Lompat ke isi

Kodeks Aleppo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salah satu halaman Kodeks Aleppo, menunjukkan Yosua 1:1.
Sebuah halaman dari Kodeks Aleppo yang memuat bagian dari Kitab Ulangan.

Kodeks Aleppo (bahasa Inggris: Aleppo Codex; bahasa Ibrani: תֶר אֲרָם צוֹבָא‎, Keter Aram Tzova) adalah naskah Alkitab Ibrani terjilid dari abad pertengahan. Codex ini dibuat pada abad ke-10 M.[1][2] Naskah ini sudah lama dianggap sebagai dokumen paling otoritatif di dalam tradisi Masorah,[1][3][4] yaitu tradisi penyalinan dan pengawetan naskah bahasa Ibrani yang dipelihara dari generasi ke generasi.[1] Sejumlah responsa yang ditemukan menunjukkan bahwa Aleppo Codex ini dipakai sebagai rujukan oleh sarjana-sarjana Yahudi di sepanjang Abad Pertengahan.[1] Studi modern telah menunjukkannya menjadi gambaran dari prinsip Masoretik yang lebih akurat.[1] Hal ini ada di dalam kitab, yang berisi sangat sedikit kesalahan di dalam 2,7 juta ortografi.[1] Ortografi ini diperbaiki di dalam Teks Masoret.[5] Banyak pandangan para sarjana terhadap tradisi Masoret ini sebagai teks yang paling dapat dipercaya.[5][6]

Isi

Kodeks Aleppo disempurnakan sampai tahun 1947.[5] Penyempurnaan ini terjadi mengikuti tradisi tekstual orang-orang Tiberias. Tradisi mereka tersebut meliputi peraturan akan kitab-kitabnya, sejenis dengan Codex Leningrad, dan juga sesuai dengan tradisi yang kemudian muncul pada tulisan dalam Alkitabiah gembala.[5] Torah dan Nebi’im muncul di waktu yang bersamaan dengan ditemukannya kitab-kitab Ibrani.[5] Sekalipun demikian, peraturan untuk kitab-kitab itu diarahkan untuk Ketubim yang ditandai secara berbeda.[5] Di dalam Kodeks Aleppo, syarat-syarat yang menjadi aturan dalam Ketubim adalah: Tawarikh, Mazmur, Amsal, Rut, Kidung Agung, Ratapan, Ester, Daniel, Ezra-Nehemia.[5]

Teks yang sekarang ini merupakan keseluruhan Torah yang dinanti-nantikan.[5] Kitab Taurat yang dimaksud mencakup kitab Kejadian dan sebagian besar Kitab Ulangan.[5] Teks ini dimulai dengan firman terakhir di dalam Ulangan 28:17 (ומשארתך).[5] Setelah itu, kitab-kitab Nebi’im muncul di dalam persyaratan tradisional kitab-kitab itu.[5] Kitab-kitab itu adalh Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja, Yesaya, Yeremia, Pengkhotbah, Yehezkiel, dan dua belas nabi-nabi kecil.[5] Bagaimanapun, seluruh Kitab Amos setelah Amos pasal 5:19, Obaja, Ayub, dan permulaan Mika. Ketubim pun melanjutkannya kemudian. Kitab Kidung Agung 3:11 pun menutup dengan בנות ציון ("daughters of Zion...").[5] Pengkhotbah, Ratapan, Ester, Daniel, Ezra-Nehemiah hilang.[5]

See also

Pranala Luar

Refrensi

  1. ^ a b c d e f Olszowy: pp. 54-55 and footnote.86. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Olszowy" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Goitein, S.D. A Mediterranean Society: The Jewish Communities of the Arab World as Portrayed in the Documents of the Cairo Geniza. Vol. V: The Individual: Portrait of a Mediterranean Personality of the High Middle Ages as Reflected in the Cairo Geniza. University of California Press, 1988 (ISBN 0520056477), pg. 376.
  3. ^ Goitein: pp. 375–376 and footnote #81 on pg. 612.
  4. ^ Karaite marriage documents from the Cairo Geniza: legal tradition and community life in mediaeval Egypt and Palestine. Etudes sur le judaïsme médiéval, t. 20. Leiden: Brill, 1998 (ISBN 9004108866), pg. 148.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n M. Nehmad, Keter Aram Tzova, Aleppo 1933; Fragment of ancient parchment given to Jewish scholars.
  6. ^ M. H. Goshen-Gottstein, "The Aleppo Codex and the Rise of the Massoretic Bible Text" The Biblical Archaeologist 42.3 (Summer 1979), pp. 145-163.