Lompat ke isi

Titik balik matahari musim dingin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Desember 2013 13.05 oleh Glorious Engine (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Titik balik matahari musim dingin''' adalah keadaan dimana sinar matahari secara bertahap bermigrasi ke selatan. Ketinggian matahari di atas cakrawala di siang...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Titik balik matahari musim dingin adalah keadaan dimana sinar matahari secara bertahap bermigrasi ke selatan. Ketinggian matahari di atas cakrawala di siang hari adalah 47 derajat lebih rendah ketimbang enam bulan sebelumnya. Fenomena ini juga menandakan matahari tampil di siang hari di ketinggian terendah, di atas cakrawala.

Fenomena ini biasanya terjadi di 21-22 Desember setiap tahun. Fenomena ini juga menunjukkan bahwa wilayah bumi bagian selatan akan mengalami siang yang lebih panjang. Sebab, matahari akan terbenam lebih lambat. Sedangkan di belahan bumi bagian utara, wilayah tersebut akan mengalami siang terpendek dan malam terpanjang.

Sebagian besar kebudayaan memiliki selebrasi winter solstice. Misalnya di Persia, titik balik matahari ini menandai kelahiran Mithras, Raja Matahari. Sementara di 25 Desember, merupakan tanggal festival Romawi mewah, yang dinamakan Saturnalia. Saturnalia dirayakan di sekitar waktu musim dingin. Selain itu, pada 275 Masehi, Kaisar Romawi Aurelian memperingati hari raya yang bertepatan dengan fenomena tersebut, Die Natalis Invicti Solis.

Sumber

Pranala luar