Lompat ke isi

PSIM Yogyakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PSIM Yogyakarta
logo
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Mataram
JulukanLaskar Mataram
Naga Jawa
Berdiri5 September 1929
StadionStadion Mandala Krida
Yogyakarta
(Kapasitas: 25.000 orang)
PemilikPemerintah Kota Yogyakarta
KetuaIndonesia Drs. Agus Purwanto
ManajerIndonesia Aji Sutarto
PelatihIndonesia Hanafing SE
LigaDivisi Utama Liga Indonesia
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang

PSIM. kependekan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram adalah sebuah klub sepak bola di Yogyakarta yang didirikan pada 5 September 1929 dengan nama awal Persatuan Sepakraga Mataram (PSM). Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat). Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi PSIM seperti yang dikenal sekarang. Salah satu pemain PSIM yang menjadi legenda bagi sepak bola Indonesia adalah R. Maladi yang merupakan kiper PSIM dalam kompetisi Perserikatan 1931.

Saat ini PSIM berlaga di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, dengan pelatih Hanafing. PSIM memiliki kelompok suporter yang bernama Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati).

Sejarah

Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada tanggal 5 September 1929 dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia.

Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putera Fc) SIVB (Persebaya Surabaya), VVB (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.

Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.

Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.

Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan PSIM semakin lama semakin luntursehingga gagal melanjutkan dominasinya pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena perbedaan jumlah gol.

Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Halak Harupat Bandung dengan skor 2-1. Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepakbola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.

Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati'.

Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa.

Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.

Pemain Legenda

  • R. Maladi
  • Djawad
  • Mellius Mau
  • Siswadi Gancis
  • Jaime Sandoval
  • Mardjono
  • Seto Nurdianto
  • Joe Nagbe
  • Roberto Kwateh
  • Kristian Adelmund

Stadion

Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah Stadion Mandala Krida, yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini mengunakan penerangan lampu berstandar nasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh Brajamusti.

Akhir 2012 nanti, Detail Engineering Design (DED) Stadion Mandala Krida selesai dan selanjutnya dilakukan renovasi total serta penataan fisik bangunan. Penataannya akan dilaksanakan 2013. ’’Januari 2013 sudah disiapkan Rp 6 miliar,’’ terang Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) DIJ Edy Wahyudi kepada Radar Jogja (16/10) kemarin. Pematangan desain terus dilakukan BPO dan rekanan yang telah ditunjuk. Selama dua minggu dilakukan pertemuan untuk membahas DED. Dia pun berharap akhir 2012 DED rampung dan segera dikerjakaan. Persoalan dana dari Pemda DIJ menurut Edi tidak terlalu susah. Pada tahap awal akan disiapkan Rp 6 miliar. Ini dilakukan agar untuk mengantisipasi agar penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan, terkontrol, dan transparan. Desakan untuk merenovasi stadion kebanggaan warga Jogja ini datang dari berbagai kalangan. Terutama masyarakat yang kerap menggunakannya untuk berbagai kepentingan. ’’Guna mengakomodasi itu, BPO akan akan memaksimalkan pembangunannya dengan memperhatikan fasilitas dan standarnya, yakni standar internasional,’’ kata Edy yang baru menjabat Kepala BPO belum genap sebulan ini. Sejumlah fasilitas akan ditambahkan di kompleks stadion tertua di DIJ ini. Antara lain untuk olahraga panjat tebing, bola voli pasir, sepatu roda, tenis lapangan, balap motor, dan panahan. Sisanya GOR Amongrogo yang hanya berjarak 50 meter akan dioptimalkan untuk cabor lain.’’Nanti kompleks Mandala Krida akan menjadi pusat olahraga DIJ. Karena letak Amongrogo dan kantor KONI DIJ yang baru akan dibangun sinergi,’’ jelasnya. Ketua National Paralympic Committee (NPC) DIJ Memed Lesmana meminta agar renovasi nanti memperhatikan kebutuhan para difabel. Dengan begitu, fasilitas stadion bisa dipakai bersama-sama untuk pembinaan atlet, termasuk atlet difabel.’’Selama ini atlet-atlet yang memakai kursi roda kesulitan saat masuk stadion,’’ ujarnya. Edy Wahyudi menanggapi positif usulan dari NPC ini dan berjanji akan mengakomodasinya


Skuad 2012/2013

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
2 DF Indonesia IDN Duslan Lestaluhu
4 DF Indonesia IDN Andi Wirawan
5 MF Indonesia IDN Seto Nurdiantoro
7 MF Indonesia IDN Nova Zaenal (Captain)
8 MF Indonesia IDN Ahmad Lutfi
9 FW Indonesia IDN Muhammad Rifki
10 MF Indonesia IDN Wawan Sucahyo
11 DF Indonesia IDN Topas Pamungkas
12 DF Indonesia IDN Lukman Salan
18 GK Indonesia IDN Didik Wisnu
15 DF Indonesia IDN Abda Ali (vice-captain)
16 MF Indonesia IDN Eko Budi Santoso
17 MF Indonesia IDN Mochamad Irfan
14 MF Indonesia IDN Supri
20 DF Indonesia IDN Moch. Romli
No. Pos. Negara Pemain
21 GK Indonesia IDN Oni Kurniawan
23 DF Indonesia IDN Eko Pujiyanto
25 DF Indonesia IDN Dean Fauzi Firdaus
27 DF Indonesia IDN Joni Sukirta
72 MF Indonesia IDN Riyanto
37 DF Indonesia IDN Wisnu Raharjo
77 MF Indonesia IDN Tulus Saptiano
88 MF Indonesia IDN Wahono
90 FW Indonesia IDN Reinhard Rumaikewi
97 FW Indonesia IDN Johan Arga Pramudya
19 FW Indonesia IDN Agung Suprayogi

Prestasi

  • Liga Kebancian Club Indonesia 2013

Juara 1 Liga Liga Kebancian Club Indonesia 2013

  • Liga Banci Indonesia

" Peringkat 1 Se-Indonesia "

[Non Liga]]

  • Banci Cup 2013

Peringkat 1

Pranala luar