Lompat ke isi

Belgia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Koninkrijk België
Royaume de Belgique
Königreich Belgien
{{{coat_alt}}}
Lambang
SemboyanEendracht maakt macht (Belanda);
 L'union fait la force (Perancis);
Einigkeit macht stark (Jerman)
(terjemahan: "Kesatuan membuat kekuatan")
Lokasi Belgia
Ibu kota
Brusel
Bahasa resmiBelanda, Perancis, Jerman
PemerintahanMonarki konstitusional
Kemerdekaan
 - Perairan (%)
6,4%
Penduduk
 - Perkiraan 2005
10.445.852 (79)
 - Sensus Penduduk -
-
PDB (KKB)2005
 - Total
US$309 miliar (30)
US$29.707 (14)
Mata uangEuro
(EUR)
Zona waktu
(UTC+1)
 - Musim panas (DST)
UTC+2
Kode telepon32
Kode ISO 3166BE
Ranah Internet.be
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Belgia adalah sebuah negara di Eropa bagian barat. Di sebelah utara Belgia berbatasan dengan Belanda, di sebelah timur dengan Jerman dan di sebelah selatan dengan Perancis dan Luxemburg. Sedangkan di sebelah barat Belgia berbatasan dengan Laut Utara, di seberang Britania Raya. Negara ini adalah sebuah kerajaan federal yang terdiri dari negara bagian: Flandria, Walonia dan Kota Brusel.

Demografi

Belgia dihuni beberapa suku bangsa:

  • Suku bangsa Flandria (Vlamingen) yang berbahasa Belanda (~ 60% dari penduduk)
  • Suku bangsa Walonia (Wallons) yang berbahasa Perancis (~ 35% dari penduduk)
  • Suku bangsa Jerman (Deutschen) yang berbahasa Jerman (kurang dari 1% penduduk)

Aspek-aspek bahasa dan budaya ini banyak mewarnai sejarah Belgia. Selama puluhan tahun, suku bangsa Flandria didiskriminasi oleh suku bangsa Walonia, meski jumlah mereka lebih banyak. Baru pada abad ke-20, sedikit demi sedikit situasi mereka menjadi lebih baik, sampai sekarang ekonomi mereka lebih baik.

Pembagian administratif

Belgia terbagi atas 3 komunitas dan 3 kawasan.

Komunitas Flandria

(Penutur bahasa Belanda)


Komunitas Prancis

(Penutur bahasa Perancis)


Komunitas
penutur Jerman

kawasan Flandria

kawasan Walloon

kawasan Brusel-Ibukota

Konstitusi negeri ini direvisi pada 14 Juli 1993 untuk menciptakan negara federal yang unik, berdasar atas 3 tingkat:

  1. Pemerintah federal, berbasis di Brusel.
  2. 3 masyarakat bahasa:
  3. 3 kawasan (yang berbeda dari komunitas dengan menimbang pada komunitas penutur bahasa Jerman di kawasan Brusel):

Konflik di antara mereka dipecahkan oleh Pengadilan Arbitrasi. Pengaturan itu memungkinkan kompromisasi antara budaya-budaya yang jauh berbeda hingga hidup dengan damai bersama.

Komunitas Flandria menyerap Kawasan Flandria pada 1980 untuk membentuk pemerintahan bangsa Flandria.[1] Perbatasan yang saling melengkapi atas kawasan dan komunitas itu telah menciptakan 2 keanehan khusus: wilayah Kawasan Brusel-Ibukota termasuk Komunitas Flandria dan Prancis, dan keseluruhan wilayah Komunitas penutur bahasa Jerman terletak di dalam Kawasan Walloon. Kawasan Flandria dan Walloon terbagi lebih lanjut dalam entitas administratif yakni provinsi.

Di tingkat teratas pengaturan 3 deret bertingkat ini ialah pemerintah federal, yang mengatur urusan luar negeri, bantuan pembangunan, pertahanan, militer, polisi, pengaturan ekonomi, kesejahteraan sosial, keamanan sosial, transportasi, energi, telekomunikasi, dan penelitian ilmiah, persaingan terbatas dalam pendidikan dan budaya, dan pengawasan pajak oleh otoritas regional. Pemerintah federal mengendalikan lebih dari 90% semua pajak. Pemerintah komunitas bertanggung jawab untuk pengembangan bahasa, budaya, dan pendidikan di sebagian besar sekolah, perpustakaan, dan teater. Deret tingkat 3 ialah pemerintah regional, yang mengatur sebagian besar tanah dan kepemilikan seperti perumahan, tranportasi, dll. Sebagai contoh, ijin bangunan buat sekolah di Brusel milik sistem sekolah negeri akan diatur oleh pemerintah regional Brusel. Namun, sekolah sebagai lembaga akan jatuh di bawah pengaturan pemerintah Flandria jika bahasa utama pengajaran ialah bahasa Belanda, namun di bawah pemerintah Komunitas Prancis jika bahasa utamanya ialah bahasa Prancis.

Bahasa

Kerajaan Belgia memiliki 3 bahasa resmi, yang dengan urutan jumlah penuturnya dari yang terbanyak ke yang paling sedikit ialah bahasa Belanda (59%), Perancis (40%), dan Jerman (1%). Sejumlah bahasa tak resmi dan minoritas juga dituturkan, seperti bahasa Walloon, Pickard, Champenois, Lorrain, Yiddish, dll. Juga ada bahasa yang dipertuturkan oleh kaum imigran yang datang ke Belgia, seperti bahasa Arab, Spanyol, Portugis, Italia, Lingala, Turki, dll.

Belgia di pentas internasional

Belgia ialah salah satu anggota Uni Eropa, PBB dan NATO.

Di Brussel terletaklah markas Komisi Eropa dan NATO.

Sejarah

Selama 2 milenia terakhir, daerah yang kini dikenal sebagai Belgia telah menyaksikan pergolakan demografi, politik, dan budaya. Populasi yang pertama kali terdokumentasi ialah penaklukan kawasan itu oleh Republik Roma pada aad ke-1 SM, disusul di abad ke-5 oleh bangsa Frank Jermanik. Bangsa Frank mendirikan kerajaan Merovingia, yang menjadi Kekaisaran Karolingia pada abad ke-8. Selama Abad Pertengahan, Negeri-negeri Rendah terpecah menjadi banyak negara feodal kecil. Sebagian besar bersatu selama abad ke-14 dan 15 oleh Wangsa Burgundia sebagai Belanda Burgundia. Negara-negara itu mendapatkan derajat otonomi di abad ke-15 dan kemudian dinamai 17 Provinsi.

Tujuh Belas Provinsi (daerah jingga, coklat, dan kuning) dan Keuskupan Liège (daerah hijau). Untuk deskripsi terperinci, lihat Tujuh Belas Provinsi.

Sejarah Belgia bisa dibedakan dari Negeri-negeri Rendah dari abad ke-16. Perang 80 Tahun (1568–1648), membagi 17 Provinsi menjadi Provinsi Bersatu di utara dan Belanda Selatan di selatan. Provinsi selatan diprintah secara suksesif oleh Habsburg Spanyol dan Austria. Hingga saat kemerdekaan, Belanda Selatan dicari oleh sejumlah penakluk Prancis dan merupakan teater sebagian besar peperangan Prancis-Spanyol dan Prancis-Austria selama abad ke-17 dan 18. Menyusul Kampanye 1794 dalam Peperangan Revolusi Prancis, wilayah-wilayah yang termasuk Negeri-negeri Rendah yang tidak pernah di bawah kekuasaan Habsburg, seperti Keuskupan Liège—dikeroyok oleh Prancis, mengakhiri kekuasaan Spanyol-Austria di kawasan itu. Persatuan kembali Negeri-negeri Rendah seperti Kerajaan Belanda Bersatu terjadi di akhir Kekaisaran Prancis pada 1815.

Episode Revolusi Belgia 1830, Egide Charles Gustave Wappers (1834), di Museum Seni Kuno, Brussels

Revolusi Belgia 1830 menimbulkan pendirian Belgia merdeka, Katolik, dan netral di bawah pemerintahan sementara dan kongres nasional. Sejak pelantikan Leopold I sebagai raja pada 1831, Belgia telah menjadi monarki konstitusional dan demokrasi parlementer. Antara kemerdekaan dan Perang Dunia II, sistem demokrasi berubah dari oligarki yang dicirikan oleh kedua pihak utama, Katolik dan liberal, menjadi sistem hak pilih universal yang termasuk pihak ke-3, Partai Buruh, dan peran kuat buat persatuan dagang. Aslinya, Prancis, yang merupakan bahasa teradopsi dari kaum bangsawan dan borjuis, menjadi bahasa resmi. Sejak itu negeri itu mengembangkan sistem dwibahasa Belanda-Prancis.

Konferensi Berlin 1885 setuju untuk menyerahkan Kongo kepada Raja Leopold II sebagai milik pribadinya, disebut Negara Bebas Kongo. Pada 1908, diserahkan kepada Belgia sebagai koloni, selanjutnya disebut Kongo Belgia. Kenetralan Belgia ternoda pada 1914, saat Jerman menyerang Belgia sebagai bagian Rencana Schlieffen. Bekas koloni Jerman Ruanda-Urundi—kini disebut Rwanda dan Burundi—dicaplok oleh Kongo Belgia pada 1916. Kedua koloni itu diamanatkan pada 1924 ke Belgia oleh Liga Bangsa-bangsa. Belgia kembali diserang Jerman pada 1940 selama serangan blitzkrieg. Negeri ini diduduki hingga musim salju 1944-45 saat dibebaskan oleh pasukan Sekutu. Kongo Belgia mendapatkan kemerdekaannya pada 1960 selama Krisis Kongo, dan Ruanda-Urundi merdeka pada 1962.

Setelah PD II, Belgia bergabung dengan NATO dan, bersama Belanda dan Luksemburg, membentuk kelompok negara Benelux. Belgia juga salah satu dari 6 pendiri Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa pada 1951 serta Masyarakat Ekonomi Eropa dan Masyarakat Energi Atom Eropa pada 1957. Belgia menjadi tempat markas NATO dan bagian utama lembaga-lembaga dan administrasi Uni Eropa, termasuk Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa dan sesi istimewa dan komite Parlemen Eropa, seperti bagian administrasinya.

Selama abad ke-20, dan khususnya sejak PD II, sejarah Belgia telah banyak didominasi otonomi kedua komunitas utamanya. Massa ini menyaksikan ketegangan antarkelompok, dan persatuan negara Belgia telah menajam.[2] Melalui reformasi konstitusi pada 1970-an dan 1980-an, regionalisasi negara persatuan telah menimbulkan pendirian sistem federal 3 badan bertingkat, komunitas linguistik dan pemerintahan regional, kompromisasi yang dirancang untuk memperkecil ketegangan linguistik. Kini, entitas-entitas federal itu lebih menjunjung kekuasaan legislatif daripada parlemen 2 kamar nasional, sedangkan pemerintah nasional masih mengendalikan hampir semua pajak, lebih dari 80% keuangan pemerintahan komunitas dan kawasan, dan 100% keamanan sosial.

Lihat pula

Catatan

Pranala luar

 Uni Eropa

Templat:Link FA

Templat:Link FA