Lompat ke isi

Abdurrahman as-Sudais

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abdurrahman as-Sudais
Berkas:Sudais.jpg
Sudais di saat sesi ke sembilan Dubai International Holy Quran Award
Lahir10 Februari 1960
Riyadh, Arab Saudi
PekerjaanImam

Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi (bahasa Arab: عبد الرحمن السديس), dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi tahun 1961 (umur 62/63 tahun). Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi.

Hidup

Sudais berasal dari Bani Anza. Ia telah hafal al-Qur'an pada umur 12 tahun. Tumbuh di Riyadh, Sudais belajar di SD Al-Muthana bin Harits, dan setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus tahun 1979 (umur 17–18 tahun) dengan nilai baik. Ia memperoleh ijazah Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), dan menjadi anggota PPI (Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari gurunya di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud pada tahun 1987 (umur 25–26 tahun) dan menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada tahun 1995 (umur 33–34 tahun) sebagai asisten profesor setelah aktif di Universitas Riyadh.

MARAHNYA SEORANG IBU

Syeikh Abdurrahman As-Sudais, salah seorang Imam Masjidil Haram, memiliki suara yang sangat merdu yang menyentuh para ma’mum dan pendengarnya. Ternyata beliau memiliki kisah unik di masa kecilnya.

Ketika itu orang tua Syeikh Sudais akan kedatangan tamu kehormatan, sehingga ibunda Syeikh Sudais menyiapkan hidangan termasuk memasak kambing untuk menyambut tamu tersebut.

Ketika hidangan sudah siap saji, masuklah Sudais kecil ke dalam rumah dan alangkah kagetnya sang IBU melihat apa yang Sudais kecil lakukan terhadap hidangan yang sudah ia siapkan. Sudais kecil menaburkan pasir ke dalam hidangan kambing yang telah disiapkan ibunya.

Kaget bercampur kesal akhirnya ibunda beliau memarahinya dengan ungkapan : "Sudais, dasar kamu anak nakal! Awas kalau sudah besar kamu akan menjadi IMAM MASJIDIL HARAM!". Kemarahan ibunda Sudais inilah yang menjadi do’a luar biasa untuknya.

Sudais dewasa tumbuh menjadi seorang Imam Besar Masjidil Haram, sesuai dengan apa yang diucapkan oleh ibunya.