' dengan Hippodameia. Malam sebelum perlombaan, saat Mirtilus sedang menyiapkan kereta Oenomaus, dia mengganti as penghubung roda dari perunggu dengan barang yang palsu terbuat dari lilin dari sarang lebah. Saat perlombaan dimulai, dan berlangsung sangat lama, Oenomaus akhirnya berhasil mendekati kereta Pelops dan bersiap membunuhnya, akan tetapi roda roda keretanya terlepas dan keretanya hancur. Mirtilus selamat, tetapi Oenomaus terseret oleh kudanya sampai mati. Pelops kemudian membunuh Mirtilus (dengan melemparkannya dari jurang dipinggir laut) setelah Mirtilus mencoba untuk memperkosa Hippodameia.

Saat Mirtilus akan mati, dia mengutuk Pelops karena pengkhianatannya ini. Kutukan ini menghancurkan keluarga Pelops (dua dari anak laki-lakinya, Atrios dan Thiestes membunuh anak ketiganya, Khrisippos, yang paling dia sayangi dan direncanakan mewarisi tahta kerajaan. Atrios dan Thiestes kemudian dia bunuh bersama Hippodameia, (ibu mereka yang kemudian gantung diri) dan menghantui semua keturunan Pelops.