Lompat ke isi

Urologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 21.32 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 45 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q105650)

Urologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan pada saluran kemih dan genital pada laki-laki dan saluran kemih wanita.

Dalam penetalaksanaan kelainan saluran kemih dan genital ini, ilmu urologi mendalami aspek medis dan aspek operatif.

Sebagian masyarakat belum mengetahui atau belum akrab dengan dokter urologi (urologist) walaupun kasus-kasus urologi sangat banyak.

Sebagian kita barangkali ada yang mengeluh:

  • berkemih jadi sering, berkemih mengedan dan tidak lampias, atau menetes pada akhir berkemih.
  • nyeri kolik dengan urine kemerahan atau berdarah, nyeri saat berkemih
  • urine keruh, atau pernah kencing berpasir atau berbatu.
  • beser atau inkontinensia.
  • atau ada kelainan bawaan pada alat genital, spt testis tidak satu atau kedua sisi, muara uretra tidak pada ujung kemaluan(hypospadia).
  • Kelainan ereksi/disfungsi ereksi dalam kelompok disfungsi seksual
  • kelainan infertilitas atau kemandulan pada laki-laki

Hal tersebut di atas adalah beberapa contoh keluhan atau kelainan yang berhubungan dengan urologi. Aspek medis dalam urologi dimaksudkan penatalaksanaan suatu kelaianan urologi dilakukan secara preventif atau pengobatan (medikamentosa)yang bukan tindakan operasi, sedangkan aspek operatif meliputi tindakan operasi yang dimulai dari yang tidak invasif sampai kepada tindakan yang sangat invasif. Sebagai contoh; seorang yang di diagnosis dengan batu ginjal dengan ukuran batu kecil (<0.5 mm)dan tidak ditemukan tanda-tanda sumbatan secara radiologis orang tersebut dapat dianjurkan pengobatan ekspektatif yakni menunggu selama 2 mgg dengan banyak minum dan oleh raga, sebaliknya bila batu cukup besar mungkin terdapat banyak pilihan tindakan dapat mulai yang tidak atau kurang invasif seperti ESWL (extra-corporal shock wave lithotripsy, PCNL,URS dengan litotriptor/pemecah batu khusus atau menggunakan laser.Tindakan yang paling invasif adalah dengan operasi terbuka.