Lompat ke isi

Tridarma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Oktober 2013 13.32 oleh Bennylin (bicara | kontrib)

Tridarma (tri: tiga dan darma: pengabdian, aksara Jawa: ꦠꦿꦶꦢꦂꦩ​) adalah filosofi sikap yang pernah dicanangkan oleh Mangkunegara I (Raden Mas Said) untuk dipegang setiap warga negara maupun pemimpin apabila ingin wilayahnya makmur. Motto ini populer di kalangan warga Kota Surakarta dan menjadi pegangan pemerintahan Praja Mangkunegaran hingga sekarang.

Secara lengkap Tridarma berbunyi

  1. Mulat sarira angrasa wani (ꦩꦸꦭ​ꦠ꧀ꦱꦫꦶꦫꦲꦁꦫ​ꦱ​ꦮ​ꦤꦶ, "berani berintrospeksi/mawas diri")
  2. Rumangsa mèlu andarbèni (atau anggondhèli) (ꦫꦸꦩꦁꦱ​ꦩꦺꦭꦸꦲ​ꦤ꧀ꦢꦂꦧꦺꦤꦶ atau ꦲꦁꦒꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺꦭ꧀ꦭꦶ, "merasa ikut memiliki")
  3. Wajib mèlu anggondhèli (ꦮ​ꦗꦶꦧ꧀ꦩꦺꦭꦸꦲꦁꦒꦺꦴꦤ꧀ꦝꦺꦭ꧀ꦭꦶ, "berkewajiban ikut membela/mempertahankan")

Pada awalnya, motto ini dipakai oleh Raden Mas Said untuk membina kesatuan gerakan pemberontakan yang dipimpinnya. Setelah ia menjadi Mangkunagara I, Tridarma diterapkannya pula kepada warganya.

Baris terakhir Tridarma sekarang dipakai sebagai motto Kota Surakarta. Soeharto, presiden kedua Indonesia, diketahui juga berusaha mempraktekkan petuah ini meskipun dianggap tidak berhasil.

Lihat pula