Lompat ke isi

Spiral keheningan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 September 2013 10.48 oleh Alkautsar (bicara | kontrib)

Spiral keheningan adalah sebuah teori media yang lebih memberikan perhatian pada pandangan mayoritas dan menekan pandangan minoritas [1]. Mereka yang berada di pihak minoritas cenderung kurang tegas dalam mengemukakan pandangannya. Kelompok minoritas sering merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika berada dalam kelompok mayoritas. Seseorang sering merasa perlu menyembunyikan “sesuatu”-nya ketika berada dalam kelompok mayoritas. Sebaliknya, mereka yang berada di pihak mayoritas akan merasa percaya diri dengan pengaruh dari pandangan mereka dan terdorong untuk menyampaikannya kepada orang lain. Maka dari itu, hal ini berangkat dari asumsi akan adanya ketakutan dari individu-individu akan isolasi dari masyarakat [2]. Ketakutan itu muncul jika individu-individu mempunyai opini yang berbeda bahkan berseberangan dengan opini mayoritas masyarakat. Individu yang opininya berbeda dengan mayoritas masyarakat akan cenderung bungkam (silence) karena takut akan isolasi yang mungkin diterimanya. Secara sosiologis, teori Spiral keheningan mengakui bahwa ketakutan individu akan isolasi ini hanya berlaku pada masyarakat kurang terdidik dan miskin, irasional, dan tidak memiliki dedikasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan bertanggung jawab. Teori ini dikemukakan oleh Elisabeth noelle-neumann seorang ilmuan politik asal Jerman lewat tulisannya yang berjudul the spiral of silence. Spiral keheningan dibangun dengan empat unsur pokok [3], yaitu :

  1. Media Massa
  2. Komunikasi Antar-pribadi dan jalinan interaksi sosial
  3. Pernyataan individu tentang suatu hal
  4. Persepsi orang lain/kecenderungan pendapat tentang suatu persoalan yang dilontarkan


Pendapat masyarakat

Suatu “pendapat” adalah pernyataan dari sikap, dan dapat berubah-ubah dalam hal intensitas dan stabilitasnya [1]. Menurut noelle-neuman menyatakan bahwa opini adalah derajat persetujuan atau derajat kesepakatan dari suatu masyarakat tertentu. Dalam proses spiral keheningan, opini adalah sama sebagai sesuatu yang dipandang dapat diterima. Dengan memerhatikan hal tersebut, maka noelle-neumann mendefinisikan opini publik sebagai suatu sikap atau perilaku yang dikemukakan seseorang di depan publik jika ia tidak ingin dirinya terisolasi; dalam wilayah perubahan, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang tanpa bahaya isolasi terhadap dirinya [4] . Dengan begitu opini publik mengacu pada suatu persamaan bersama dari suatu populasi atas suatu masalah tertentu. Banyak orang yang tidak mengemukakan pandangannya dan memilih diam daripada membicarakan atau membahas pandangannya tersebut.Noelle-neumann menyebut situasi tersebut sebagai spiral keheningan yang terjadi ketika orang mengemukakan opininya karena merasa pandangannya mewakili pandangan yang populer, sedangkan mereka yang merasa opininya tidak mewakili pandangan populer cenderung memilih untuk diam. Proses ini terjadi dalam pola atau bentuk menyerupai sedemikian rupa sehingga satu pendapat akan berakhir dengan publisitas dan popularitas tinggi, sedangkan pendapat lainnya akan berakhir dengan publisitas dan popularitas rendah [1]. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menyatakan pandangan atau pendapat kita dalam berbagai cara, kita berbicara dalam suatu komunitas di internet, mungkin seseorang menuliskan pesan tertentu (yang sesuai dengan pandangannya). Menurut teori ini, orang cenderung beranggapan memiliki pendapat yang serupa dari pesan-pesan yang dikemukakan dalam suatu komunitas, sebaliknya orang akan menghindari, cenderung berdiam diri, dengan tidak berkomentar terhadap pesan unik yang disampaikan.


  1. ^ a b c morissan. Teori Komunikasi. 2007
  2. ^ http://documentstore.weebly.com/uploads/4/2/2/7/4227221/review_teori_media.pdf
  3. ^ Firsan Nova. Republic Relations. 2012
  4. ^ Elisabeth noelle-neumann, the spiral of silence dalam west dan turner, introducing communication theory