Lompat ke isi

Portal:Jepang/Artikel Pilihan/50 2013

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Desember 2013 00.12 oleh Midori (bicara | kontrib) (diisi Pertempuran Shanghai)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pertempuran Shanghai adalah pertempuran pertama dari 22 pertempuran besar antara Tentara Revolusioner Nasional, Republik Cina dan Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Sino-Jepang Kedua. Pertempuran ini adalah salah satu yang paling besar dan paling berdarah selama masa perang tersebut.

Sejak 1931, Cina dan Jepang telah terlibat dalam konflik-konflik kecil tiada putus, seringkali dikenal sebagai ”insiden”, yang membuat Cina kehilangan wilayah sepotong demi sepotong. Pada Agustus 1937, mengikuti Insiden Jembatan Marco Polo pada 7 Juli, dan invasi Jepang terhadap Cina Utara, Generalissimo Chiang Kai-shek memutuskan untuk memimpin Cina dalam perang total terhadap Jepang, meskipun tanpa deklarasi resmi. Perlawanan Cina di Shanghai bertujuan mematahkan gerak maju Jepang yang cepat, memberikan banyak waktu yang diperlukan kepada pemerintah Cina untuk memindahkan industri-industri vital ke tempat yang lebih dalam, di mana pada saat yang sama berusaha mengambil simpati Kekuatan Barat. Selama tiga bulan pertempuran sengit, Pasukan Cina dan Jepang bertempur di pusat kota Shanghai, kota-kota terpencil, dan pantai-pantai sepanjang pesisir Provinsi Jiangsu, tempat Jepang melakukan pendaratan amfibi. Tentara Cina hanya mengandalkan senjata-senjata kaliber kecil dalam melawan serangan gencar besar-besaran dari udara, laut, dan kekuatan pemukul lapis baja Jepang. Pada akhirnya, Shanghai jatuh, dan Cina kehilangan sebagian besar pasukan terbaik mereka, serta gagal mendapatkan intervensi internasional. Namun demikian, perlawanan Cina datang sebagai kejutan besar terhadap penyerbu Jepang yang telah terindoktrinasi dengan pikiran superior secara budaya dan militer, dan secara dramatis menurunkan moral tentara Jepang. Cerita kepahlawanan mempertahankan Shanghai dan cerita selanjutnya mengenai kekejaman tentara Jepang yang amat terkejut dengan perlawanan tersebut, menginspirasi bangkitnya perlawanan nasionalisme Cina dalam sebuah konflik brutal selama delapan tahun.

(Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Asian Kung-Fu Generation · lainnya...