Lompat ke isi

Bahasa Spanyol di Filipina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Mei 2013 10.14 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 11 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1572128)

Bahasa Spanyol adalah lingua franca pertama di Filipina sejak masa awal kolonialisasi tahun 1565, hingga kemerdekaan dan proklamasi Republik Filipina Pertama (1899), pada masa penjajahan Amerika dan persemakmuran (hingga 1946), dan hingga perubahan konstitusi tahun 1973.[1]

Bahasa Spanyol waktu itu merupakan bahasa pemerintahan, pendidikan, dan perdagangan di seluruh kawasan kolonial Spanyol dan menjadi bahasa pemersatu untuk orang Filipina pada abad ke-19. Pahlawan nasional José Rizal dan ilustrados (kaum terpelajar) lainnya menulis sebagian besar karyanya dalam bahasa Spanyol, yang juga merupakan bahasa pada Revolusi Filipina. Bahasa Spanyol juga merupakan bahasa Filipina merdeka, sesuai dengan Konstitusi Malolos tahun 1899.[2]

Setelah Perang Filipina-Amerika, Komisi Taft Amerika Serikat membolehkan tamunya untuk menuturkan bahasanya.[3] Bahasa Spanyol kemudian tersisihkan pada tingkat formal. Spanyol tetap menjadi bahasa bisnis, agama, budaya, serta sebagian politik hingga tahun 1940-an dan menjadi bahasa minoritas hingga tahun 1970-an. Dengan terdidiknya generasi baru orang Filipina dengan bahasa Inggris dan dipengaruhi oleh budaya pop Amerika, penggunaan bahasa Spanyol menurun secara bertahap. Bahasa Spanyol tetap menjadi bahasa resmi hingga ditetapkannya konstitusi baru tahun 1973.

Saat ini terdapat ribuan kata serapan dari bahasa Spanyol pada 170 bahasa daerah di Filipina. Menurut Sensus 1990, terdapat 2.658 penutur asli bahasa Spanyol di Filipina, serta 607.200 penutur bahasa Chabacano, bahasa kreol berbasis bahasa Spanyol.


Referensi

  1. ^ Article XIV, Section 3 of the 1935 Philippine Constitution provided, "[...] Until otherwise provided by law, English and Spanish shall continue as official languages." The 1943 Philippine Constitution (in effect during occupation by Japanese forces, and later repudiated) did not specify official languages. Article XV, Section 3(3) of the 1973 Philippine constitution specified, "Until otherwise provided by law, English and Pilipino shall be the official languages."
  2. ^ "ART. 93. The use of languages spoken in the Philippines is optional. It can only be regulated by law, and solely as to the acts of public authority and judicial affairs. For the purpose of these acts shall be used at present the Castillian language.", Article 93, on p. 443 in Maximo M. Kalaw (1927), "Appendix D, The Political Constitution of the Philippine Republic", The development of Philippine politics, Oriental commercial, diakses tanggal 2008-01-21  (This literal translation was originally printed as exhibit IV, Volume I, Report of the Philippine Commission to the President, January 31, 1900, Senate Document 188. Fifty-sixth Congress, first session.)
  3. ^ Escalante 2007, hlm. 88.

Pranala luar