Reconquista
Reconquista (bahasa Spanyol dan Portugus untuk "penaklukan kembali"), adalah istilah yang digunakan untuk proses yang dimana kerajaan Kristen menaklukkan kembali Semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) dari umat Islam dan negara-negara Moor Al-Andalus (Bahasa Arab الأندلس — al-andalus). Istilah "penaklukan kembali" digunakan dalam artian daerah-daerah ini dilihat sebagai milik umat Kristen, walaupun kenyataannya pada saat itu orang-orang yang ditaklukkan kebanyakan adalah Muslim dan orang-orang Arab. Di sisi lain sebelum Iberia ditaklukkan kerajaan-kerajaan Islam, semenanjung ini sudah didiami oleh orang-orang yang berbahasa Roman dan mendapat pengaruh Kristen.[butuh rujukan]
Proses reconquista ini berjalan lebih dari 7 abad, dimulai dari Pertempuran Covadonga (722), dimana kerajaan Asturias berhasil menghentikan penaklukan Bani Umayyah, yang saat itu menguasai hampir seluruh Iberia. Pada 1236 kota terakhir Muslim di Spanyol, Granada ditundukkan oleh Ferdinand III dari Kastilia, dan sejak itu Granada berdamai dengan syarat menjadi negara bawahan Kastilia. Pada 2 Januari 1492, Ferdinand II dan Isabella, pasangan yang digelari Los Reyes Católicos, kembali menyerang Granada, dan hasilnya Sultan Granada Muhammad XII (Boabdil) menyerah secara penuh. Kemenangan ini menghasilkan negara Kristen bersatu di seluruh Spanyol, kecuali Navarra yang masih terpisah hingga 1512. Reconquista di Portugal mencapai puncaknya pada 1249, saat raja Afonso III berhasil menundukkan Algarve (Arab الغرب — Al-gharb).
Konsep dan Durasi
Jika digunakan dalam konteks periode sejarah dalam historiografi tradisional Spanyol dan Portugal, istilah Reconquista biasa digunakan untuk merujuk kepada periode yang jangkauannya dari tahun 718 (atau 722, menurut sumber-sumber lain) hingga tahun 1492, yaitu ketika negara Islam terakhir yang masih ada di Iberia, Keamiran Granada, dikalahkan. Selama periode itu, kerajaan-kerajaan Kristen secara bertahap mengambil alih kekuasaan di Semenanjung Iberia dari kerajaan-kerajaan Muslim. Sampai akhirnya -ketika penaklukan Granada- seluruh semenanjung tersebut dibawah kekuasaan Kristen, sementara praktek keagamaan Kristen Mozarab pribumi yang dianut selama berabad-abad di bawah rezim Muslim ditekan sejak 1080 oleh Raja Alfonso VI dari Kastilia seiring kerajaan-kerajaan Katolik Roma memperluas daerah ke selatan.
Historiografi Spanyol abad keduapuluh menekankan pentingnya kahadiran suatu fenomena yang berkelanjutan dimana kerajaan-kerajaan Iberia melawan dan menaklukkan kembali kerajaan-kerajaan Muslim yang dianggap sebagai musuh bersama. Namun, bertolak belakang dengan klaim tersebut yang menyatakan mulainya dari Pertempuran Covadonga (tahun 718 atau 722), ideologi Reconquista baru dimulai pada abad kesembilan.
Bagian dari seri tentang |
Sejarah Portugal |
---|
Garis waktu |
Lihat pula
Referensi
- Payne, Stanley, "The Emergence of Portugal", in A History of Spain and Portugal: Volume One.
- Riley-Smith, Jonathan, The Atlas of the Crusades. Facts On File, Oxford (1991)
- Tofiño-Quesada, Ignacio, "Censorship and Book Production in Spain During the Age of the Incunabula", Graduate Center, CUNY.
- Watt, W. Montgomery: A History of Islamic Spain. University Press of Edinburgh (1992).
- Watt, W. Montgomery: The Influence of Islam on Medieval Europe. (Edinburgh 1972).
- Timothy Reuter, Christopher Allmand, David Luscombe, Rosamond (EDT) McKitterick, " The New Cambridge Medieval History", Cambridge University Press, Sep 14, 1995, ISBN 0-521-36291-1.