Lompat ke isi

Windu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Windu menyatakan selang waktu selama 8 tahun. Menurut penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Mataram, satu windu terdiri dari 8 tahun dengan nama-tahun: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Sebagai pembanding, sistem penanggalan Cina dan Jepang menggunakan siklus 12 tahun dengan menggunakan lambang-lambang binatang untuk memberi ciri kehidupan yang mungkin terjadi pada tahun-tahun yang bersangkutan.

Dalam perombakan kalender Jawa yang diadakan pada tahun 1633 Masehi (1555 tahun Saka) ini, Sultan Agung juga membagi 1 minggu menjadi 5 hari: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Waktu selang 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan, sama halnya dengan sistem penanggalan berdasarkan bulan pada umumnya (mirip seperti yang dipakai pada sistem tahun Cina dan tahun Hijrah). Lamanya waktu 1 tahun pada kalender bulan ini lebih sedikit dari tahun tahun Masehi (yang menggunakan patokan matahari). Yaitu, secara umum, tiap satu tahun Saka atau Jawa, kira-kira, akan 10 hari lebih pendek dari pada tahun Masehi.