Lompat ke isi

Tirah baring

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Agustus 2013 06.30 oleh Kevdave (bicara | kontrib)

Tirah baring (bahasa Inggris: bed rest) adalah perawatan kedokteran yang melibatkan berbaringnya pesakit di tempat tidur untuk suatu jangka yang sinambung. Perawatan ini diperlakukan sebagai pengobatan (treatment) untuk suatu penyakit atau perikedokteran (medical condition). Tirah baring secara khusus dilaksanakan saat ditetaptentukan (prescribed) atau sesuai keinginan sendiri, dan jarang diperlakukan bagi pesakit yang sangat letih lemah (severe prostration) atau yang sekarat (imminent death).

Istilah tirah baring lebih sering mengacu pada jangka waktu berbaring diri di rumah, meskipun kebanyakan pesakit di rumah sakit menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tempat tidur rumah sakit; masih kerap kali pula dilaksanakan untuk pelbagai perikedokteran, walau tak pernah terbukti sebagai pengobatan yang ampuh untuk penyakit apa pun.[1] Tirah baring lazimnya berperan pada masa kehamilan sebagaimana memang ditetaptentukan bagi 20 persen dari wanita hamil di Amerika Serikat[2] kendati terdapat sejumlah data yang kian meningkat yang menunjukkan bahwa tirah baring itu berbahaya, sehingga menyebabkan beberapa pakar untuk mengemukakan perlakuannya sebagai "asusila" (unethical).[3][4][5]

Sejarah

The Invalid, lukisan oleh Louis Lang yang dipajang di Brooklyn Museum

Sebagai pengobatan, tirah baring tercantum dalam berbagai rekam awal kedokteran (medical records), yakni pemulihan berbaring (rest cure), atau pemulihan bertirah baring (bed rest cure), yang merupakan pengobatan abad ke-19 bagi bermacam-macam gangguan kejiwaan, khususnya kegirangan lasak (hysteria). "Menyerahkan diri untuk berbaring" dan menjadi "penyandang ketakwarasan" (invalid) selama waktu yang taktentu merupakan tindakan yang dapat diterima oleh budaya setempat untuk beberapa kemalangan hidup. Selain tirah baring, pesakit diasingkan dari semua hubungan kekeluargaan guna mengurangi ketergantungan dengan orang lain. Satu-satunya orang yang dapat melihat pesakit adalah perawat yang memijat, memandikan, dan mengenakan pakaian mereka. Pesakit juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan tangan mereka sama sekali. Jika ada kejadian yang parah, pengobatan dengan listrik (electrotherapy) dapat dilaksanakan. Makanan yang disajikan bagi pesakit biasanya terdiri dari hasil perahan yang berlemak (fatty dairy products) guna menyegarkan tubuh dengan tenaga baru. Pemulihan ini serta namanya diciptakan oleh Dr. Silas Weir Mitchell, dan hampir selalu ditetaptentukan bagi wanita, yang banyak di antara mereka menderita kesugulan (depression), terutama kesugulan pascasalin (postpartum depression); walau sebenarnya tidak ampuh dan menyebabkan banyak yang menjadi gila ataupun mati. Pada pertengahan abad ke-20, tirah baring masih menjadi pengobatan utama khususnya untuk tekanan darah tinggi, dan masih diperlakukan untuk demam radang sendi sambi radang otot jantung (carditis secondary to rheumatic fever). Muruah serta keampuhan baiknya telah berubah-ubah selama berabad-abad.

Gelagat

Tidak pernah ada kejadian yang membuktikan bahwa tirah baring ialah pengobatan yang ampuh.[1] Namun, tirah baring umumnya ditetaptentukan bagi pelbagai perkara berikut meskipun risikonya telah diketahui.

  • Bagi penderita nyeri lajat (acute pain) pada tulang punggung atau sendi; misalnya, dalam hal sakit punggung (backache), pembebasan ruas tulang punggung (unloading of the spinal segment) yang berkaitan dengan kenyerian tersebut akan mengurangi tekanan jeluk-cakram pada tulang belakang (intradiscal pressure), dan mampu memberi kelegaan bagi mampat saraf tulang punggung (compression of the spinal nerve). Jangka waktu yang ditetaptentukan untuk tirah baring beragam dan pandangan terhadapnya tak menentu.[6]
  • Tirah baring ditetaptentukan bagi beberapa perikepelikan keibuan atau kejaninan (maternal or fetal complications) akibat kehamilan, seperti kelahiran pradini (premature birth), tekanan darah tinggi, leher rahim yang daif (incompetent cervix), atau masalah tumbuhnya janin. Pada masa silam, tirah baring merupakan sesuatu yang lazim ditetaptentukan bagi kehamilan jenis apa pun, namun kini usang.[7]
  • Para wanita yang hamil dengan kembar dua atau lebih akan berisiko tinggi terhadap persalinan dini (preterm labor), pra-kejang (preeclampsia), dan perikepelikan kehamilan lainnya, jadi tirah baring masih sering dilakukan jika demikian. Sekitar 50 persen wanita hamil dengan kembar akan bertirah baring untuk setidaknya sebagian dari masa kehamilan mereka. Pengkajian terbaru menunjukkan bahwa tirah baring berkelanjutan saat hamil kembar (tirah baring tanpa adanya perikepelikan) tidak meningkatkan kelancaran persalinan. Namun, tirah baring hampir selalu ditetaptentukan bagi wanita yang hamil kembar tiga atau lebih.
  • Penyakit jantung
  • Tirah baring merupakan salah satu cara penanganan dalam gangguan gerakan tanrela (chorea). Dalam keadaan yang ringan mungkin cukup untuk menjadi pengobatan.[8]
  • Pirai lajat, karena berjalan dini dapat memicu kekambuhan.[9]

Rujukan

  1. ^ a b http://www.jfponline.com/Pages.asp?AID=2433
  2. ^ http://www.webmd.com/baby/guide/bed-rest-during-pregnancy
  3. ^ Allen C, Glasziou P, Del Mar C (1999). "Bed rest: a potentially harmful treatment needing more careful evaluation". Lancet. 354 (9186): 1229–33. doi:10.1016/S0140-6736(98)10063-6. PMID 10520630. RingkasanUniversity of Queensland News Online (October 9, 1999). 
  4. ^ http://commonhealth.wbur.org/2013/05/unethical-bed-rest-for-pregnant-women
  5. ^ http://arms.evidence.nhs.uk/resources/qipp/664578/attachment
  6. ^ Weiner, Richard (2002). Pain management: a practical guide for clinicians. Boca Raton: CRC Press. hlm. 741. ISBN 0-8493-0926-3. 
  7. ^ Bowers, Nancy (2001). "Bed Rest". The multiple pregnancy sourcebook: pregnancy and the first days with twins, triplets, and more. Chicago: Contemporary Books. ISBN 0-7373-0306-9. [halaman dibutuhkan]
  8. ^ NINDS Sydenham Chorea Information Page of the National Institute of Neurological Disorders and Stroke
  9. ^ Page 251 in: Elizabeth D Agabegi; Agabegi, Steven S. (2008). Step-Up to Medicine (Step-Up Series). Hagerstwon, MD: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 0-7817-7153-6.