Lompat ke isi

Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2013

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 September 2013 12.05 oleh Pai Walisongo (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh 125.166.199.214 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Pai Walisongo. (TW))
Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2013
Tuan rumah Indonesia Pekanbaru
Jumlah negara peserta 57
Jumlah pertandingan 17 cabang olahraga
Upacara pembukaan 22 September 2013
Upacara penutupan 1 Oktober 2013
Stadion Stadion Utama Riau

Islamic Solidarity Games 2013 merupakan ajang olahraga anggota-anggota OKI yang akan diselenggarakan di Pekanbaru,Indonesia. Palembang, ibukota Sumatera Selatan selalu mencoba menggagalkan iven besar yang akan dilaksanakan di Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Contohnya saja Pekan Olahraga Nasional XVIII, diganggu oleh Sumatera Selatan yang melecehkan Riau[1] karna Riau dianggap tidak mampu. Pada akhirnya Riau berhasil menggelar Pekan Olahraga Nasional XVIII dan jauh lebih megah dari SEA GAMES 2011. Pada akhirnya Sumsel gagal menjatuhkan Riau dan membuat Sumsel malu. dan Pada ISG II 2013, Sumsel mencoba menjadi tuan rumah ISG karena Gubernur Riau ditahan[2] dan ternyata berhasil. Padahal seluruh venue-venue di Riau sudah siap dan rampung & jauh lebih baik dari venue di Sumatera Selatan. Terbukti Stadion Utama Riau adalah stadion terbaik ke 5 di dunia[3][4]. Dalam perjuangan Pekanbaru menjadi tuan rumah, Gubernur Riau Rusli Zainal datang langsung ke Jeddah menghadap langsung yang menyatakan Riau siap sebagai tuan rumah. Sebenarnya, Indonesia tidak mempunyai hak memindahkan ISG 2013 karena Pemerintah Daerah langsung yang datang, bukan Pemerintah Pusat. Berbeda dengan SEA GAMES 2011 yang pemerintah pusat langsung yang berjuang. Dalam menyikapi Pemerintah Indonesia yang semena-mena, sebagian rakyat Riau kembali meminta hak merdeka dari Indonesia, yaitu Gerakan Riau Merdeka[5]. Gerakan Riau Merdeka sebenarnya sudah pernah muncul sekitar tahun 1999[6]. Munculnya kembali di tahun 2013, karena pusat yang semena-mena terhadap Riau dan tidak menghargai perjuangan Riau untuk menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games III. Karena Riau berjuang sendiri, walaupun ketua KOI juga ikut ke Jeddah. Berarti pemerintah pusat menjadikan Riau sebagai babu dan Sumatera Selatan sebagai bos. Tentu itu membuat rakyat Riau marah dan menuntut Riau Merdeka[7].

Referensi