Lompat ke isi

Tikus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tikus
Rentang waktu: Miosen Akhir - Sekarang
Mencit Mus musculus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Superfamili:
Famili:
Linnaeus, 1758

Artikel ini bukan mengenai atlet bulu tangkis, Trikus

Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer.

Jenis-jenis

Celurut (shrew), yang sering disebut sebagai "tikus", sesungguhnya bukanlah termasuk golongan hewan pengerat, melainkan hewan pemangsa serangga (insektivora).

Tikus got

Merupakan jenis tikus yang tinggal di gorong-gorong dan di got-got di daerah permukiman manusia. Tikus jenis ini makan dari sisa makanan manusia dan dari sampah-sampah yang berasal dari mana saja. Tikus got juga sering diklaim sebagai pembawa penyakit, terutama penyakit tipes. Selain itu, seringkali tikus mengotori makanan manusia pada saat manusia tidur.

Tikus sawah

Tikus sawah (Rattus argentiventer) adalah hama penting pada tanaman padi. Serangan berat pada fase generatif tanaman padi dapat menyebabkan gagal panen. Serangan tikus di sawah sudah dimulai sejak benih disemai di pesemaian. Di sini tikus memakan biji-biji yang sedang berkecambah, akibatnya petani terpaksa menyemai ulang. Serangan kedua terjadi pada saat tanaman padi dalam fase anakan (vegetatif). Pada saat ini tikus mengerat anakan pada bagian pangkalnya untuk memakan bagian dalam (titik tumbuh). Serangan ketiga terjadi pada fase generatif, saat mana pembentukan anakan sudah berhenti dan dimulainya pembentukan bakal biji sampai panen. Tikus menyerang padi malam hari. Pada siang hari tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampunagn dekat sawah. Pada periode sawah bera, sebagian besar tikus bermigrasi ke daerah perkampungan dekat sawah dan akan kembali lagi ke sawah setelah pertanaman padi menjelang generatif. [1]

Sebagai hewan pengerat (rodent) tikus sawah sering merusak tanaman padi dalam jumlah yang jauh melebihi kebutuhan makannya. Hal itu disebabkan tikus perlu "mengasah" gigi serinya yang selalu tumbuh agar senantiasa dalam ukuran yang pas.

Pengendalian

Umbi gadung merupakan tumbuhan yang efektif untuk mengendalikan hama tikus. perlakuan rodentisida gadung blok dan beras yang dicampur ekstrak gadung lebih efektif dalam menarik tikus untuk mengonsumsi dibandingkan dengan umpan ekstrak gadung dengan konsentrasi 25%. [2]

Rempah-rempah juga efektif sebagai repelen pada tikus. Pada pengujian repelensi di arena, campuran dari cabai rawit merah, bawang putih dan merica merupakan repelen yang efektif untuk mengusir tikus, sedangkan untuk perlakuan di laboratorium bawang putih merupaka repelen yang paling efektif. [3]

Penggunaan perangkap untuk pengendalian tikus rumah pada habitat pemukiman merupakan metode yang sederhana mudah untuk diaplikasikan dan aman serta tidak berisiko terhadap lingkungan. [4]

Referensi

Lihat pula

a